Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Peristiwa Ini Rentan Menimbulkan Trauma

Reporter

Editor

Bram Setiawan

image-gnews
Ilustrasi trauma (pixabay.com)
Ilustrasi trauma (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peristiwa buruk yang melekat dalam pengalaman menjadi dampak emosional negatif seseorang atau trauma. Mengutip Medical News Today, American Psychological Association (APA) menjelaskan, trauma merupakan respons emosional terhadap peristiwa buruk antara lain kecelakaan atau bencana alam.

Seseorang akan mengalami trauma sebagai respons terhadap setiap peristiwa yang dianggap mengancam atau berbahaya secara fisik atau emosional. Trauma bisa berefek jangka panjang. Jika gejalanya terlalu lama juga tidak berkurang akan menandakan telah berkembang menjadi gangguan stres pascatrauma atau PTSD.

Peristiwa penyebab trauma

  1. Pelecehan seksual

Merujuk National Child Traumatic Stress Network, kejadian akibat tindak kekerasan dan pelecehan seksual meninggalkan trauma mendalam. Seseorang yang mengalami kekerasan dan pelecehan seksual, terutama anak-anak usia dini berpengaruh buruk terhadap perkembangan emosional.

  1. Kekerasan fisik

Kekerasan fisik bisa mengakibatkan trauma, misalnya perilaku orang tua terhadap anaknya, suami terhadap istri atau sebaliknya. Kekerasan itu bisa berupa hukuman fisik yang melampaui batas. Akibatnya berefek jangka panjang dan rentan meninggalkan efek emosional negatif orang yang mengalaminya.

  1. Kekerasan emosional

Trauma akibat kekerasan emosional terjadi karena ungkapan verbal yang melampaui batas, ejekan, hinaan. Kekerasan emosional rentan mempengaruhi pertumbuhan anak-anak, misalnya tuntutan orang tua yang terlalu keras melampaui kemampuan anaknya. Akibatnya, anak-anak menjadi tidak percaya diri, takut salah, yang justru berakibat negatif pada perkembangan konsep diri mereka.

  1. Perang, terorisme, dan kekerasan politik

Seseorang yang mengalami dampak perang, terorisme, hingga kekacauan politik bisa berakibat trauma. Peristiwa lainnya, yaitu pengeboman, penembakan, penjarahan, dan kekerasan kelompok vandal.

  1. Kekerasan di sekolah
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kekerasan yang terjadi di sekolah juga menyebabkan trauma bagi siswa yang terlibat. Kekerasan di sekolah antara lain perundungan, konflik antar teman.

WINDA OKTAVIA

Baca: Gejala dan Penyebab Munculnya Gangguan Stres Pascatrauma atau PTSD

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengaruh Trauma Masa Lalu pada Hubungan Sekarang, Cek Dampaknya

16 jam lalu

Ilustrasi wanita meminta maaf pada kekasih/pacar/pasangan. shutterstock.com
Pengaruh Trauma Masa Lalu pada Hubungan Sekarang, Cek Dampaknya

Trauma yang tersisa berisiko merusak hubungan dan bedampak pada kemampuan untuk memilih secara emosional seseorang dalam hidupnya.


Jawab Rumor Putus dengan Ajudan Prabowo, Nikita Mirzani Mengaku Jadi Korban Kekerasan

1 hari lalu

Nikita Mirzani. Foto: Instagram Nikita Mirzani.
Jawab Rumor Putus dengan Ajudan Prabowo, Nikita Mirzani Mengaku Jadi Korban Kekerasan

Menurut Nikita Mirzani, selama ini ia diam lantaran merasa takut akan mendapatkan penilaian dan tidak akan ada yang percaya.


Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

1 hari lalu

Front Mahasiswa Anti Kekerasan Papua menggelar Aksi didepan gedung Komnas HAM RI, di Jakrta, Jumat 3 Maret 2023. Aksi ini sebagai bentuk Solidaritas rakyat Papua Wamena terhadap Pelanggaran HAM yang di perbuat oleh TNI/POLRI dan menuntut usut penembakan di Wamena yang mengakibatkan 9 orang meninggal. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum


Kak Seto Minta Game Mengandung Kekerasan dan Konten Negatif Diberantas

3 hari lalu

Ilustrasi anak main game. Shutterstock.com
Kak Seto Minta Game Mengandung Kekerasan dan Konten Negatif Diberantas

Kak Seto mengatakan game atau permainan dengan kekerasan dan konten negatif mesti dibersihkan karena berdampak buruk pada anak.


Pelaku Kekerasan Anak Biasanya Punya Gangguan Mental

11 hari lalu

Ilustrasi kekerasan pada anak. health. wyo.gov
Pelaku Kekerasan Anak Biasanya Punya Gangguan Mental

Psikolog menyebut para pelaku kekerasan anak cenderung memiliki gangguan kesehatan mental dan biasanya orang terdekat.


KKJ Desak KSAL Adili 3 Anggota TNI AL Pelaku Kekerasan terhadap Jurnalis di Maluku Utara

14 hari lalu

Ilustrasi pasukan TNI AL. ANTARA/Yusran Uccang
KKJ Desak KSAL Adili 3 Anggota TNI AL Pelaku Kekerasan terhadap Jurnalis di Maluku Utara

Tiba di pos, anggota TNI AL menginterogasi Sukandi soal berita yang dibuatnya.


Siklus KDRT Berulang tapi Enggan Berpisah atau Tinggalkan Pasangan, Psikolog Sebut Alasannya

15 hari lalu

Ilustrasi KDRT/Canva Premium
Siklus KDRT Berulang tapi Enggan Berpisah atau Tinggalkan Pasangan, Psikolog Sebut Alasannya

Psikolog mengatakan kebingungan sering menjadi salah satu karakter khas korban yang akhirnya membuat terperangkap dalam siklus KDRT.


Banyak Orang Masih Salah Kaprah soal Epilepsi, Cek Faktanya

17 hari lalu

Ilustrasi anak kejang/epilepsi. Redcross.org.uk
Banyak Orang Masih Salah Kaprah soal Epilepsi, Cek Faktanya

Masih banyak orang yang salah kaprah terkait epilepsi. Dokter beri faktanya untuk meluruskan.


Cerita Korban Ferienjob UNJ: Mendapat Kekerasan dan Rasisme di Tempat Kerja

17 hari lalu

Mahasiswa Universitas Halu Uleo foto bersama di Bandara Soekarno-Harta saat akan berangkat ferienjob ke Jerman. Istimewa
Cerita Korban Ferienjob UNJ: Mendapat Kekerasan dan Rasisme di Tempat Kerja

Keluhan Achmad Muchlis tentang beban kerja tak pernah digubris saat ferienjob di Jerman yang berkedok magang mahasiswa


Komnas HAM Sebut Paling Banyak Terima Laporan Kekerasan terhadap Jurnalis

18 hari lalu

Ilustrasi kekerasan. shutterstock.com
Komnas HAM Sebut Paling Banyak Terima Laporan Kekerasan terhadap Jurnalis

Komnas HAM mengatakan selama 2018 hingga 2024 menerima laporan dari jurnalis paling banyak terkait dengan kekerasan, baik verbal maupun fisik.