TEMPO.CO, Jakarta - Tiap wanita memilik periode menstruasi yang berbeda-beda, namun umumnya menstruasi berlangsung seminggu. Bila melebihi tujuh hari bisa dianggap sebagai periode haid yang panjang.
Dilansir dari Healthline, menoragia adalah istilah medis untuk periode menstruasi dengan perdarahan abnormal yang banyak atau berkepanjangan. Lima persen wanita mengalami menoragia.
Menoragia dapat menyebabkan ketidaknyamanan serta mengganggu rutinitas. Menstruasi yang panjang akan menggangu aktivitas dan juga tidur. Selain itu kemungkinan wanita yang mengalami menoragia juga dapat mengalami anemia defisiensi besi bila terus mengalami periode menstruasi yang lama.
Berikut beberapa penyebab menoragia atau haid berkepanjangan:
1. Perubahan hormon dan ovulasi
Perubahan hormon atau ovulasi dapat menyebabkan periode menstruasi yang lama. Perubahan hormonal bisa terjadi saat pertama kali mendapatkan menstruasi selama masa pubertas atau perimenopause.
Dikutip dari Mayoclinic, dalam siklus menstruasi yang normal, keseimbangan antara hormon estrogen dan progesteron mengatur penumpukan lapisan rahim (endometrium), yang ditumpahkan selama menstruasi. Jika terjadi ketidakseimbangan hormon, endometrium berkembang secara berlebihan dan akhirnya keluar melalui perdarahan menstruasi yang berat.
Jika hormon tidak pada tingkat normal atau jika tubuh tidak berovulasi selama siklus menstruasi, lapisan rahim bisa menjadi sangat tebal. Ketika tubuh akhirnya melepaskan lapisan tersebut, tubuh akan mungkin memproses periode menstruasi yang lebih lama dari biasanya.
Perubahan atau ketidakseimbangan hormon juga dapat disebabkan oleh berbagai kondisi kesehatan, seperti gangguan tiroid, sindrom ovarium polikistik (PCOS), obesitas, dan resistensi insulin.
2. Fibroid atau polip rahim
Fibroid dan polip rahim dapat menyebabkan perdarahan yang berkepanjangan dan terkadang juga berat. Fibroid terjadi ketika jaringan otot mulai tumbuh di dinding rahim.
Polip juga merupakan hasil dari pertumbuhan jaringan yang tidak teratur di dalam rahim dan menyebabkan tumor kecil tumbuh. Umumnya, baik fibroid maupun polip tidak bersifat kanker.
3. Adenomiosis
Kondisi ini terjadi ketika kelenjar dari endometrium menjadi tertanam di otot rahim, sering menyebabkan perdarahan hebat dan menstruasi yang menyakitkan.
4. Kanker
Kanker rahim dan kanker serviks dapat menyebabkan perdarahan menstruasi yang berlebihan, terutama jika saat pascamenopause atau pernah menjalani tes yang abnormal di masa lalu.
5. Obat-obatan
Obat-obatan tertentu, termasuk obat antiinflamasi, obat hormonal seperti estrogen dan progestin, dan antikoagulan seperti warfarin (Coumadin, Jantoven) atau enoxaparin (Lovenox) dapat menyebabkan perdarahan menstruasi yang berat atau berkepanjangan.
6. Kehamilan
Meskipun sebenarnya bukan menstruasi, pendarahan vagina yang berkepanjangan mungkin merupakan tanda kehamilan yang tidak aman atau tidak dapat bertahan, seperti kehamilan ektopik atau keguguran.
Dalam kondisi ini tubuh juga akan mengalami pendarahan yang berkepanjangan selama kehamilan jika memiliki kondisi seperti plasenta previa.
7. Penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim (IUD)
Penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim (IUD) dapat menyebabkan menstruasi yang berkepanjangan. Ini merupakan efek samping dari penggunaan alat kontrasepsi nonhormonal untuk pengendalian kelahiran.
ANNISA FIRDAUSI
Baca juga: