TEMPO.CO, Jakarta - Gangguan tidur bisa mempengaruhi aktivitas manusia. Mengutip Healthline, tes polisomnografi bisa dilakukan untuk memeriksa penyebab gangguan tidur. Dokter akan melakukan pengamatan dan merekam data pola tidur ketika pasiennya terlelap.
Pengamatan siklus tidur bersamaan reaksi tubuh terhadap perubahan. Dokter akan mengecek siklus tidur gelombang otak, aktivitas otot, kadar oksigen darah, detak jantung, tingkat pernapasan, gerakan mata.
Mengutip Mayo Clinic, polisomnografi digunakan untuk menyesuaikan rencana perawatan lanjutan jika ditemukan gejala gangguan tidur.
Apa saja gangguan tidur?
- Sleep apnea
Gangguan pernapasan saat tidur. Saat mengalami kondisi ini pernapasan bisa beberapa kali berhenti sejenak saat tidur. Orang yang mengalami gangguan tidur, terkadang tanpa sadar akan melenturkan kaki. Kondisi ini dikaitkan sebagai sindrom kaki gelisah.
- Narkolepsi
Kondisi ini ketika seseorang mengalami kantuk yang luar biasa saat siang atau mendadak ingin tidur. Dalam kondisi ini, memungkinkan ahli medis menyarankan melakukan tes polisomnografi. Itu jika selama tidur muncul aktivitas yang tidak biasa, misalnya banyak bergerak.
- Insomnia
Jika secara konsisten mengalami kesulitan tidur dokter akan menyarankan melakukan tes polisomnografi.
Apa saja kondisi yang diperiksa dokter?
- Gelombang otak
- Aktivitas otot rangka
- Kadar oksigen darah
- Detak jantung
- Tingkat pernapasan
- Gerakan mata
Selama tes polisomnografi, dokter akan memeriksa siklus tidur, misalnya gerakan tubuh di antara tahapan tidur, yaitu gerakan mata cepat (REM), dan tidur gerakan mata tak cepat (non-REM). Tidur non-REM dibagi menjadi fase tidur ringan dan nyenyak.
Selama tidur REM, tahap ketika seseorang bermimpi. Tidur non-REM melibatkan aktivitas otak agak lambat. Seseorang tanpa gangguan tidur akan beralih antara tidur non-REM dan REM, mengalami beberapa siklus tidur per malam.
YOLANDA AGNE
Baca: 5 Penyebab Gangguan Tidur yang Mengakibatkan Terbangun Saat Malam
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu