Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Main Game Online Bikin Kecanduan? Ini Kata Psikolog

Reporter

image-gnews
Ilustrasi anak main game. Shutterstock.com
Ilustrasi anak main game. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Psikolog klinis dari Fakultas Unika Atma Jaya, Nanda Rossalia, berpendapat setidaknya ada sejumlah hal yang bisa didapat remaja dari bermain game online. Salah satunya berkompetensi.

"Alasan remaja bermain game untuk menunjukkan kompetensi mereka, balik lagi ke identitas. Memenangi permainan, saya tangguh dan kompeten. Berbeda dengan di dunia nyata, nilai saya jelek. Sesuai karakteristik remaja, dia mau untuk building karena ini nanti berguna untuk confidence-nya," ujarnya.

Hal lain yang bisa didapat saat bermain game online yakni dalam hal otonomi, suatu hal yang amat dibutuhkan, bahkan diimpikan oleh remaja dan ini belum tentu diperoleh di dunia nyata. Menurut Nanda, bermain game online memberi kesempatan dan kebebasan pada remaja untuk memilih serta mengambil keputusan atau langkah. Di sisi lain, game online juga mampu mengisi kebutuhan untuk berinteraksi, terkoneksi, dan mendapat perhatian orang lain yang mungkin tidak didapatkan di dunia nyata.

Pada akhirnya, karena setidaknya tiga kebutuhan dasar sudah didapatkan, ini kemudian membuat mereka nyaman dan terlarut di dalamnya. Sementara di dunia nyata, para remaja justru merasa tak mendapatkannya.

"Karena online game mampu memberikan kebutuhan dasar sehingga tidak heran kalau remaja larut. Di sinilah saya diterima. Inilah kompetensi saya, ini bisa memberikan rasa nyaman dan teman," tutur Nanda.

Lantas, apakah setiap pemain game pasti berakhir dengan kencanduan? Nanda mengatakan hal ini terkait faktor kerentanan. Ada orang yang memang rentan sehingga bisa menjadi kecanduan. Biasanya, mereka ini yang memiliki rasa percaya diri dan rasa mampu yang rendah dalam mengontrol tindakannya.

Sebenarnya, untuk keperluan diagnosis ada kuesioner perilaku kecanduan bermain game yang disusun berdasarkan lima faktor, antara lain preokupasi, suasana hati, toleransi, konflik, dan pembatasan waktu. Beberapa pertanyannya misalnya, "Apakah pernah mengabaikan kebutuhan dasar seperti makan dan tidur karena game online game" atau "Apakah pernah gagal mencoba membatasi waktu bermain game online?".

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Tidak pasti kita melihat setiap gamer itu kecanduan. Kita memiliki suatu tools dan memberikan asesmen untuk mengatakan anak ini kecanduan," kata Nanda.

Lalu, apa yang bisa orang tua atau anggota keluarga lakukan pada remaja yang ternyata sudah kecanduan game online? Nanda menyarankan dibuatnya suatu program untuk dilakukan bersama, misalnya di dalam level sekolah, kegiatan yang konsisten, misalnya berolahraga bersama atau menstimulasi siswa untuk mengembangkan hobi baru.

Selain itu, orang tua bisa memberikan edukasi apa yang terjadi bila bermain game online berlebihan. Nanda menyoroti pentingnya pembahasaan ini yang perlu dibedakan dari biasanya.

"Pembahasaan kita dalam melakukan promotive behaviour itu harus berbeda dari biasanya, jadi tidak lagi konvensional. Misalnya, menggunakan film, animasi. Penyampaiannya melalui komunikasi. Orang tua secara aktif dan pasif memonitor kegiatan anak saat bermain game online. Ini meningkatkan keterlibatan orang tua," saran Nanda.

Baca juga: Kecanduan Game Online Timbulkan Gangguan Fungsi Otak, ini Dampak Lainnya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mirip Ahli Telepati, Pasien Implan Chip Neuralink Bermain Game Online dengan Sinyal Otak

1 hari lalu

Ilustrasi desain Neuralink. Chip itu berada di belakang telinga, sementara elektroda dimasukkan ke dalam otak. Kredit: Neuralink/YouTube
Mirip Ahli Telepati, Pasien Implan Chip Neuralink Bermain Game Online dengan Sinyal Otak

Pasien implan chip otak Neuralink pamerkan pengalaman bermain game dengan "kekuatan pikiran". Hasil kerja chip yang dicangkok ke dalam kepalanya.


Pengembang Video Game Toys for Bob akan Menggarap Proyek Baru Bersama Xbox

2 hari lalu

Spyro. Sumber: Insomniac
Pengembang Video Game Toys for Bob akan Menggarap Proyek Baru Bersama Xbox

Pengembang video game Toys for Bob dan Xbox telah menyepakati perjanjian mengenai proyek kerja sama ini


Musim Baru Pokemon Go, World of Wonders

2 hari lalu

Pokemon Go musim baru World of Wonders. Foto : Pokeman
Musim Baru Pokemon Go, World of Wonders

Pokemon Go kembali hadir dengan musim baru World of Wonders pada 1 Maret hingga 1 Juni 2024


Serba Serbi Call of Duty Warzone Mobile, Peta Variatif dan Bisa Terhubung dengan Pengontrol Canggih

2 hari lalu

Video game Call of Duty: Warzone. Callofduty.com
Serba Serbi Call of Duty Warzone Mobile, Peta Variatif dan Bisa Terhubung dengan Pengontrol Canggih

Call of Duty: Warzone Mobile masuk ke android dan iOS sejak 21 Maret lalu. Game battle royale yang dinanti karena peta dan skema yang lebih menantang.


Baru Dirilis di PS5, Berikut Tips Memainkan Hi-Fi Rush

3 hari lalu

Game Hi-Fi Rush. Foto: X
Baru Dirilis di PS5, Berikut Tips Memainkan Hi-Fi Rush

Game Hi-Fi Rush yang sebelumnya hanya ada Xbox dan Windows kini masuk ke PS5. Berikut tips untuk membuat permainan ini lebih menarik.


Review Hi-Fi Rush di PS5, Memukul dengan Irama

3 hari lalu

Tampilan Hi-Fi Rush, game eksklusif Xbox dan Windows yang kini merambah ke PS5 (Dok. Istimewa)
Review Hi-Fi Rush di PS5, Memukul dengan Irama

Game pukul-pukulan alias melee yang terbit di Xbox dan Windows, Hi-Fi Rush, kini merambah ke Playstation 5 sejak 19 Maret 2024.


4 Dampak Buruk Kecanduan pada Kognitif Anak

3 hari lalu

Ilustrasi video game. Sumber: Korea e-Sports Association via Facebook/asiaone.com
4 Dampak Buruk Kecanduan pada Kognitif Anak

Kecanduan game atau media sosial sangat buruk terhadap kemampuan kognitif anak. Berikut empat dampak jeleknya.


Psikiater Ungkap Penyebab Remaja Rentan Alami Kecanduan

3 hari lalu

Ilustrasi livestreaming game. Foto : EV
Psikiater Ungkap Penyebab Remaja Rentan Alami Kecanduan

Remaja rentan mengalami kecanduan karena kondisi perkembangan otak yang belum sempurna atau matang. Simak penjelasannya.


Game Assassin's Creed Jade Ditunda Peluncurannya hingga 2025

4 hari lalu

Assassins Creed Jade. Gamecrater.com
Game Assassin's Creed Jade Ditunda Peluncurannya hingga 2025

Game dari waralaba populer Assassin's Creed yang berjudul Assassin's Creed Jade untuk perangkat mobile ditunda hingga 2025


Review Rise of the Ronin, Samurai di Persimpangan Jalan

6 hari lalu

Tampilan game Rise of Ronin yang akan dirilis pada 22 Maret 2024. Dok. Sony Interactive Entertainment
Review Rise of the Ronin, Samurai di Persimpangan Jalan

Tempo berpeluang menjajal game PS5 Rise of Ronin yang dirilis hari ini, Jumat, 22 Maret 2024. Seperti apa alur perjalanan samura era Bakumatsu itu?