Dari hasil percobaan, orang tua dengan demensia tahap awal yang diberi suplemen vitamin B12 untuk menurunkan kadar homosistein darah mereka menunjukkan tingkat penurunan kognitif dan klinis yang lebih lambat. Studi lain menemukan bahwa kadar B12 yang rendah dapat menyebabkan pada kinerja memori yang buruk.
4. Mencegah dan mengobati depresi
Vitamin B12 berperan dalam produksi serotonin, sehingga kekurangan dapat dihubungkan dengan depresi klinis.
Dalam sebuah penelitian beberapa waktu lalu, wanita tua yang kekurangan B12 berisiko dua kali lipat mengalami depresi berat dibandingkan mereka yang B12 nya normal. Selain itu, kadar vitamin B12 yang tinggi telah dikaitkan dengan peluang pemulihan yang lebih baik dari gangguan depresi mayor.
5. Kesehatan tulang dan mencegah osteoporosis
Mempertahankan kadar vitamin B12 yang memadai jugq dapat mendukung kesehatan tulang. Hasil studi dari 2.500 orang dewasa menunjukkan bahwa orang yang kekurangan vitamin B12 juga memiliki kepadatan mineral tulang yang lebih rendah dari orang normal.
Kepadatan mineral pada tulang yang terus menurun dapat mengakibatkan tulang rapuh dari waktu ke waktu, yang menyebabkan peningkatan risiko osteoporosis. Penelitian lain juga menunjukkan hubungan antara kadar vitamin B12 yang rendah dan kesehatan tulang yang buruk serta osteoporosis, terutama pada wanita.
6. Mengurangi degenerasi makula
Degenerasi makula adalah penyakit mata yang mempengaruhi penglihatan sentral. Mempertahankan kadar vitamin B12 yang memadai dapat membantu mencegah risiko degenerasi makula.
Para peneliti percaya bahwa suplementasi dengan vitamin B12 dapat menurunkan homosistein, sejenis asam amino yang ditemukan dalam aliran darah. Peningkatan kadar homosistein telah dikaitkan dengan peningkatan risiko degenerasi makula terkait usia.
ANNISA FIRDAUSI
Baca juga: Manfaat Ikan Patin Kaya Omega-3 untuk Penyakit Jantung hingga Anemia