Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Tanda Sudah Saatnya Berhenti atau Puasa Media Sosial

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi remaja perempuan sedang melihat gawai. (Unsplash/Luke Porter)
Ilustrasi remaja perempuan sedang melihat gawai. (Unsplash/Luke Porter)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah studi terbaru di Inggris menunjukkan jeda selama satu minggu dari aktivitas media sosial, seperti Facebook, Twitter, dan Instagram, dapat meningkatkan kesehatan mental. Peningkatan kondisi psikologis ini tampak dari kurangnya depresi dan kecemasan.

Penelitian itu dilakukan oleh Jeff Lambert bersama tim dari Health and Exercise Psychology and Chartered Psychologist, Department for Health, University of Bath. Mereka mengamati perilaku 154 pengguna media sosial yang berusia 18 sampai 72 tahun yang dibagi menjadi dua kelompok.

Kelompok pertama diminta menahan diri dari media sosial selama satu minggu. Sedangkan kelompok kedua boleh menggunakan media sosial seperti biasa. Hasilnya, kelompok pertama yang menahan diri dan tidak mengakses media sosial selama seminggu memiliki tanda-tanda kesehatan mental yang lebih baik. Di antaranya denyut jantung yang lebih teratur dan lebih rileks. Sebaliknya dengan kondisi kelompok kedua.

Program Director of Doctorate of Social Work, Tulane University School of Social Work, Tonya Cross Hansel mengatakan, hasil penelitian ini menjadi sangat penting dalam kondisi pandemi Covid-19 sekarang. Musababnya, menurut dia, kesehatan mental dan kesejahteraan masyarakat terus menurun selama beberapa tahun terakhir.

"Kondisi kesehatan mental sangat rentan akibat keadaan medis, pengalaman kehilangan, dan tekanan yang kian besar selama pandemi," kata Hansel seperti dikutip dari Healthline, Senin, 16 Mei 2022. Media sosial, menurut dia, berperan besar untuk tetap membuat orang saling terhubung selama pandemi.

Hanya saja, Hansel melanjutkan, media sosial juga berpotensi memperburuk kondisi negatif yang sudah ada. Salah satu potensi kerentanan yang dialami orang yang terus-menerus terpapar media sosial adalah bagaimana orang tersebut memahami identitas digital palsu kemudian membandingkan dengan kondisinya sendiri.

"Perbedaan antara apa yang orang lihat di media sosial dengan kenyataan yang dihadapi dapat menumbuhkan perasaan sedih karena menganggap diri tidak sesuai standar," kata Hansel. Pengguna media sosial, dia menambahkan, juga berpotensi mengalami perundungan dan pada akhirnya memicu gangguan kesehatan mental.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hansel menyarankan, apabila seorang pengguna media sosial merasakan apa yang dilakukannya di dunia maya tidak bermanfaat atau dapat merusak suasana hati, maka berhentilah. "Tinggalkan sejenak media sosial apabila itu membuatmu tidak merasa damai dan gembira," katanya. "Segera lakukan kegiatan lain yang lebih bermanfaat."

Untuk mencegah seseorang mengalami gangguan kesehatan mental karena media sosial, upaya pertama yang perlu dilakukan, menurut Hansel, adalah menetapkan durasi berselancar di media sosial. Langkah kedua, pertimbangkan apa manfaat mengecek media sosial.

Ketiga, lakukan sesuatu dengan manfaat yang lebih konkret. Misalkan ingin bertegur sapa dengan saudara atau teman di media sosial, sebaiknya langsung menelepon atau berkirim pesan saja tanpa lewat media sosial. Begitu juga jika ingin mengalihkan keinginan menggunakan media sosial dengan olahraga atau melakukan hobi baru.

Baca juga:
Tips Kesehatan Mental, Cara Simpel Mengatasi Overthinking dari Psikolog

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

9 jam lalu

Ilustrasi anak bermain gawai (pixabay.com)
Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

Psikolog memberi saran pada orang tua kapan sebaiknya boleh memberi akses internet sendiri pada anak.


Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

3 hari lalu

Ilustrasi bermain sosial media di ponsel. Shutterstock.com
Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

Orang sering menggunakan media sosial untuk memposting momen terbaiknya, membuat feed terlihat seperti highlight reel dari pengalaman keren.


Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

3 hari lalu

Massa dari berbagai Kelompok Pencinta Alam melakukan aksi damai untuk memperingatai Hari Bumi, di halaman gedung KPK, Jakarta, 22 April 2015. Dengan membawa spanduk raksasa yang berisi Petisi Kelestarian Bumi Indonesia dan dibubuhi ribuan tandatangan tersebut mereka mengingatkan bahwa Merusak Alam Itu Korupsi. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

Hari Bumi atau Earth Day pada 22 April dapat dirayakan dengan berbagai aktivitas termasuk meramaikan di media sosial lewat unggahan twibbon.


Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

3 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah


Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

3 hari lalu

Ilustrasi anak pemalu. thrivingnow.com
Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

Kecemasan sosial pada anak bukan hanya sekadar berdampak menjadi pemalu, namun dapat menyebabkan anak merasa takut dan menghindari situasi sosial


Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

4 hari lalu

Ilustrasi wanita depresi. (Pixabay.com)
Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.


25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

4 hari lalu

Raden Ajeng Kartini. Wikipedia/Tropenmuseum
25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

Pemerintah Sukarno memilih hari Kartini untuk diperingati sebagai momentum khusus emansipasi wanita


CekFakta #256 Langkah Mengecek Transparansi Halaman Media Sosial

6 hari lalu

Logo twitter, facebook dan whatsapp. Istimewa
CekFakta #256 Langkah Mengecek Transparansi Halaman Media Sosial

Menelisik Motivasi di Balik Akun Medsos Penyebar Hoaks Melalui Transparansi Halaman


Cara Menonaktifkan Sementara dan Menghapus Permanen Akun Instagram

6 hari lalu

Logo Instagram. Kredit: TechCrunch
Cara Menonaktifkan Sementara dan Menghapus Permanen Akun Instagram

Terdapat dua pilihan ketika ingin rehat dari Instagram, yakni menonaktifkan sementara dan menghapus akun secara permanen.


Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

8 hari lalu

Ilustrasi liburan (Pixabay.com)
Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

Ternyata terdapat berbagai faktor psikologis dan eksternal yang dapat membuat waktu terasa semakin cepat berlalu selama liburan.