Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

3 Kelompok Gangguan Kejiwaan yang Muncul Saat Pandemi Covid-19

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi depresi. Shutterstock
Ilustrasi depresi. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa, Hervita Diatri menyampaikan perubahan kondisi kesehatan mental masyarakat selama pandemi Covid-19. Dalam sebuah survei, kata dia, pada lima bulan awal pandemi Covid-19, satu dari lima orang di Indonesia yang berusia 15 sampai 29 tahun berpikir untuk mengakhiri hidup.

Angka ini bertambah saat survei itu dilakukan kembali setahun sejak pandemi Covid-19 merebak. "Satu tahun pandemi, survei menunjukkan dua dari lima orang berpikir untuk bunuh diri," kata Hervita seperti dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan. "Dan di tahun 2022, satu dari dua orang berpikir mengakhiri hidup."

Hervita Diatri menyampaikan tiga kelompok orang yang terpapar gangguan kejiwaan selama pandemi Covid-19 terjadi. Kelompok pertama adalah mereka yang sebelumnya tidak memiliki masalah kesehatan jiwa, kemudian menjadi punya problem gangguan jiwa.

Kelompok kedua, mereka yang sejak awal sudah mengalami masalah kesehatan kejiwaan kemudian semakin parah saat pagebluk. Contoh, orang yang mengalami kekerasan di dalam rumah, maka pandemi Covid-19 membuat dia semakin dekat dengan pelaku kekerasan tersebut. Akibatnya, orang tersebut mengalami gangguan kejiwaan yang lebih besar.

Kelompok ketiga adalah mereka yang sebelumnya memiliki masalah kesehatan fisik dan mengalami kesulitan untuk mengakses layanan kesehatan. Pandemi Covid-19 mengakibatkan kondisi kesehatan fisiknya memburuk, ditambah gangguan kecemasan atau depresi karena khawatir terinfeksi virus corona dan kesulitan mendapatkan pelayanan kesehatan.

Orang yang masuk kelompok ketiga ini, Hervita mencontohkan, adalah mereka yang memiliki komorbid, seperti kanker, hipertensi, penyakit jantung, dan sebagainya. "Sangat wajar kalau mereka merasa cemas yang pada akhirnya mempengaruhi kesehatan fisik dan psikologis," ujarnya.

Direktur Kesehatan Jiwa, Kementerian Kesehatan, Vensya Sitohang mengatakan, pandemi Covid-19 memperparah atau mempengaruhi kesehatan kejiwaan. Angka prevalensinya meningkat satu sampai dua kali lipat dibandingkan kondisi sebelum wabah. "Kelompok yang terpapar gangguan jiwa berbeda-beda, sehingga membutuhkan penanganan yang berbeda pula," ujar Vensya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam aacara 15th ASEAN Health Ministers Meeting, Vensya mengatakan, para pemangku kesehatan di negara-negara ASEN plus tiga negara asia lainnya, yakni Cina, Jepang, dan Korea, menyatakan promosi kesehatan mental merupakan salah satu prioritas kesehatan dalam agenda pembangunan kesehatan ASEAN. "Promosi itu dilakukan dengan menyampaikan berbagai model dan praktek efektif tentang program dan intervensi kesehatan mental serta integrasi program kesehatan mental di tingkat perawatan primer dan sekunder," katanya.

Catatan redaksi:
Jika Anda memiliki pemikiran bunuh diri atau mengetahui ada orang yang mencoba bunuh diri, segera hubungi psikolog atau psikiater terdekat. Akses laman www.intothelightid.org/cari untuk mendapatkan layanan kesehatan mental. Pertolongan pertama bagi orang dengan pemikiran bunuh diri juga dapat dibaca di www.intothelightid.org/tolong.

Untuk bantuan krisis kejiwaan atau tindak pencegahan bunuh diri dapat menghubungi Yayasan Pulih di (021) 78842580. Ada pula Hotline Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan di (021) 500454, dan LSM Jangan Bunuh Diri dengan nomor telepon (021) 9696 9293.

Baca juga:

Hari Kesehatan Mental Sedunia, 98 Persen Orang Merasa Kesepian Selama Pandemi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

1 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah


Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

2 hari lalu

Ilustrasi anak pemalu. thrivingnow.com
Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

Kecemasan sosial pada anak bukan hanya sekadar berdampak menjadi pemalu, namun dapat menyebabkan anak merasa takut dan menghindari situasi sosial


Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

2 hari lalu

Ilustrasi wanita depresi. (Pixabay.com)
Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

5 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

6 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com/Priscilla du Preez
Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

Psikolog mengatakan kondisi kesehatan mental seseorang ditentukan oleh berbagai faktor. Apa saja?


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

6 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


Karyawan Alami Burnout, Ini yang Perlu Dilakukan Atasan

9 hari lalu

Ilustrasi wanita lelah bekerja. Freepik.com
Karyawan Alami Burnout, Ini yang Perlu Dilakukan Atasan

Jika karyawan mengalami burnout, bukan hanya ia sendiri yang harus mencari solusi mengatasinya. Atasan juga perlu memperhatikan hal ini.


Kak Seto Minta Game Mengandung Kekerasan dan Konten Negatif Diberantas

11 hari lalu

Ilustrasi anak main game. Shutterstock.com
Kak Seto Minta Game Mengandung Kekerasan dan Konten Negatif Diberantas

Kak Seto mengatakan game atau permainan dengan kekerasan dan konten negatif mesti dibersihkan karena berdampak buruk pada anak.


Dampak Buruk Kesepian di Masa Pensiun dan Cara Mengatasinya

11 hari lalu

Ilustrasi lansia. Mirror.co.uk
Dampak Buruk Kesepian di Masa Pensiun dan Cara Mengatasinya

Banyak warga senior yang merasa kesepian setelah masa pensiun sehingga mempengaruhi kesehatan mental dan fisik. Apa yang perlu dilakukan?


4 Program Kesehatan yang Bisa Dorong Produktivitas Karyawan

13 hari lalu

Ilustrasi surat keterangan sakit / sehat dari dokter. Nieuwsblad.be
4 Program Kesehatan yang Bisa Dorong Produktivitas Karyawan

Produktivitas karyawan yang tinggi harus dibarengi dengan perhatian dan dukungan yang memadai dari perusahaan. Apa saja benefit yang bisa ditawarkan?