TEMPO.CO, Jakarta - Mikroorganisme bakteri baik probiotik bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Probiotik berguna melawan bakteri jahat untuk keseimbangan dalam tubuh. Mengutip Cleveland Clinic, probiotik merupakan kombinasi mikrobakteri yang bertahan dalam usus setelah dikonsumsi.
Probiotik salah satu manfaatnya bisa untuk mengurangi risiko diare, jika dikonsumsi sewajarnya. Tapi jika berlebihan bisa menimbulkan efek yang buruk.
Jika berlebihan probiotik
- Ketaknyamanan pencernaan
Baca Juga:
Mengutip Healthline, reaksi paling sering jika kebanyakan konsumsi suplemen bakteri probiotik mengakibatkan ketaknyamanan pencernaan, termasuk perut kembung dan gas. Terlalu sering mengonsumsi suplemen probiotik berbasis ragi biasanya mengakibatkan sembelit dan peningkatan rasa haus. Sebaiknya mulai mengonsumsi suplemen dosis rendah untuk mencegah efek buruk.
- Sakit kepala
Beberapa makanan mengandung probiotik , seperti yoghurt, asinan kubis dan kimci mengandung senyawa amina biogenik. Zat ini terbentuk ketika makanan yang mengandung protein menua atau difermentasi bakteri.
Amina yang biasa ditemukan dalam makanan probiotik termasuk histamin, tyramine, tryptamine dan phenylethylamine. Keempatnya merangsang sistem saraf pusat, meningkatkan atau menurunkan aliran darah dan menyebabkan sakit kepala untuk orang yang sensitif terhadap zat itu.
- Meningkatkan kadar histamin
Beberapa strain bakteri yang digunakan dalam suplemen probiotik menghasilkan histamin dalam saluran pencernaan manusia. Histamin merupakan molekul yang biasanya diproduksi oleh sistem kekebalan.
Ketika kadar histamin meningkat, pembuluh darah melebar untuk membawa lebih banyak darah ke bagian yang rentan. Pembuluh darah juga menjadi mudah ditembus partikel sehingga sel kekebalan akan masuk ke jaringan yang relevan untuk melawan pathogen. Proses rentan menimbulkan kemerahan dan pembengkakan juga memicu gejala alergi seperti gatal, mata berair, pilek atau kesulitan bernapas.
- Reaksi alergi
Suplemen probiotik mengandung alergen, laktosa atau serat prebiotik yang menyebabkan reaksi merugikan untuk sebagian orang.
- Risiko infeksi
Orang yang sistem kekebalan tubuhnya dalam kateter vena, pascaoperasi, pankreatitis akut atau rawat inap yang berkepanjangan harus menghindari penggunaan probiotik. Sebab, dikhawatirkan akan memicu infeksi.
DELFI ANA HARAHAP
Baca: Probiotik Tak Cuma untuk Pencernaan, Ada Probiotik buat Kebersihan Rumah Tangga
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.