Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Benarkah Rasa Bahagia Dapat Tingkatkan Imun Tubuh?

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi Anak dengan daya tahan tubuh baik dalam keluarga/Nutriclub
Ilustrasi Anak dengan daya tahan tubuh baik dalam keluarga/Nutriclub
Iklan

TEMPO.CO, JakartaRasa bahagia digambarkan sebagai pengalaman emosi positif, seperti kegembiraan, kepuasan, dan sebagainya. Sejumlah penelitian menemukan perasaan ini bisa meningkatkan imun tubuh.

“Ini (bahagia) meningkatkan optimisme, membangun ketahanan (tubuh), dan meningkatkan keterampilan memecahkan masalah kita,” kata psikolog klinis Bhavna Barmi dikutip dari Health Shots.

Studi Perpustakaan Kedokteran Nasional Amerika Serikat menyatakan, kebahagiaan memengaruhi aktivitas sumbu hipotalamus-hipofisis-adrenal (HPA). Ini membantu mengatur sistem kekebalan tubuh, hormon, pencernaan, dan tingkat stres.

Dilansir dari Healthline, studi telah menunjukkan menjadi lebih bahagia bisa menjaga imun tetap kuat. Ini bisa membantu mengurangi risiko terkena pilek dan indeksi dada. 

Sebuah penelitian pada lebih dari 300 orang menemukan, orang yang paling tidak bahagia hampir tiga kali lebih mungkin terkena flu dibanding mereka yang bahagia.

Penelitian lain pada 81 siswa menunjukkan, mereka yang lebih bahagia hampir dua kali lebih mungkin memiliki respons antibodi tinggi yang merupakan tanda sistem imun yang kuat.

Sementara sebuah studi serupa terhadap lebih dari tujuh ribu orang dewasa. Hasilnya, orang dengan kesejahteraan positif 33 persen lebih mungkin untuk aktif secara fisik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ini dapat membantu membangun tulang yang kuat, meningkatkan energi, mengurangi lemak tubuh, dan menurunkan tekanan darah.

Sedangkan mereka yang bahagia atau memiliki kesejahteraan positif 47 persen lebih mungkin mengonsumsi buah-buahan dan sayuran daripada mereka yang tidak merasa bahagia.

Ini tentu bermanfaat bagi kesehatan mengingat diet kaya buah dan sayuran bisa menurunkan risiko diabetes, stroke, dan penyakit jantung. 

Asupan makan yang bergizi akan membantu meningkatkan imun tubuh. Aktivitas fisik juga berperan serta menjaga daya tahan tubuh.

AMELIA RAHIMA SARI

Baca juga: Selain Nutrisi, Bahagia Bisa Tingkatkan Kekebalan Tubuh Anak

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Inilah 7 Kunci Finlandia Langganan Jadi Negara Paling Bahagia di Dunia

1 hari lalu

Hanko, Finlandia. Unsplash.com/Hayffield L
Inilah 7 Kunci Finlandia Langganan Jadi Negara Paling Bahagia di Dunia

Finlandia langganan jadi negara paling bahagia di dunia. Lantas, apa kuncinya?


Ragam Makanan yang Dibutuhkan Sistem Imun Sehat

6 hari lalu

Ilustrasi kubis. Unsplash.com/Isara Somboon
Ragam Makanan yang Dibutuhkan Sistem Imun Sehat

Kurang gizi adalah penyebab paling umum sistem imun yang buruk. Berikut 10 jenis makanan yang mudah didapat dan sangat membantu kesehatan imun.


Rekomendasi Minuman yang Dapat Meningkatkan Imun Tubuh Selama Puasa Ramadan

7 hari lalu

Chai tea, minuman teh, susu, dengan campuran rempah-rempah. TEMPO/Bram Setiawan
Rekomendasi Minuman yang Dapat Meningkatkan Imun Tubuh Selama Puasa Ramadan

Selain dengan makanan bergizi seimbang, beberapa minuman juga disebut bisa menjaga sistem imun tubuh agar tidak mudah sakit selama puasa.


5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

9 hari lalu

Ilustrasi kelapa muda (Pixabay.com)
5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

Tidak hanya segar, air kelapa hijau juga memiliki sejumlah manfaat yang signifikan bagi kesehatan tubuh.


5 Tips Menjaga Kekebalan Tubuh Saat Puasa Ramadan dalam Cuaca Ekstrem

10 hari lalu

Ilustrasi Sahur. Shutterstock
5 Tips Menjaga Kekebalan Tubuh Saat Puasa Ramadan dalam Cuaca Ekstrem

Di tengah cuaca ekstrem, penting bagi umat untuk mengambil langkah-langkah yang tepat guna menjaga kekebalan tubuh selama puasa Ramadan.


IDI Ingatkan Potensi Kenaikan Kasus DBD di Musim Pancaroba

25 hari lalu

Petugas fogging melakukan pengasapan di RW 05, Sunter Agung, Jakarta Utara, Selasa, 8 Agustus 2023. Kegiatan fogging ini sebagai upaya untuk mencegah meluasnya demam berdarah dengue (DBD) di daerah tersebut. Sebelumnya, salah seorang warga di RW 05 terkena DBD. Masyarakat diminta untuk mewaspadai akan ancaman DBD saat musim kemarau dengan tetap menjaga kebersihan dilingkungan tempat tinggal. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
IDI Ingatkan Potensi Kenaikan Kasus DBD di Musim Pancaroba

PB IDI mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran terhadap DBD di musim pancaroba seperti sekarang.


5 Cara Menjaga Kesehatan di Musim Pancaroba

29 hari lalu

Cuaca Ekstrem Picu Petir, BMKG: Tersebab Musim Pancaroba
5 Cara Menjaga Kesehatan di Musim Pancaroba

BMKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai musim pancaroba karena menyertakan cuaca ekstrem seperti hujan lebat singkat hingga angin kencang.


Manfaat Madu bagi Ibu Hamil

33 hari lalu

Ilustrasi madu. shutterstock.com
Manfaat Madu bagi Ibu Hamil

Madu merupakan salah satu pilihan bahan alami yang sering dipertimbangkan untuk dikonsumsi bagi ibu hamil.


Tantangan Jadi Ibu Anak Generasi Alpha Menurut Nagita Slavina

38 hari lalu

Nagita Slavina/Foto: Instagram/Slavina Indonesia
Tantangan Jadi Ibu Anak Generasi Alpha Menurut Nagita Slavina

Nagita Slavina, merasakan perbedaan yang signifikan dalam pola asuh dan pendekatan terhadap kedua anaknya yang termasuk generasi Alpha.


Jaga Kesehatan Pencernaan Anak agar Pertumbuhannya Optimal

38 hari lalu

Ilustrasi anak sedang makan (pixabay.com)
Jaga Kesehatan Pencernaan Anak agar Pertumbuhannya Optimal

Kesehatan pencernaan berperan kunci dalam mencapai tumbuh kembang anak yang optimal karena mempengaruhi sekitar 70 persen sistem kekebalan tubuh.