Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Virus Hendra, Tercatat Pertama Kali Ditemukan Sejak Tahun 1994

Reporter

Editor

Bram Setiawan

image-gnews
Ilustrasi Kuda (pexels.com)
Ilustrasi Kuda (pexels.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Virus Hendra (HeV) termasuk anggota famili Paramyxoviridae dari genus Henipavirus. Menurut Centers for Disease Control and Prevention, virus ini menginfeksi kalong atau kelelawar buah yang ditularkan ke kuda.

Infeksi bisa berlanjut menular ke orang-orang yang telah melakukan kontak dekat dengan kuda. Sebab itu, menghindari kontak dengan kuda yang terinfeksi. Virus Hendra yang tergolong langka ini penyakit zoonosis. Terkadang virus ini menyebar dari spesies kelelawar rubah terbang ke kuda.

Apa itu virus Hendra?

Mengutip NSW Health, virus Hendra pertama kali ditemukan pada 1994 dari spesimen yang diperoleh selama wabah penyakit pernapasan dan neurologis  kuda dan manusia di Hendra, pinggiran kota Brisbane, Australia. Ini terkait  virus Nipah, spesies lain dalam genus Henipavirus.

Pada 1994, virus itu menginfeksi pelatih kuda. Pada 1995, seorang petani dan peternak kuda Mackay meninggal karena terinfeksi virus Hendra. Penemuan kasus itu kematian kedua yang tercatat. Pada 2008, seorang dokter hewan terinfeksi dari kuda di Queensland.

Sejak 1994 hingga 2013, virus Hendra menginfeksi manusia cenderung jarang. Tercatat tujuh kasus yang dilaporkan, penularan virus itu hanya dari kuda.

Diduga kuda yang tertular infeksi virus Hendra dari mengonsumsi makanan yang terkontaminasi urine, air liur kelelawar rubah terbang. Penularan virus Hendra sesama kuda terjadi jika ada kontak dekat dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi.

Infeksi virus Hendra

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mengutip Better Health Channel, virus Hendra cenderung menyerang sistem pernapasan paru-paru dan  saraf otak. Tanpa penanganan medis yang cepat, komplikasi virus Hendra bisa berakibat fatal.

Di Australia, komplikasi fatal septic pneumonia, infeksi merusak jaringan paru-paru yang parah. Adapun ensefalitis, peradangan dan pembengkakan otak. Jika teriinfeksi virus Hendra, masa inkubasi biasanya antara lima hingga 16 hari, bahkan bisa sampai 21 hari.

KAKAK INDRA PURNAMA

Baca: Waspadai Ancaman Virus Hendra, Apa Itu?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

1 hari lalu

Sejumlah anggota ormas dari BPPKB tidur di lantai  saat menunggu pendataan setelah diamankan oleh tim pemburu preman Polres Jakarta Barat (21/9).  Tempo/Aditia Noviansyah
Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.


Mengenali Tipe Penyakit Pneumotoraks seperti yang Dialami Winter Aespa

5 hari lalu

Ilustrasi paru-paru basah. Foto : halodoc
Mengenali Tipe Penyakit Pneumotoraks seperti yang Dialami Winter Aespa

Winter Aespa alami pneumotoraks dapat berupa kolaps paru total atau kolaps sebagian paru saja. Berikut beberapa tipe penyakit ini.


Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

5 hari lalu

Winter Aespa. Instagram
Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

SM Entertainment secara resmi mengkonfirmasi laporan bahwa Winter Aespa telah menjalani operasi untuk pneumotoraks. Penyakit apa itu?


Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

6 hari lalu

Winter Aespa. Foto: Kpop Wiki
Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

Winter aespa menjalani masa pemulihan untuk penyakit pneumothorax, apa saja penyebab dan gejalanya?


Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

9 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.


Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

10 hari lalu

Ilustrasi monyet peliharaan. AP/Rajesh Kumar Singh
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada


Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

12 hari lalu

Flu Singapura.
Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?


BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

12 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.


Ciri-ciri Batuk TBC Menurut Dokter

15 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Ciri-ciri Batuk TBC Menurut Dokter

Dokter menjelaskan batuk berkepanjangan selama dua minggu atau lebih adalah gejala utama TBC, waspadalah.


Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

15 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.