Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sikat Gigi Rentan Terpapar Bakteri, Mengganti Secara Berkala Mencegah Penyakit

Reporter

Editor

Bram Setiawan

image-gnews
Ilustrasi sikat gigi. boldsky.com
Ilustrasi sikat gigi. boldsky.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Manusia telah lama menggunakan sikat gigi untuk membersihkan bagian dalam mulut. Mengutip publikasi dalam National Center for Biotechnology Information, sikat gigi termasuk alat kebersihan mulut yang paling sering digunakan setiap hari.

Itu sebabnya, sikat gigi rentan terpapar bakteri, karena peranti itu sering terkontaminasi mikroorganisme dalam air liur dan jaringan mulut. Menurut PubMed, tak ada perbedaan antara sikat gigi yang dibiarkan kering selama dua jam atau delapan jam sebelum digunakan untuk menyikat. Jumlah mikroorganisme yang bersarang dalam kedua sikat gigi itu hampir sama.

Bakteri dalam sikat gigi

Merujuk publikasi Analysis of Microbial Contamination and Antibacterial Effect Associated with Toothbrushes yang dimuat dalam Journal of Dental Hygiene Science, rongga mulut mengandung lebih dari 700 jenis bakteri. Mulut memiliki suhu dan tingkat kelembapan yang ideal untuk pertumbuhan bakteri.

Sikat gigi yang sudah digunakan selama satu bulan mengandung 86,7 persen  bakteri. Sedangkan sikat gigi yang sudah digunakan selama tiga bulan, bakterinya mencapai 100 persen. Jika tak sering mengganti sikat gigi makan akan mempengaruhi kesehatan.

Bakteri yang mencemarkan sikat gigi, yaitu streptococcus mutans, candida albicans, staphylococcus aureus, escherichia coli, dan pseudomonas, dilansir International Journal of Experimental Dental Science. Jika sikat gigi digunakan untuk waktu yang lama tanpa sterilisasi, peranti itu cenderung menjadi tempat berkembang biak bakteri patogen.

Mengutip PubMed, bakteri yang ditemukan di sikat gigi menyebabkan karies, radang gusi dan mulut. Orang lanjut usia dengan sistem kekebalan yang lemah rentan terpapar bakteri staphylococcus aureus yang menyebabkan sepsis dan gangguan pencernaan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Staphylococcus aureus juga menghasilkan eksotoksin yang mengakibatkan gejala mual, muntah, sakit perut, dan diare. Risiko itu memang jarang, tapi setidaknya rutin mengganti sikat gigi secara berkala berguna untuk mencegah berbagai kecenderungan penyakit.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca: Beda Sikat Gigi dan Siwak, Bagaimana Asal-usulnya?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jalan Kaki dan Naik Tangga Bantu Kurangi Risiko Penyakit di Tubuh

1 hari lalu

Ilustrasi wanita jalan kaki. Freepik.com/Yanalya
Jalan Kaki dan Naik Tangga Bantu Kurangi Risiko Penyakit di Tubuh

Aktivitas jalan kaki dan menaiki tangga adalah gaya hidup yang baik bisa mengurangi risiko penyakit bagi tubuh.


Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

1 hari lalu

Ilustrasi banjir. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?


Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

1 hari lalu

Ilustrasi obat Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

Anak penderita TBC harus menjalani pengobatan sampai tuntas agar bakteri penyebab infeksi bisa dibasmi sampai habis.


3 Fakta Kanker Karena Faktor Keturunan, Cara Mendeteksi dan Tips Mencegahnya

1 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Wikipedia
3 Fakta Kanker Karena Faktor Keturunan, Cara Mendeteksi dan Tips Mencegahnya

Ada sejumlah cara untuk mengetahui apakah Anda memiliki gen kanker yang diwariskan atau tidak.


8 Penyakit yang Paling Banyak Menyerang Anak

11 hari lalu

Ilustrasi Anak Sakit/Halodoc
8 Penyakit yang Paling Banyak Menyerang Anak

Pakar kesehatan menjelaskan delapan penyakit yang paling umum menyerang anak-anak, dari campak sampai cacar air.


8 Gejala Diabetes yang Terdeteksi di Mulut

12 hari lalu

Ilustrasi mulut pria. Shutterstock
8 Gejala Diabetes yang Terdeteksi di Mulut

Banyak gejala diabetes minor yang sebenarnya perlu diwaspadai dan sebagian bisa berawal dari mulut. Berikut delapan di antaranya.


Bengkaknya Kelenjar Parotis Berhubungan dengan Tenggorokan, Ini Gejala dan Pengobatan Parotitis

16 hari lalu

Ilustrasi kulit leher wanita. Unsplash/Elizaveta Strelkova
Bengkaknya Kelenjar Parotis Berhubungan dengan Tenggorokan, Ini Gejala dan Pengobatan Parotitis

Setidaknya ada 11 gejala parotitis yang paling umum berhubungan dengan tenggorokan dan leher.


Penyebab Penyakit Tangan, Kaki dan Mulut pada Anak Akibat Virus dan Cara Menanganinya

18 hari lalu

Ilustrasi ruam kulit. Pixabay/Hans Braxmeier
Penyebab Penyakit Tangan, Kaki dan Mulut pada Anak Akibat Virus dan Cara Menanganinya

Penyakit tangan, kaki dan mulut disebabkan virus dan menyebabkan perih dan ruam di sekitar mulut, juga ruam dan lepuhan di tangan dan kaki.


Pisang Transgenik Disetujui untuk Ditanam, Akankah Jadi Menu Makan Siang Gratis?

20 hari lalu

Ilustrasi pisang. Freepik.com/KamranAydinov
Pisang Transgenik Disetujui untuk Ditanam, Akankah Jadi Menu Makan Siang Gratis?

Australia dan Selandia Baru mengizinkan petani menanam pisang transgenik yang tahan jamur. Pisang menjadi menu saat simulasi makan siang gratis.


5 Masalah Gigi yang Tak Boleh Diabaikan atau Berujung Fatal

22 hari lalu

Ilustrasi sakit gigi. Shutterstock
5 Masalah Gigi yang Tak Boleh Diabaikan atau Berujung Fatal

Kesehatan gigi terkait dengan kesehatan secara menyeluruh. Berikut lima masalah gigi dan mulut yang tak boleh diabaikan menurut dokter gigi.