Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tes Tonometri, Pemeriksaan Tekanan Bola Mata untuk Mencegah Risiko Glaukoma

Reporter

Editor

Bram Setiawan

image-gnews
Ilustrasi mata. Pixabay.com
Ilustrasi mata. Pixabay.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jika seseorang memiliki keluhan seperti gejala sakit mata atau penglihatan kabur biasanya dokter akan menyarankan untuk melakukan tes tonometri. Mengutip Healthline, tes tonometri digunakan untuk mengukur tekanan di dalam bola mata intraocular pressure (IOP).

Apa itu tes tonometri?

Tes ini membantu dokter menentukan risiko glaukoma penyakit mata serius yang menyebabkan kehilangan penglihatan jika tak segera diobati. Kebanyakan kasus glaukoma, cairan yang biasanya melumas dan memberi nutrisi mata mengalir terlalu lambat menyebabkan tekanan meningkat.

Tanpa pengobatan, peningkatan tekanan akan membahayakan saraf optik dan menyebabkan kehilangan penglihatan. Merujuk keterangan American Academy of Ophthalmology (AAO), glaukoma salah satu penyebab utama kehilangan penglihatan orang dewasa di atas usia 60 tahun.

Perubahan tersebab glaukoma kerap berkembang selama bertahun-tahun tanpa disadari. Itu karena tak ada rasa sakit yang muncul dari tekanan bola mata. Alat tonometri untuk mendeteksi dini perubahan kesehatan mata. Tes yang biasanya disarankan dokter adalah tonometri goldmann. Tes ini biasanya mempunyai hasil paling akurat.

Sebelum tes tonometri goldmann, dokter mata akan meneteskan obat mata untuk mati rasa atau baal. Setelah mata menjadi baal, dokter akan menyentuhkan kertas tipis yang mengandung zat warna oranye di permukaan mata. Tujuannya, untuk meningkatkan akurasi tes. Saat baal, dokter akan membersihkan permukaan mata untuk meningkatkan akurasi tes.

Dokter pun akan menempatkan mesin slit-lamp di depan mata pasien. Sorot lampu ke arah mata sampai ujung probe tonometer menyentuh kornea pasien.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat kornea terbuka, tonometri mendeteksi tekanan di mata pasien. Dokter mata akan menyesuaikan tekanan sampai mendapat pembacaan hasil yang tepat. Pasien tak akan merasakan sakit selama prosedur ini, karena kondisi mata sudah baal.

YOLANDA AGNE

Baca: Pentingnya Cek Kesehatan Berkala Untuk Kontrol Glaukoma

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

17 hari lalu

Ilustrasi menyaksikan gerhana matahari. AP/Shizuo Kambayashi
3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

Berikut tiga mitos terkait gerhana matahari dan penglihatan serta faktanya. Lindungi selalu mata saat menontonnnya.


4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

19 hari lalu

Warga lanjut usia memeriksakan matanya dalam pelayanan kesehatan gratis di Kranji, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (31/1). Pemeriksaan diberikan kepada kalangan warga lanjut usia kurang mampu untuk mencegah bertambahnya angka kebutaan di Indonesia, khususnya perkotaan. TEMPO/Tony Hartawan
4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

Setelah usia mencapai 40-an, risiko masalah mata pun meningkat dan perlu diwaspadai. Berikut empat masalah tersebut.


Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

21 hari lalu

ilustrasi periksa mata (pixabay.com)
Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

Papiledema adalah pembengkakan kepala saraf kedua yang terjadi secara bersamaan antara dua mata. Cek gejalanya.


7 Daftar Penyakit Mata yang Ditanggung BPJS Kesehatan

30 hari lalu

Pemeriksaan katarak. Dok. KMN EyeCare
7 Daftar Penyakit Mata yang Ditanggung BPJS Kesehatan

Berikut ini daftar penyakit mata yang ditanggung BPJS Kesehatan termasuk pemberian kacamata dengan skema subsidi.


Guru Besar FKUI Sebut Kaitan Puasa Ramadan dan Upaya Mencegah Glaukoma

33 hari lalu

Visualisasi orang dengan glaukoma/JEC
Guru Besar FKUI Sebut Kaitan Puasa Ramadan dan Upaya Mencegah Glaukoma

Pakar sebut Puasa Ramadan jadi momen tepat menghindari glaukoma dengan mengurangi makanan manis pemicu diabetes.


JEC Group Edukasi Dini Bahaya Glaukoma

33 hari lalu

JEC Group Edukasi Dini Bahaya Glaukoma

Dalam rangka memperingati pekan glaukoma sedunia, JEC Group mengadakan diskusi media dengan tema "Gerakan Sadar Glaukoma: Guna Menyelamatkan Kualitas Hidup Kita"


Tak Hanya Ukur Tekanan Mata, Cegah Glaukoma Penyebab Kedisabilitasan Bisa Dideteksi

36 hari lalu

Ilustrasi Glaukoma. Wikipedia
Tak Hanya Ukur Tekanan Mata, Cegah Glaukoma Penyebab Kedisabilitasan Bisa Dideteksi

Salah satu faktor penyebab glaukoma sekunder adalah penyakit degeneratif.


Gejala Diabetes yang Terdeteksi di Mata, Bahaya Jika Didiamkan

37 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan mata. shutterstock.com
Gejala Diabetes yang Terdeteksi di Mata, Bahaya Jika Didiamkan

Ada beberapa gejala diabetes yang terdeteksi di mata dan bila didiamkan akan menyebabkan kehilangan penglihatan.


Macam Faktor Risiko yang Memperparah Glaukoma

39 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan mata. Shutterstock
Macam Faktor Risiko yang Memperparah Glaukoma

Dokter mata menyebut sejumlah faktor risiko yang dapat memperparah kondisi glaukoma, seperti faktor usia dan penyakit vaskular.


Perlunya Deteksi Dini untuk Perlambat Perkembangan Glaukoma

40 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan mata. shutterstock.com
Perlunya Deteksi Dini untuk Perlambat Perkembangan Glaukoma

Deteksi dini penting untuk mencegah glaukoma tidak semakin parah. Dokter mata sebut penyebabnya.