Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Manfaat Talas untuk Kesehatan Tubuh

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi talas. wikipedia.org
Ilustrasi talas. wikipedia.org
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu umbi-umbian yang baik dikonsumsi sehari-hari adalah talas. Buah ini memiliki kulit luar berwarna coklat dengan daging berwarna putih dan bintik-bintik ungu. Tak hanya rasanya yang lezat, talas juga mengandung banyak nutrisi yang mampu memberikan manfaat untuk kesehatan.

Mengutip dari laman cybex.pertanian.go.id, talas merupakan tanaman pangan berupa herba menahun. Talas termasuk dalam suku talas-talasan (Araceae), berperawakan tegak, dengan tinggi 1 cm atau lebih dan merupakan tanaman sepanjang tahun. Talas biasanya dikenal dengan sebutan Taro, Old cocoyam, ‘Dash(e)en’ dan ‘Eddo (e)’.

Talas awalnya dibudidayakan di Asia, tetapi sekarang dinikmati di seluruh dunia. Talas menjadi sumber serat dan nutrisi yang dapat menawarkan berbagai manfaat kesehatan, termasuk peningkatan manajemen gula darah, kesehatan usus dan jantung.

Mengutip dari Healthline, berikut manfaat talas untuk kesehatan tubuh:

1. Mengontrol golongan darah

Meskipun talas adalah umbi-umbian bertepung, namun mengandung dua jenis karbohidrat yang bermanfaat untuk mengatur gula darah, yaitu serat dan pati resisten. Studi menemukan bahwa makanan tinggi serat dapat mengurangi kadar gula darah sekitar 10 mg/dl pada orang dengan diabetes tipe 2.

Pati resisten yang terkandung dalam talas juga dapat dicerna manusia sehingga tidak meningkatkan kadar gula darah. Kombinasi pati resisten dan serat ini menjadikan talas sebagai pilihan karbohidrat yang baik, terutama bagi penderita diabetes.

2. Mengurangi risiko penyakit jantung

Serat dan pati resisten dalam talas juga dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung. Penelitian telah menemukan bahwa orang yang mengonsumsi lebih banyak serat cenderung memiliki tingkat penyakit jantung yang lebih rendah.

3. Menawarkan sifat antikanker

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Talas mengandung senyawa nabati yang disebut polifenol. Senyawa ini memiliki potensi untuk mengurangi risiko kanker. Polifenol utama yang ditemukan dalam talas adalah quercetin. Penelitian terhadap hewan menemukan, quercetin dapat memicu kematian sel kanker dan memperlambat pertumbuhan beberapa jenis kanker. Buah ini juga merupakan antioksidan kuat yang melindungi tubuh dari kerusakan radikal bebas.

4. Membantu menurunkan berat badan

Penelitian telah menemukan bahwa orang yang mengonsumsi lebih banyak serat cenderung memiliki berat badan lebih rendah dan lebih sedikit lemak tubuh. Hal ini karena serat dapat memperlambat pengosongan perut, yang membuat kenyang lebih lama dan mengurangi jumlah kalori yang dikonsumsi sepanjang hari.

5. Mendukung kesehatan usus

Karena talas mengandung banyak serat dan pati resisten, talas dapat bermanfaat untuk kesehatan usus. Ketika serat dan pati resisten mencapai usus besar, mereka menjadi makanan bagi mikroba di usus dan mendorong pertumbuhan bakteri baik.

Penelitian telah menemukan bahwa orang dengan gangguan inflamasi usus, seperti kolitis ulserativa cenderung memiliki kadar asam lemak rantai pendek yang lebih rendah di usus mereka.

WINDA OKTAVIA

Baca juga: Talas Sahabat Kesehatan, tapi Jangan Dimakan Berlebihan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Antisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember

2 hari lalu

Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika sidak pengawasan relaksasi HET beras di Pasar Induk Beras, Cipinang, Jakarta Timur pada Jumat, 15 Maret 2024. Tempo/Annisa Febiola.
Antisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember

Ombudsman RI meminta pemerintah memperpanjang bantuan pangan hingga Desember 2024.


Harga Bahan Pokok Hari Ini, Beras Premium Masih Tinggi

3 hari lalu

Pedagang tengah melayani pembeli di Pasar PSPT, Jakarta, Rabu, 1 November 2023. BPS melaporkan sejumlah komoditas yang menjadi penyumbang inflasi terbesar terhadap inflasi Oktober 2023 yang mencapai 2,56% secara tahunan atau (year-on-year/yoy). Tempo/Tony Hartawan
Harga Bahan Pokok Hari Ini, Beras Premium Masih Tinggi

Harga bahan pokok terkini, sebagian besar mengalami kenaikan, seperti beras dan cabai.


8 Menu Sahur Sehat untuk Ibu Hamil yang Baik untuk Janin

6 hari lalu

Ada beberapa menu sahur sehat untuk ibu hamil yang bagus untuk janin. Menu ini kaya akan protein dan serat, serta kandungan nutrisi penting lainnya. Foto: Canva
8 Menu Sahur Sehat untuk Ibu Hamil yang Baik untuk Janin

Ada beberapa menu sahur sehat untuk ibu hamil yang bagus untuk janin. Menu ini kaya akan protein dan serat, serta kandungan nutrisi penting lainnya.


Terkini: Titik Rawan Macet di Jalan Tol dan Pantura saat Mudik Lebaran 2024, Sri Mulyani Dicecar Anggota DPR soal Program Makan Siang Gratis

8 hari lalu

Ilustrasi arus mudik dan balik Lebaran. TEMPO/Hilman Fathurrahman
Terkini: Titik Rawan Macet di Jalan Tol dan Pantura saat Mudik Lebaran 2024, Sri Mulyani Dicecar Anggota DPR soal Program Makan Siang Gratis

Menhub Budi Karya Sumadi memperkirakan titik kemacetan pada arus mudik Lebaran 2024 akan terjadi di ruas Jalan Tol Cipali.


Ekonom Sebut Harga Pangan Masih Pengaruhi Inflasi Periode Maret-April

9 hari lalu

Pedagang tengah melayani pembeli di Pasar PSPT, Jakarta, Rabu, 1 November 2023. BPS melaporkan sejumlah komoditas yang menjadi penyumbang inflasi terbesar terhadap inflasi Oktober 2023 yang mencapai 2,56% secara tahunan atau (year-on-year/yoy). Tempo/Tony Hartawan
Ekonom Sebut Harga Pangan Masih Pengaruhi Inflasi Periode Maret-April

Peneliti LPEM FEB UI Teuku Riefky memproyeksi inflasi Maret dan April 2024 sehubungan dengan harga pangan yang sampai sekarang masih tinggi.


Sri Mulyani Ungkap Anggaran Bansos 2024 Melambung Tajam hingga 135 Persen

9 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 12 Juni 2023. Rapat tersebut membahas pengantar rencana kerja anggaran (RKA) dan rencana kerja Pemerintah (RKP) Kementerian Keuangan tahun 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Sri Mulyani Ungkap Anggaran Bansos 2024 Melambung Tajam hingga 135 Persen

Menkeu Sri Mulyani Indrawati menyebut, anggaran Bansos mengalami lonjakan tajam. Per 29 Februari 2024, realisasi anggaran Bansos mencapai Rp 9,6 triliun.


Jokowi Minta Bulog dan Bapanas Jaga Harga Pangan Menjelang Lebaran

11 hari lalu

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi (kanan) bersama Direktur Utama Perum BULOG Bayu Krisnamurthi memberikan keterangan pers usai rapat tertutup dengan Presiden Joko Widodo terkait stok beras nasional di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 12 Februari 2024. Arief mengatakan saat ini di Pasar Beras Cipinang stok beras termasuk tinggi di atas 34.000 ton.  TEMPO/Subekti.
Jokowi Minta Bulog dan Bapanas Jaga Harga Pangan Menjelang Lebaran

Presiden Jokowi menginginkan supaya harga pangan, termasuk beras, dijaga menjelang Lebaran Idul Fitri pada 10-11 April mendatang.


Manfaat Paprika untuk Kesehatan, Bisa Jadi Sumber Serat

11 hari lalu

Paprika Merah
Manfaat Paprika untuk Kesehatan, Bisa Jadi Sumber Serat

Paprika adalah sayuran cerah dan populer yang tersedia dalam berbagai warna termasuk merah, oranye, kuning, dan hijau. Apa saja manfaat paprika?


Guru Besar IPB Kritisi Program Pembangunan Pangan Jokowi: Semua Program Itu Gagal, Ini Buktinya

11 hari lalu

Presiden Joko Widodo menyirami pohon kelapa genjah yang ditanamnya di lahan pertanian Giriroto, Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis 11 Agustus 2022. Pemerintah menargetkan penanaman satu juta batang kelapa genjah di beberapa daerah di Indonesia dengan memanfaatkan lahan-lahan tidak produktif sebagai upaya membangun ketahanan pangan. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
Guru Besar IPB Kritisi Program Pembangunan Pangan Jokowi: Semua Program Itu Gagal, Ini Buktinya

Target swasembada padi, jagung, kedelai melalui program UPSUS Pajale, swasembada gula, sebagai program pangan Jokowi. Guru besar IPB sebut gagal semua


Terkini: Garuda Indonesia dan Citilink Tawarkan Diskon 75 Persen, Harga Beras Tinggi antara Dilema Jokowi dan Kecurigaan Ombudsman

13 hari lalu

Ilustrasi Garuda Indonesia. Dok. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Terkini: Garuda Indonesia dan Citilink Tawarkan Diskon 75 Persen, Harga Beras Tinggi antara Dilema Jokowi dan Kecurigaan Ombudsman

Garuda Indonesia dan Citilink menyediakan 42 ribu kursi dengan diskon tiket 75 persen di momentum Idul Fitri 2024 rute penerbangan ke Jakarta.