Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kenali 3 Jenis Diabetes dan Penyebabnya, Tak Banyak Gerak Bisa Memicunya

Reporter

image-gnews
Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Iklan

TEMPO.CO, JakartaDiabetes adalah kondisi ketika tubuh tidak mampu memproduksi insulin dengan baik. Hal ini menyebabkan kelebihan kadar glukosa dalam darah. Hal ini dapat menyebabkan kadar gula darah tinggi.

Kenali 3 Jenis Diabetes

Padahal glukosa, gula yang berada dalam darah adalah salah satu sumber energi utama. Kurangnya insulin atau resistensi terhadap insulin menyebabkan gula menumpuk dalam darah dan tentunya dapat menyebabkan masalah kesehatan. Diabetes terdiri dari beberapa tipe, yaitu:

1. Diabetes tipe 1

Dilansir dari healthline.com, penyebab pasti diabetes tipe 1 belum diketahui. Namun dipercaya diabetes tipe ini sebagai kondisi autoimun. Artinya sistem kekebalan tubuh penderita secara keliru menyerang dan menghancurkan sel-sel penghasil insulin di pankreas. Hal ini yang membuat insulin yang dihasilkan sedikit atau bahkan tidak ada. 

Alih-alih diangkut ke dalam sel, gula malah menumpuk di aliran darah. Oleh karena itu penderita diabetes tipe 1 bersifat permanen dan harus dirasakan seumur hidupnya. Meskipun penyebab pasti diabetes tipe 1 tidak diketahui, faktor-faktor yang mungkin menjadi penyebab diabetes tipe 1 seperti dilansir dari mayoclinic.org.

 - Keturunan. Bila orang tua atau saudara kandung menderita diabetes tipe 1, maka anak dan saudaranya akan lebih berisiko juga didiagnosa diabetes tipe 1.

- Faktor lingkungan. Keadaan seperti paparan penyakit dari virus kemungkinan turut berperan pada diabetes tipe 1.

-Geografi. Negara-negara tertentu, seperti Finlandia dan Swedia, memiliki tingkat diabetes tipe 1 yang lebih tinggi.

2. Diabetes tipe 2

Diabetes tipe 2 terjadi ketika sel-sel tubuh menjadi resisten terhadap aksi insulin, dan pankreas tidak dapat membuat cukup insulin untuk mengatasi resistensi ini. Produksi insulin kemudian menurun, alih-alih pindah ke sel di tempat yang dibutuhkan untuk energi, gula malah menumpuk di aliran darah dan menyebabkan gula darah tinggi.

Penyebab diabetes tipe 2 antara lain:

- Berat badan. Semakin banyak jaringan lemak yang dimiliki tubuh maka semakin resisten sel terhadap insulin.

- Tak banyak gerak. Semakin kurang aktif tubuh, maka semakin besar risiko mengalami diabetes tipe 2. Aktivitas fisik membantu tubuh mengontrol berat badan, menggunakan glukosa sebagai energi dan membuat sel-sel lebih sensitif terhadap insulin.

- Keturunan. Risiko menderita diabetes tipe 2 akan lebih meningkat jika orang tua atau saudara kandung menderita diabetes tipe 2.

- Ras atau etnis. Meskipun tidak jelas mengapa, orang-orang tertentu orang kulit hitam, Hispanik, Indian Amerika, dan orang Asia-Amerika berisiko lebih tinggi.

- Usia. Risiko akan meningkat seiring bertambahnya usia. Ini mungkin karena tubuh cenderung kurang berolahraga, kehilangan massa otot, dan bertambahnya berat badan seiring bertambahnya usia. Tapi diabetes tipe 2 juga meningkat di kalangan anak-anak, remaja dan dewasa muda.

- Diabetes gestasional. Jika menderita diabetes gestasional saat hamil, risiko terkena diabetes tipe 2 akan lebih meningkat. Jika melahirkan bayi dengan berat lebih dari 4 kilogram pun, wanita juga berisiko terkena diabetes tipe 2.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

- Sindrom ovarium polikistik. Wanita yang memiliki sindrom ovarium polikistik yaitu kondisi umum yang ditandai dengan periode menstruasi yang tidak teratur, pertumbuhan rambut berlebih, dan obesitas akan lebih berisiko terkena diabetes tipe ini.

-Tekanan darah tinggi. Memiliki tekanan darah lebih dari 140/90 milimeter merkuri (mm Hg) juga lebih berisiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2.

-Kadar kolesterol dan trigliserida yang tidak normal. Jika memiliki kadar high-density lipoprotein (HDL) yang rendah, atau kolesterol "baik", risiko diabetes tipe 2 Anda lebih tinggi. Trigliserida adalah jenis lemak lain yang dibawa dalam darah. Orang dengan kadar trigliserida tinggi memiliki peningkatan risiko diabetes tipe 2.

3. Diabetes gestasional

Diabetes gestasional disebabkan oleh hormon penghambat insulin yang diproduksi selama kehamilan. Diabetes tipe ini hanya terjadi selama kehamilan dan terlihat pada orang dengan pradiabetes yang sudah ada sebelumnya dan memiliki riwayat keluarga yang juga diabetes. 

50 persen penderita yang didiagnosa diabetes gestasional terus berkembang menjadi diabetes tipe 2.

Penyebab diabetes gestasional antara lain:

- Usia. Wanita yang lebih dari usia 25 berada pada peningkatan risiko.

- Keluarga atau riwayat pribadi. Risiko menderita diabetes tipe ini meningkat jika pernah didiagnosa pradiabetes atau jika anggota keluarga menderita diabetes tipe 2. 

Wanita juga berisiko lebih besar jika menderita diabetes gestasional selama kehamilan sebelumnya, jika wanita tersebut melahirkan bayi yang sangat besar atau jika mengalami kelahiran mati yang tidak dapat dijelaskan.

- Berat badan. Kelebihan berat badan sebelum kehamilan meningkatkan risiko diabetes gestasional.

- Ras atau etnis. Untuk alasan yang tidak jelas, wanita yang berkulit hitam, Hispanik, Indian Amerika atau Asia Amerika lebih mungkin untuk menderita diabetes gestasional.

ANNISA FIRDAUSI 

Baca: 5 Tips Kualitas Tidur Optimal bagi Penderita Diabetes

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

1 hari lalu

Ilustrasi menimbang berat badan. Shutterstock
Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

Diet sehat setelah banyak makan makanan bersantan saat Lebaran bisa diterapkan dengan pola makan bergizi seimbang agar berat badan ideal lagi.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

2 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Anjuran Konsumsi Hidangan Lebaran bagi Pasien Diabetes

7 hari lalu

Ilustrasi kue lebaran. Facebook.com
Anjuran Konsumsi Hidangan Lebaran bagi Pasien Diabetes

Pasien diabetes perlu berhati-hati dalam memilih hidangan Lebaran untuk menjaga kadar gula darah tetap normal tanpa lonjakan.


Manfaat Buah Manggis bagi Penderita Diabetes, Begini Penjelasan Ilmiahnya

7 hari lalu

Ilustrasi buah manggis (Pixabay.com)
Manfaat Buah Manggis bagi Penderita Diabetes, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Buah manggis dengan rasa asam manis cocok dikonsumsi penderita diabetes. Mengapa demikian?


Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

8 hari lalu

Flu Singapura.
Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?


Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

10 hari lalu

Ilustrasi daging merah. Pixabay.com
Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

Jika daging sapi atau daging merah dikonsumsi berlebihan dapat mengancam kesehatan. Bagaimana sebaiknya?


Saran Pakar agar Berat Badan Tak Melonjak saat Lebaran

10 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Saran Pakar agar Berat Badan Tak Melonjak saat Lebaran

Berikut saran pakar kesehatan agar berat badan tidak melonjak selama perayaan Lebaran karena makan berlebihan.


Fatin Shidqia Mengaku Tidak Makan Daging Sapi, Ini Manfaatnya

10 hari lalu

Fatin Shidqia. Dok. Istimewa
Fatin Shidqia Mengaku Tidak Makan Daging Sapi, Ini Manfaatnya

Juara X Factor Fatin Shidqia mengaku tidak mengonsumsi daging sapi atau daging merah. Ternyata, kebiasaan ini punya banyak manfaat kesehatan.


Mengenal Penyakit Autoimun, Gejala dan Cara Mengurangi Risikonya

10 hari lalu

Ilustrasi autoimun. Shutterstock
Mengenal Penyakit Autoimun, Gejala dan Cara Mengurangi Risikonya

Penyakit autoimun tidak dapat dicegah namun terdapat cara untuk mengurangi risikonya. Bagaimana pula gejalanya?


Tips Olahraga Optimal Sembari Puasa Ramadan, Kapan Waktu yang Tepat?

16 hari lalu

Ilustrasi olahraga di rumah saat berpuasa. Shutterstock
Tips Olahraga Optimal Sembari Puasa Ramadan, Kapan Waktu yang Tepat?

Tak sekadar beraktivitas fisik, olahraga saat berpuasa Ramadan juga ada ketentuannya. Kapan waktu yang tepat dilakukan?