TEMPO.CO, Jakarta - Sleep terror atau juga disebut night terror gangguan tidur malam sambil berteriak merupakan kondisi yang menyebabkan seseorang akan bereaksi ketakutan. Mengutip Medical News Today, sebenarnya kondisi ini tak bisa diperiksa atau diagnosis secara pasti.
Mengapa anak-anak mengalami sleep terror?
Night terror biasanya dialami anak-anak, persentase sekitar 40 persen. Tapi, orang dewasa juga bisa mengalami itu. Night terror yang biasanya akan berlangsung sekitar 30 detik. Terkhusus anak-anak, demam menjadi salah satu faktor yang mengakibatkan night terror. Tapi beberapa faktor lain seperti kurang tidur, cahaya ruangan, kebisingan, menahan buang air kecil, dan sakit kepala. Anak yang berusia delapan tahun hingga 10 tahun berkemungkinan mengalami night terror.
Orang dewasa yang mengalami night terror biasanya juga dipengaruhi penyalahgunaan obat-obatan, konsumsi alkohol, dan stres fisik juga emosional. Masalah pernapasan saat tidur seperti sleep apnea juga migrain, cedera kepala, dan sindrom kaki gelisah juga sering dikaitkan dengan night terror.
Kondisi night terror berbeda dengan mimpi buruk yang menyebabkan seseorang terbangun. Menurut Sleep Foundation, mimpi buruk biasanya akan memicu tekanan emosional. Tidak seperti night terror, mimpi buruk terjadi selama tidur tanpa perilaku fisik atau suara. Orang yang mengalami mimpi buruk mudah dibangunkan dan mengingat cerita dalam mimpinya.
Mengutip Science Daily, ahli psikologi Antonio Zadra menjelaskan, mimpi tergolong katarsis terhadap perubahan kehidupan sehari-hari. Sumber mimpi buruk yang berulang biasanya berasal dari peristiwa traumatis. Penyebab lainnya juga ketika baru berhenti dari kebiasaan minum alkohol atau obat psikotropika. Kondisi itu mempengaruhi frekuensi atau intensitas mimpi buruk.
“Mimpi buruk bukan penyakit. Tapi bisa menjadi masalah bagi individu yang sangat tertekan karena mimpi buruknya. Orang yang sering mengalami mimpi buruk mungkin takut tertidur,” kata Zadra. Kecenderungan itu karena kemungkinan kembali mengalami mimpi buruk yang berulang setiap malam.
RAHMAT AMIN SIREGAR
Baca: Night Terror Gangguan Tidur Sambil Berteriak, Apa Penyebabnya?
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.