TEMPO.CO, Jakarta - Keadaan tubuh kekurangan kadar natrium dalam darah menandakan kondisi hiponatremia. Tubuh membutuhkan natrium untuk mengontrol keseimbangan cairan tubuh. Bila kadar natrium rendah, cairan tubuh akan meningkat. Kondisi ini tersebab beberapa hal, di antaranya karena kurang asupan garam, mengonsumsi obat tertentu, gangguan kesehatan hati.
Gejala hiponatremia
Mengutip WebMD, seseorang berkemungkinan tak ada gejala hiponatremia ringan. Gejala biasanya muncul ketika level natrium tiba-tiba naik atau turun. Tanda hiponatremia biasanya mual dan muntah, sakit kepala, kelelahan, kram, gelisah.
Jika gejala parah, seperti muntah atau mual, kejang, kehilangan kesadaran atau koma, maka memerlukan perawatan medis darurat. Bila seseorang sering mengalami hiponatremia, kadar natrium cenderung turun sangat lambat selama beberapa hari. Tapi, orang yang mengalami hiponatremia akut, kadar natrium bisa turun sangat cepat.
Faktor yang mempengaruhi risiko hiponatremia
- Usia
Mengutip Mayo Clinic, semakin bertambah umur seseorang, makin berisiko mengalami hiponatremia. Tapi, kondisi itu jika dipengaruhi konsumsi obat-obatan tertentu. Sebab, kemungkinan penyakit kronis mengubah keseimbangan natrium tubuh.
- Obat-obatan
Mengonsumsi obat-obatan tertentu berisiko menyebabkan hiponatremia. Obat-obatan seperti diuretik thiazide serta beberapa antidepresan dan pereda nyeri rentan mengganggu proses hormonal dan ginjal yang menjaga kadar natrium normal. Selain itu, mengonsumsi ekstasi juga menyebabkan hiponatremia menjadi fatal.
- Masalah kesehatan
Orang dengan kondisi medis tertentu seperti masalah kesehatan yang menyebabkan pengeluaran air tubuh berkurang berisiko mengalami hiponatremia. Kondisi medis yang meningkatkan risiko hiponatremia antara lain, penyakit ginjal, Syndrome of inappropriate anti-diuretic hormone (SIADH) (SIADH) dan gagal jantung.
- Aktivitas fisik berlebihan
Seseorang yang melakukan aktivitas fisik berlebihan cenderung berisiko mengalami hiponatremia. Selain melalui urine, natrium dikeluarkan dari tubuh melalui keringat. Semakin banyak berkeringat, makin besar natrium yang dikeluarkan. Kondisi ini juga bisa makin parah jika minum terlalu banyak air setelah aktivitas fisik. Akibat ketakseimbangan itu rentan berakibat hiponatremia.
HENDRIK KHOIRUL MUHID
Baca: Hiponatremia, Bahaya Minum Air Putih Terlalu Banyak
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.