Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BJ Habibie Sepeninggal Ainun Menderita Gangguan Psikosomatik, Apakah itu?

Reporter

image-gnews
BJ Habibie mencium nisan istrinya, Ainun di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta. Meski Ainun telah berpulang lebih dahulu, namun Habibie tidak berhenti menunjukkan cinta dan kesetiaannya. Hingga akhir hayatnya, Bapak Teknologi Indonesia itu secara rutin berziarah ke makam sang istri. Almarhum Habibie pun akan dimakamkan tepat di samping kuburan istri tercinta di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta. dok. TEMPO/Suryo Wibowo
BJ Habibie mencium nisan istrinya, Ainun di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta. Meski Ainun telah berpulang lebih dahulu, namun Habibie tidak berhenti menunjukkan cinta dan kesetiaannya. Hingga akhir hayatnya, Bapak Teknologi Indonesia itu secara rutin berziarah ke makam sang istri. Almarhum Habibie pun akan dimakamkan tepat di samping kuburan istri tercinta di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta. dok. TEMPO/Suryo Wibowo
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPsikosomatik merupakan keluhan fisik yang muncu bukan karena alasan fisik yang jelas, tetapi karena faktor pikiran atau emosi. Gangguan ini bisa dialami oleh seluruh kelompok usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Psikosomatik dapat terjadi di seluruh bagian tubuh tanpa penjelasan medis yang jelas.

BJ Habibie sepeninggal istrinya Hasri Ainun Habibie mengakui menderita psychosomatic malignant, akibat kesedihan yang luar biasa ditinggal orang yang dicintainya.

"Saya menderita psychosomatic malignant karena kehilangan pendamping saya selama 48 tahun 10 hari. Jadi saya menulis untuk terapi penyembuhan,” katanya pada Tempo, pada 2010 silam.

Sejatinya, istilah psikosomastik berasal dari dua kata yaitu psyche (pikiran) dan soma (tubuh). Secara keseluruhan, ganggua psikosomatik melibatkan pikiran dan tubuh. Melansir dari my.clevelandclinic.org, adalah gangguan psikologis yang melibatkan gejala fisik, tanpa penjelasan medis.

Dalam penyakit psikosomatik, stress, depresi, takut, cemas, atau masalah psikologis lainnya memainkan peran penting yang menimbulkan gejala-gejala fisik. Misalnya, depresi dapat berkontribusi pada penyakit psikosomatik, terutama ketika sistem kekebalan tubuh terganggu karena faktor stres.

Gejala Psikosomatik

Sebagaimana dijelaskan dalam verywellmind.com, gejala-gejala fisik yang timbul diantaranya sakit pencernaan, sakit kepala, nyeri otot, sakit perut atau nyeri ulu hati, sakit punggung,  mudah lelah, sesak napas, jantung berdebar, dan telapak tangan yang berkeringat. Namun, para penderita gangguan ini cenderung menganggap gejala-gejala yang ditimbulkan adalah kondisi medis semata. Oleh sebab itu, para penderita gangguan ini tidak mendapat diagnosis dan perawatan yang tepat.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, siapa pun berpotensi mengalami gangguan ini. Adapun penyebab dari gangguan psikosomatik di antaranya karena gaya hidup yang kacau, kesulitan mengendalikan dan mengekspresikan emosi, bullying, trauma kekerasan seksual, depresi, dan gangguan kepribadian lainnya. Selain itu insomnia, hipertensi, sakit kepala, dan kesulitan bernapas juga dapat melahirkan tanda dari gangguan psikosomatik

Dalam menghadapi gangguan psikosomastik, kunci utamanya adalah mengendalikan stres. Pengobatan lebih lanjut dari gangguan psikosomastik memerlukan perawatan medis dan psikologis.

Untuk gejala fisik gangguan psikosomatik, perawatan fisik seperti pengobatan atau operasi diperlukan. Jenis-jenis terapi seperti hipnoterapi dan psikoterapi serta obat-obatan juga membantu mengatasi gangguan ini. Selain itu, perawatan mental seperti meredakan stres, kecemasan, depresi dan lainnya juga diperlukan.

NAOMY A. NUGRAHENI 

Baca: BJ Habibie: Jika Tak Bisa Dimakamkan di Samping Ainun, Di tumpuk pun Tak Apa

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aurelie Moeremans Ungkap Alami Depresi, Semangat Hilang, dan Merasa Hampa

4 hari lalu

Aurelie Moeremans saat melakukan upacara melukat. Foto: Instagram.
Aurelie Moeremans Ungkap Alami Depresi, Semangat Hilang, dan Merasa Hampa

Aurelie Moeremans mengungkapkan dirinya saat ini tengah menepi dari media sosial untuk penyembuhan dari depresi yang dirasakannya.


Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

6 hari lalu

Ilustrasi depresi. Shutterstock
Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

Selain pada mental, depresi juga bisa berdampak pada fisik dan sosial. Berikut gejala depresi pada fisik, mental, dan sosial.


Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

9 hari lalu

Babe Cabita. Foto: Instagram/@raditya_dika
Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

Anemia aplastik merupakan penyakit langka yang terjadi ketika sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah dan trombosit yang cukup.


Perjalanan Kim Jonghyun, Personel Grup SHINee yang Kariernya Berakhir Tragis

10 hari lalu

Sebuah potret Kim Jong-hyun, yang lebih dikenal dengan nama panggung Jonghyun SHINee, terlihat di sebuah rumah sakit di Seoul, Korea Selatan,  19 Desember 2017. Penyanyi utama dari boy band ini mati diduga bunuh diri. AP
Perjalanan Kim Jonghyun, Personel Grup SHINee yang Kariernya Berakhir Tragis

Kematian tragis Jonghyun SHINee telah memunculkan perbincangan baru di Korea Selatan tentang tekanan yang berat yang diberikan oleh industri hiburan.


Profil Kim Jonghyun, Anggota Boy Grup SHINee yang Ditemukan Tewas di Apartemennya

10 hari lalu

Kim Jonghyun, personel grup SHINee ditemukan tewas tak bernyawa di apartemennya di kawasan Cheongdamdong. Jonghyun memutuskan mengakhiri hidupnya dengan menghirup gas kriket batubara. Instagram/@kjonghyun.018
Profil Kim Jonghyun, Anggota Boy Grup SHINee yang Ditemukan Tewas di Apartemennya

Salah satu anggota SHINee, Kim Jonghyun ditemukan tewas di apartemennya pada 18 Desember 2017 karena menghirup karbonmonoksida


Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

11 hari lalu

Ilustrasi wanita berlatih yoga. shutterstock.com
Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

Berikut cara melakukan teknik pernapasan 4-7-8 untuk membantu meredakan stres dan mengurangi kecemasan. Bagaimana tahapannya?


Lelah dengan Kesehatan Mentalnya, Wanita Muda di Belanda akan Jalani Eutanasia

12 hari lalu

Seorang pengunjuk rasa memegang poster memprotes eutanasia di depan gedung parlemen di Lisbon, Portugal, 29 Mei 2018.[REUTERS/Rafael Marchante]
Lelah dengan Kesehatan Mentalnya, Wanita Muda di Belanda akan Jalani Eutanasia

Frustasi dengan masalah kesehatan mentalnya yang tak ada perbaikan, wanita muda di Belanda ini akan mengakhiri hidupnya lewat eutanasia.


3 Jenis Tes Kesehatan Mental

12 hari lalu

Ilustrasi pria konsultasi dengan Psikolog. shutterstock.com
3 Jenis Tes Kesehatan Mental

Jika kesehatan mental terganggu mempengaruhi kemampuan berpikir dan suasana hati yang berdampak terhadap perilaku


Kaitan Kesehatan Usus Kecil dan Otak Menurut Psikiater

16 hari lalu

Ilustrasi usus. 123rf.com
Kaitan Kesehatan Usus Kecil dan Otak Menurut Psikiater

Kesehatan usus kecil memiliki kaitan dengan kesehatan otak. Berikut penjelasannya menurut spesialis kesehatan jiwa.


Menelisik Penyebab Anak Perempuan Rentan Mengalami Gangguan Dismorfik Tubuh

16 hari lalu

Lana Condor. Instagram.com/@lanacondor
Menelisik Penyebab Anak Perempuan Rentan Mengalami Gangguan Dismorfik Tubuh

Sebuah studi mengatakan anak perempuan terutama remaja, berpotensi enam kali lebih sering mengalami gangguan dismorfik tubuh. Apa itu?