TEMPO.CO, Jakarta - Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman, mengatakan vaksinasi booster atau dosis ketiga dapat membantu mencegah terjadinya potensi long covid saat negara bersiap memasuki masa endemi.
“Sebuah riset membuktikan dosis ketiga juga mengurangi sekali secara signifikan potensi long covid kalau terpapar dan dampak long covid itu macam-macam. Itu yang merugikan kita dan vaksin membantu sekali mengendalikan wabah ini,” kata Dicky.
Dicky menuturkan peranan vaksin booster di seluruh negara, terutama pada masa gelombang Omicron yang cenderung lebih mudah menular, menjadi sangat efektif untuk melindungi diri dari penularan virus. Vaksinasi booster menjadi upaya yang benar-benar efektif dalam memberikan proteksi pada kelompok rentan, baik lansia, pemilik komorbid, maupun anak-anak yang belum bisa ikut vaksinasi COVID-19.
Menurut satu riset, vaksinasi booster dapat membuat durasi proteksi pada imun dalam tubuh jauh lebih tinggi dan mampu bertahan lebih lama. Apalagi untuk negara seperti Indonesia yang membutuhkan proteksi ekstra guna mencegah terjadinya ketimpangan imunitas di setiap provinsi, di tingkat kabupaten hingga desa, serta mempertahankan imunitas tubuh yang menurun setelah enam bulan sejak dosis vaksinasi terakhir diberikan.
Menurut Dicky, meskipun pandemi di Indonesia mulai terkendali atau sudah memasuki masa endemi, pelandaian kasus tidak boleh dianggap remeh karena penularan masih akan tetap terjadi.
“Untuk negara seperti Indonesia, katakanlah dengan cakupan vaksinasi booster yang masih di bawah 50 persen, apalagi untuk lansia, masih banyak belum mencapai 50 persen di beberapa wilayah sekalipun, itu memiliki tingkat kerawanan yang sangat tinggi. Pelandaian itu tidak dapat dicermati sebagai situasi sudah aman dan terkendali,” ujarnya.
Pelandaian kasus justru harus diwaspadai karena seiring meningkatnya imunitas di masyarakat, dampak yang terjadi pada penularan COVID-19 adalah orang yang terkonfirmasi positif cenderung bergejala ringan atau tidak bergejala. Akibatnya, posisi kelompok rawan menjadi sangat berbahaya karena mampu memperbesar potensi kefatalan akibat COVID-19, yakni kematian yang sampai saat ini masih terus bertambah di Indonesia. Karena itu, Dicky meminta semua pihak segera vaksinasi COVID-19 sambil memperkuat protokol kesehatan untuk memutus mata rantai penularan virus.
“Saya sangat mengimbau semua orang yang belum dan sudah waktunya menerima dosis ketiga segera pergi ke fasilitas kesehatan. Kita punya peran secara individu untuk melindungi keluarga terdekat,” imbaunya.