TEMPO.CO, Jakarta -Per Rabu, 18 Mei 2022, Centers for Disease Control and Prevention disingkat CDC atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit yang berbasis di Amerika Serikat menyatakan kenaikan kasus hepatitis akut dalam waktu 7 bulan terakhir,
Semula hanya 109 orang, lalu menjadi 180 kasus.
CDC menyebut, kenaikan kasus bersifat retrospektif, tidak ada kematian yang dilaporkan sejak Februari 2022, dan proporsi pasien yang membutuhkan transplantasi hati telah turun dari 15 persen menjadi 9 persen sejak 5 Mei.
Saat ini CDC masih terus memeriksa kemungkinan penyebab hepatitis akut, termasuk menguji dan mengesampingkan beberapa virus yang biasanya menyebabkan hepatitis (hepatitis A, B, C, D, dan E).
Tes laboratorium lebih lanjut juga sedang dilakukan untuk melihat lebih dekat genom virus dan patogen potensial lainnya, seperti SARS-CoV-2.
Selain itu, CDC berkomunikasi dengan kelompok medis utama dan terus memberikan pelaporan terbaru dan panduan laboratorium untuk dokter yang mungkin mengidentifikasi hepatitis dengan penyebab yang tidak diketahui pada anak-anak.
Panggilan Community Outreach and Clinician Activity (COCA) dijadwalkan pada Kamis, 19 Mei, di mana CDC memberikan pembaruan penting dan para ahli akan menjawab pertanyaan klinis mengenai pengobatan hepatitis akut.
DELFI ANA HARAHAP
Baca juga : Hidup Bersih, Kunci Penularan Hepatitis Akut
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.