Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Java Jazz Kembali, Berikut Sejarah Jazz dan Alirannya

image-gnews
Penampilan penyanyi asal Amerika Serikat Dionne Warwick diatas panggung Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2018 di JIExpo Kemayoran, 2 Maret 2018. Penyanyi era 60an tampil memukau pengunjung dengan melantunkan lagu diantaranya Walk on By, Heart, Girl dan Never Fall in Love Again. TEMPO/Nurdiansah
Penampilan penyanyi asal Amerika Serikat Dionne Warwick diatas panggung Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2018 di JIExpo Kemayoran, 2 Maret 2018. Penyanyi era 60an tampil memukau pengunjung dengan melantunkan lagu diantaranya Walk on By, Heart, Girl dan Never Fall in Love Again. TEMPO/Nurdiansah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Java Jazz Festival digelar lagi setelah absen pada 2021 karena pandemi. Festival musik tahunan ini dihelat mulai kemarin, Jumat, 27 Mei hingga 29 Mei 2022 di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Seperti tahun-tahun sebelumnya, festival ini diramaikan musikus jazz nasional maupun internasional.

Mengutip dari laman American History, jazz adalah jenis musik yang mengutamakan dan mementingkan unsur improvisasi. Musik ini juga bisa mengekspresikan berbagai perasaan dan emosi yang berbeda. Mulai dari kebahagiaan hingga kesedihan.

Dilansir dari situs University of Mississippi, jazz adalah salah satu musik khas Amerika Serikat, yang muncul pertama kali pada akhir abad 18 dengan dasar blues. Jazz berkembang pada awal abad ke20. Akar munculnya jazz adalah dari tradisi musik rakyat Afro-Amerika.

Jazz merupakan perpaduan dari beberapa jenis musik, seperti ragtime, marches, blues, dan jenis musik lainnya. Semula, jazz hanya digunakan sebagai musik pengiring untuk menari. Namun, seiring berjalannya waktu orang lebih suka menikmati jazz dengan duduk dan mendengarkannya.

Rekaman jazz pertama kali dilakukan pada 1917. Saat rekaman diluncurkan, jazz langsung menyebar luas dan berkembang dengan sangat pesat. Di balik ketenarannya, ada empat musisi besar yang berperan dalam evolusi jazz, yakni Louis Armstrong, Duke Ellington, Charlie Parker serta Miles Davis.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

9 jam lalu

Ilustrasi otak. medicalnews.com
10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

Semua kebiasaan ini bukan menjadi hal menakutkan karena bisa diubah dengan pola hidup sehat.


Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

15 jam lalu

Anastasya Poetri tampil di BNI Java Jazz Festival 2023, Minggu, 4 Juni 2023. Dok. Anastasya Poetri
Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

Sandiaga Uno yakin BNI Java Jazz akan meningkatkan kunjungan wisatawan.


Cara Melihat Receiptify Spotify untuk Mengetahui Musik yang Sering Diputar

2 hari lalu

Belakangan ini sedang tren orang-orang yang membagikan receiptify Spotify ke media sosial. Ini cara melihat receiptify Spotifnya. Foto: Canva
Cara Melihat Receiptify Spotify untuk Mengetahui Musik yang Sering Diputar

Belakangan ini sedang tren orang-orang yang membagikan receiptify Spotify ke media sosial. Ini cara melihat receiptify Spotifnya.


Cara Menambahkan Musik di Bio Instagram di Android dan iPhone

6 hari lalu

Instagram kembali mengeluarkan fitur baru. Kini Anda bisa menambahkan musik di bio Instagram yang bisa diputar. Berikut caranya. Foto: Canva
Cara Menambahkan Musik di Bio Instagram di Android dan iPhone

Instagram kembali mengeluarkan fitur baru. Kini Anda bisa menambahkan musik di bio Instagram yang bisa diputar. Berikut caranya.


Playlist AI ala Spotify, Bisa Menyuguhkan Lagu Sedih Hingga Musik Pengiring Pertarungan

14 hari lalu

Spotify. cbc.ca
Playlist AI ala Spotify, Bisa Menyuguhkan Lagu Sedih Hingga Musik Pengiring Pertarungan

Spotify mengembangkan fitur pembuatan playlist lagu berbasis kecerdasan buatan. Pengguna bisa memakai keyword unik untuk mencari musik favorit.


Tiket Snoh Aalegra di Spesial Show Java Jazz Festival Lebih Mahal Dibanding Laufey, Segini Harganya

17 hari lalu

Snoh Aalegra. Foto: Instagram.
Tiket Snoh Aalegra di Spesial Show Java Jazz Festival Lebih Mahal Dibanding Laufey, Segini Harganya

Harga tiket special show di Java Jazz Festival antara Snoh Aalegra dan Laufey berbeda Rp 150 ribu.


Mengenal Snoh Aalegra, Penyanyi Swedia yang akan Tampil di Java Jazz Festival 2024

18 hari lalu

Snoh Aalegra. Foto: Instagram.
Mengenal Snoh Aalegra, Penyanyi Swedia yang akan Tampil di Java Jazz Festival 2024

Penyanyi Swedia, Snoh Aalegra masuk dalam deretan penampil bersama Laufey di Java Jazz Festival 2024 di JIExpo Kemayoran pada 26 Mei 2024


Mengenal Lizzo, Sempat Dianggap Pensiun sebagai Penyanyi dan Klarifikasi Ungkapannya

19 hari lalu

Lizzo. (Instagram/@lizzobeating)
Mengenal Lizzo, Sempat Dianggap Pensiun sebagai Penyanyi dan Klarifikasi Ungkapannya

Penyanyi Lizzo sempat menyatakan di Instagram dia ingin mengakhiri kariernya dalam industri musik


Java Jazz Festival Umumkan Nama Baru, Snoh Aalegra Jadi Tamu Special bersama Laufey

20 hari lalu

Snoh Aalegra. Foto: Instagram.
Java Jazz Festival Umumkan Nama Baru, Snoh Aalegra Jadi Tamu Special bersama Laufey

Dalam unggahan Java Jazz 2024, terlihat nama Snoh Aalegra berada di deretan paling atas spesial show.


Perjalanan Karier Musik Laufey, yang akan Jadi Tamu Spesial di Java Jazz 2024

32 hari lalu

Laufey. Secret Signals/Foto: Gemma Warren
Perjalanan Karier Musik Laufey, yang akan Jadi Tamu Spesial di Java Jazz 2024

Laufey akan tampil di BNI Java Jazz Festival untuk kedua kalinya, setelah sukses menghibur para penggemarnya pada konser tahun lalu.