Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

4 Masalah Kesehatan Penyebab Sesak Napas

Reporter

Editor

Bram Setiawan

image-gnews
ilustrasi sesak napas. shutterstock.com
ilustrasi sesak napas. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sesak napas mengakibatkan rasa tak nyaman, karena berkaitan langsung dengan segala aktivitas sehari-hari. Ada berbagai penyebab kondisi seseorang kesulitan bernapas. Mengutip National Health Service UK, salah satu penyebab sesak napas tersebab infeksi saluran udara besar.

Gejala penyakit ini antara lain batuk berdahak yang berlendir warna hijau atau kuning, mengi, sesak napas, suhu tubuh meninggi, sakit kepala, sakit otot, dan kelelahan. Kondisi ini bisa sembuh seiring waktu, tapi jika tak menunjukkan kesembuhan sampai hitungan bulan, maka dikhawatirkan sesak napas makin parah.

Apa saja penyebab sesak napas?

  1. Asma

Asma bisa dialami segala usia, gejalanya muncul suara seperti siulan saat bernafas (mengi), sesak napas, ketegangan dada, dan batuk. Biasanya asma yang kambuh karena peradangan saluran pernapasan yang membawa udara keluar dan masuk dari paru-paru.

Kondisi itu biasanya tersebab alergi debu rumah, bulu binatang atau serbuk sari. Penyebab lainnya, asap, polusi, udara dingin, olahraga berat, ataupun infeksi pilek dan flu.

  1. Anemia

Anemia terjadi ketika kurang sel darah merah untuk membawa oksigen ke organ tubuh. Akibatnya, tubuh akan terasa dingin, lemas, kelelahan, sesak napas, sakit kepala, kulit pucat, kering, atau mudah memar. Merujuk keterangan dari Cleveland Clinic, anemia tersebab hemoglobin rendah. Tubuh tidak memproduksi kecukupan sel darah merah. Penyebab lainnya juga tubuh terlalu cepat memecah sel darah merah.

  1. Gagal gantung

Kondisi ini ketika jantung tak mampu memompa darah, sehingga terjadi penumpukan cairan di paru-paru dan risiko kerusakan organ tubuh. Biasanya kondisi ini menimbulkan gejala, yaitu detak yang tak teratur, masalah katup jantung, kumpulan cairan di paru-paru, kerusakan ginjal, hati, dan malnutrisi.

  1. Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penyakit paru obstruktif kronis merujuk kumpulan penyakit, yaitu bronkitis dan emfisema. Seiring waktu, kondisi ini membuat seseorang sulit bernapas. Penyakit ini biasanya selain dipengaruhi faktor kelainan genetik, juga terlalu sering terpapar asap rokok, polusi udara, debu.

DELFI ANA HARAHAP

Baca: Jenis-Jenis Gatal Biduran dari yang Ringan Sampai Bikin Sesak Napas

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


6 Cara Sederhana Redakan Batuk Membandel

4 jam lalu

Ilustrasi batuk pilek. Shutterstock
6 Cara Sederhana Redakan Batuk Membandel

Batuk bisa bertahan selama beberapa waktu. Berikut beberapa pengobatan rumahan yang bisa dicoba untuk meredakan batuk.


Startup di Telkom University Bikin Alat Pemantau Udara: Ramah Lingkungan, Wireless, Berorientasi Siswa

13 hari lalu

Alat pemantau polusi udara Birulangit yang dipasang di Telkom University Bandung. Dok. Tel-U
Startup di Telkom University Bikin Alat Pemantau Udara: Ramah Lingkungan, Wireless, Berorientasi Siswa

Startup BiruLangit dari unit inkubasi Bandung Technopark Telkom University mengembangkan alat pemantau udara Low-Cost Sensors (LCS)


Tak Nafsu Makan dan Lelah, Hati-hati Gejala TBC

13 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Tak Nafsu Makan dan Lelah, Hati-hati Gejala TBC

Pada 2022, sebanyak 7,5 juta orang didiagnosis tuberkulosis dan menjadi rekor tertinggi yang pernah terjadi. Berikut gejala TBC yang perlu diwaspadai.


Mikroplastik di Dalam Darah Berkorelasi dengan Peningkatan Serangan Jantung

15 hari lalu

Kandungan mikroplastik dari hasil penelitian atas tiga merek air mineral dalam kemasan saat diteliti di laboratorium FMIPA-Universitas Indonesia, Depok, Rabu (14/3). (foto: TEMPO/ Gunawan Wicaksono)
Mikroplastik di Dalam Darah Berkorelasi dengan Peningkatan Serangan Jantung

Studi atas tumpukan plak di pembuluh darah pasien rumah sakit di Italia mendapati kandungan mikroplastik yang sangat jelas di bawah mikroskop.


Kurangi Polusi Udara Sekaligus Kemacetan, BISKITA Kemenhub Hadir di Bekasi

16 hari lalu

Pada Minggu 3 Maret 2024, Kementerian Perhubungan RI meresmikan pengoperasian BISKITA Trans Bekasi Patriot, yang diharapkan menjadi transportasi bus umum yang solutif di wilayah Bekasi. sumber: Suci Sekar/Tempo
Kurangi Polusi Udara Sekaligus Kemacetan, BISKITA Kemenhub Hadir di Bekasi

Kementerian Perhubungan secara bertahap sejak 2020 meluncurkan angkutan massal dengan sistem Buy the Service (BTS). Kurangi polusi udara dan kemacetan


Kualitas Udara Jakarta Masuk Urutan 10 Terburuk di Dunia pada Awal Libur Panjang Nyepi

16 hari lalu

Foto aerial kondisi polusi udara di kawasan Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu, 13 Desember 2023. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Rabu, konsentrasi polutan particulate matter 2.5 (PM2,5) di Jakarta sebesar 41 mikrogram per meter kubik dan berada di kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif karena polusi. ANTARA/Iggoy el Fitra
Kualitas Udara Jakarta Masuk Urutan 10 Terburuk di Dunia pada Awal Libur Panjang Nyepi

Udara Jakarta memburuk menjelang libur panjang akhir pekan. Merujuk data IQAir, kualitas udara Jakarta terburuk ke-10 dari kota besar di dunia.


Kelompok yang Berisiko Tinggi Kena TBC, Termasuk Perokok

27 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Kelompok yang Berisiko Tinggi Kena TBC, Termasuk Perokok

Selain perokok, kelompok-kelompok lain yang memiliki risiko terkena TBC adalah orang yang positif HIV karena imunnya rendah, serta balita dan lansia.


Penyakit Jantung Jadi Penyebab Petugas KPPS Meninggal, Ketahui Gejalanya

35 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
Penyakit Jantung Jadi Penyebab Petugas KPPS Meninggal, Ketahui Gejalanya

Petugas KPPS meninggal antara lain karena kelelahan dan penyakit jantung. Pahami gejalanya dan cara pencegahannya.


Kenali Beda Batuk pada Anak Pneumonia, Asma, dan TBC

36 hari lalu

Ilustrasi batuk. huffingtonpost.com
Kenali Beda Batuk pada Anak Pneumonia, Asma, dan TBC

Dokter anak menjelaskan beda batuk yang dialami anak penderita pneumonia, asma, dan tuberkulosis (TBC) dan perlu dipahami orang tua.


Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

37 hari lalu

Gedung-gedung diselimuti polusi udara di kawasan Kota Jakarta, Selasa 24 Oktober 2024. Kualitas udara di Jakarta pada Selasa (24/10/2023) pagi tidak sehat dan menempati peringkat ke 4 terburuk di dunia. Berdasarkan data IQAir, tingkat polusi di Ibu Kota berada di angka 170 AQI US pada pukul 06.00 WIB. Peringkat kualitas udara Jakarta saat ini berada di posisi ke-4 di dunia dengan indikator warna merah, yang artinya tidak sehat. Adapun indikator warna lainnya yaitu ungu yang berarti sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik, kuning sedang, dan oranye tidak sehat bagi kelompok sensitif. TEMPO/Subekti.
Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

Polusi udara telah mendegradasi senyawa kimia di balik aroma memikat bunga-bunga. Simak hasil studi tim peneliti di Amerika Serikat ini.