Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Tanpa Tembakau Sedunia: 600 Ribu Perokok Pasif Meninggal Setiap Tahun

Reporter

image-gnews
TEMPO/Dwi Narwoko
TEMPO/Dwi Narwoko
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap 31 Mei, dunia memperingati sebagai Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuannya, agar perokok berusaha berhenti merokok sehingga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan.

Dilansir dari dinkes.mojokertokab.go.id, tercatat sedikitnya 6 juta orang meninggal setiap tahunnya diakibatkan tembakau dalam rokok. Dan, 3 juta orang mengalami kematian dini setiap tahunnya terkait konsumsi tembakau yang menyebabkan penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung. 

Dari 6 juta orang tersebut, terdapat 600 ribu orang perokok pasif, artinya yang hanya menghirup asap dari perokok aktif juga banyak yang menjadi korban. Atas dasar itu, WHO mendeklarasikan Hari Tanpa Tembakau Sedunia pada 1988.

Ancaman Kesehatan dan Lingkungan Akibat Rokok

Saat itu, WHO mendeklarasikan 7 April 1988 sebagai Hari Tidak Merokok Sedunia. Tanggal ini ditetapkan untuk memperingati 40 tahun kelahiran WHO di Jenewa, Swiss, pada 7 April 1948. Kemudian diadopsi oleh Majelis Kesehatan Dunia pada tahun 1988. Merekalah yang memperkenalkan Hari Tanpa Tembakau Sedunia yang diperingati 31 Mei setiap tahunnya.

Tak hanya berdampak untuk kesehatan, dilansir dari buku Rokok: Ancaman Kesehatan dan Lingkungan yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan RI, WHO mencatat 600 juta pohon ditebang dan 22 juta liter digunakan untuk membuat rokok. Penanaman, pembuatan, dan penggunaan tembakau meracuni air, tanah, pantai, dan jalan-jalan kota dengan bahan kimia, limbah beracun, puntung rokok, termasuk mikroplastik, dan limbah rokok elektronik. 

Dampak berbahaya dari industri tembakau terhadap lingkungan sangat luas dan semakin menambah beban pada sumber daya bumi yang semakin langka dan ekosistem yang rapuh. 

Dengan kontribusi gas rumah kaca tahunan setara 84 megaton karbon dioksida, industri tembakau berkontribusi terhadap peningkatan suhu global, perubahan iklim, mengurangi ketahanan iklim, membuang-buang sumber daya, dan merusak ekosistem. Asap rokok berkontribusi pada tingkat polusi udara yang lebih tinggi.

Saat ini Indonesia memiliki jumlah perokok laki-laki tertinggi di dunia dan jumlah perokok terbesar ketiga di dunia setelah India dan China. Berdasarkan GATS 2021, 34,5 persen orang dewasa (70,2 juta), 65,5 persen pria, dan 3,3 persen wanita menggunakan tembakau.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hasil Riset Kesehatan Dasar Kemenkes RI pada 2018, tercatat sebanyak 63,4 persen perokok saat ini berencana atau sedang berpikir untuk berhenti merokok 85,7 persen orang dewasa percaya bahwa merokok menyebabkan penyakit serius. Selain itu, prevalensi merokok di kalangan anak-anak usia 10-18 tahun meningkat dari 7,2 persen pada 2013 menjadi 9,1 persen pada 2018.

Mengurangi konsumsi tembakau dapat menjadi pengungkit utama untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), bukan hanya yang terkait langsung dengan kesehatan, namun juga melindungi lingkungan hidup.

Pemerintah juga memastikan seluruh masyarakat untuk memiliki akses berhenti merokok melalui layanan konseling berhenti merokok “Quitline” dan klinik berhenti merokok di puskesmas-puskesmas. Komitmen berhenti merokok dapat meningkatkan kesehatan, menyelamatkan nyawa, melindungi lingkungan dan menghemat beban negara dari penyakit akibat rokok.

ANNISA FIRDAUSI

Baca: Hari Tanpa Tembakau: Peliknya Pengendalian Tembakau di Indonesia

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

21 jam lalu

Ilustrasi bahaya rokok/ganja. Shutterstock
Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

2 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

3 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Lebaran Usai, Ini Tips Agar Kembali Bugar

8 hari lalu

Ilustrasi wanita berlatih yoga. shutterstock.com
Lebaran Usai, Ini Tips Agar Kembali Bugar

Cek kesehatan rutin hingga mengelola stres menjadi sejumlah cara yang perlu dilakukan pemudik agar kesehatan tetap terjaga setelah Lebaran.


Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

12 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.


Gejala Kanker Paru pada Bukan Perokok

13 hari lalu

Ilustrasi kanker paru-paru. Shutterstock
Gejala Kanker Paru pada Bukan Perokok

Gejala kanker paru pada bukan perokok bisa berbeda dari yang merokok. Berikut beberapa gejala yang perlu diwaspadai.


Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

15 hari lalu

Ilustrasi pedagang/warung rokok eceran. shutterstock.com
Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.


Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

19 hari lalu

Wem Pratama, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, diamankan usai mengaku telah membunuh ibu kandungnya. TEMPO/Istimewa
Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

Wem Pratama, 33 tahun, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, membunuh ibu kandungnya, Megawati, 55 tahun dengan memukul dan menggorok leher.


Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

30 hari lalu

Seorang remaja melakukan tes kandungan karbondioksida dalam paru-paru saat konsultasi gratis dengan para ahli di tenda Kekasih (Kendaraan Konseling Silih Asih) Dinas Kesehatan Kota Bandung, 6 Mei 2018. Layanan ini memberikan konseling untuk berhenti merokok. TEMPO/Prima Mulia
Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

Hasil pemeriksaan medis yang baik tak menjamin perokok sehat. Untuk memastikan kesehatan perokok satu-satunya jalan adalah total berhenti merokok.


Dokter Paru Bagi Tips Berhenti Merokok, Mulai dengan 3 Cara Ini

30 hari lalu

Modal Awal Berhenti Merokok
Dokter Paru Bagi Tips Berhenti Merokok, Mulai dengan 3 Cara Ini

Dokter paru memberi tips berhenti merokok saat Ramadan. Berikut tiga cara yang bisa dilakukan.