Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Flossing: Manfaat serta Sejarah Si Benang Gigi

Reporter

image-gnews
Flossing atau Benang Gigi. shutterstock.com
Flossing atau Benang Gigi. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Usai membersihkan gigi dengan sikat gigi, tak jarang masih ada kotoran yang tertinggal. Kondisi ini terjadi ketika kotoran sulit dijangkau. Padahal kotoran dapat menyebabkan plak dan berdampak pada kesehatan gigi. Membersihkan kotoran yang tersangkut di gigi dan sulit dijangkau dapat menggunakan metode flossing.

Apa itu Flossing, serta manfaatnya? Dan sejak kapan flossing ini mulai dikenal?

Flossing merupakan metode membersihkan sela-sela gigi menggunakan benang gigi atau dental floss. Membersihkan sisa makanan menyangkut di gigi sebenarnya bisa menggunakan apa saja, salah satunya dengan tusuk gigi. Tetapi tentu ini bukan flossing yang sebenarnya. Sesuai namanya, flossing atau benang harus dipraktikkan menggunakan benang gigi. Selain lebih aman, tentu hasilnya juga lebih maksimal.

Mengutip laman nhs.uk, disarankan untuk menggunakan sikat interdental, selain menyikat gigi, sebagai bagian dari rutinitas kesehatan mulut harian sejak usia 12 tahun. Sikat interdental atau sikat interproksimal merupakan sikat gigi yang lebih kecil dengan kepala silinder tipis.

Gunanya untuk mengakses ruang di antara gigi yang tidak dapat dijangkau sikat biasa, sehingga dapat menghilangkan sisa makanan dan plak. Tetapi, beberapa orang mungkin tidak memiliki ruang yang cukup besar di antara gigi mereka untuk menggunakan sikat interdental. Sehingga flossing bisa menjadi alternatif yang berguna.

Mengutip dari Healthline, Flossing merupakan kebiasaan membersihkan mulut yang penting. Flossing dapat membersihkan dan mengeluarkan makanan yang tersangkut di antara gigi, sehingga mengurangi jumlah bakteri dan plak di mulut. Meskipun tak sedikit orang menyikat gigi setiap hari, namun tak semuanya menggunakan benang gigi sesering mereka menyikat gigi.

Lalu, apa yang mereka gunakan ketika sisa makanan menyangkut di gigi? Di Amerika Serikat misalnya, alih-alih menggunakan benang gigi, menurut sebuah studi oleh Ipsos, yang dilakukan atas nama Waterpik dan berkonsultasi dengan American Dental Association atau ADA, kebanyakan orang Amerika telah menggunakan ‘barang yang tidak biasa’ termasuk kuku (61 persen), kertas atau kartu yang dilipat (40 persen), peralatan makan seperti, garpu, pisau, atau sendok (21 persen) peniti (14 persen) dan bahkan helai rambut (7 persen) untuk menghilangkan makanan yang tersangkut di gigi.

Kendati menggunakan barang yang tidak biasa untuk flossing tidak diperdebatkan, tetapi menurut ADA sangat penting untuk flossing dengan benar. Sebab, flossing yang tidak tepat berpotensi merusak gigi dan gusi. Menggunakan benda tajam seperti pisau makan atau peniti untuk membersihkan kotoran yang menyangkut di gigi tentu tidak direkomendasikan. Gusi yang terluka akibat menggunakan alat tersebut dapat menyebabkan masalah. Jadi, sebaiknya memang menggunakan benang gigi untuk flossing.

Mengetahui waktu yang tepat untuk menggunakan benang gigi juga berkontribusi pada kesehatan mulut yang baik, menurut Healthline. Beberapa orang memiliki rutinitas menyikat gigi terlebih dahulu baru kemudian flossing. Namun, umumnya disarankan untuk menggunakan benang gigi dan kemudian menyikat gigi. Sebab, jika menyikat gigi terlebih dahulu dan menggunakan benang gigi setelahnya, makanan dan plak akan tertinggal di mulut sampai seseorang menyikat gigi berikutnya. Selain itu, ADA merekomendasikan flossing setidaknya sekali sehari dan menyikat gigi dua kali sehari.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lalu, sejak kapan flossing ini mulai dikenal?

Mengutip dari berbagai sumber, flossing mulai dikenal luas era 1815. Kala itu, dokter gigi di New Orleans, Amerika Serikat, Levi Spear Parmly membuat benang sutra lilin tipis.

Benang itu diperuntukkan bagi pasiennya dl membersihkan celah di gigi dengan nyaman dan mudah. Parmly juga menerbitkan buku A Practical Guide to the Management of Teeth atau Panduan Praktis untuk Manajemen Gigi untuk mengajarkan pentingnya flossing.

Kemudian pada 1882, The Codman and Shurtleff Company mulai memproduksi benang gigi sutra tanpa lilin. Perlahan benang gigi mulai populer hingga 16 tahun kemudian. Pada 1898, perusahaan Johnson and Johnson mendapatkan paten untuk benang gigi.

Hal ini memungkinkan perusahaan untuk memperkenalkan benang gigi kepada masyarakat luas. Pada 1940-an, benang sutra diganti dengan benang nilon karena bahannya lebih murah dan lebih tahan lama. Segera setelah itu, benang wax dan pita gigi tersedia di pasaran.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca: Dokter Ungkap Kapan dan Bagaimana Cara Benar Pakai Benang Gigi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kesalahan saat Sikat Gigi, Langsung Berkumur. Apa Dampaknya?

11 hari lalu

Ilustrasi menggosok gigi.  TEMPO/Aditia Noviansyah
Kesalahan saat Sikat Gigi, Langsung Berkumur. Apa Dampaknya?

Tahukah Anda membilas dengan air setelah sikat gigi sebenarnya berbahaya, bukan baik? Ini dampaknya menurut pakar.


Cara Mudah Redakan Radang Gusi di Rumah

14 hari lalu

Ilustrasi dokter memeriksa mulut anak. intermountainhealthcare.org
Cara Mudah Redakan Radang Gusi di Rumah

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan di rumah untuk pengobatan sementara radang gusi. Salah satunya kompres air dingin.


6 Masalah di Mulut yang Tak Boleh Diabaikan, Bisa Jadi Gejala Kanker

16 hari lalu

Ilustrasi sakit gigi. Shutterstock.com
6 Masalah di Mulut yang Tak Boleh Diabaikan, Bisa Jadi Gejala Kanker

Masalah di mulut bisa jadi merupakan tanda kondisi yang lebih serius. Pakar menyebut kanker mulut salah satunya.


Siwak: Kandungan, Manfaat, dan Asal-usul Penggunaannya

25 hari lalu

Ilustrasi Siwak. shutterstock.com
Siwak: Kandungan, Manfaat, dan Asal-usul Penggunaannya

Sebagian besar masyarakat dunia menggunakan siwak, karena faktor religi, budaya, dan sosial


5 Masalah Gigi yang Tak Boleh Diabaikan atau Berujung Fatal

50 hari lalu

Ilustrasi sakit gigi. Shutterstock
5 Masalah Gigi yang Tak Boleh Diabaikan atau Berujung Fatal

Kesehatan gigi terkait dengan kesehatan secara menyeluruh. Berikut lima masalah gigi dan mulut yang tak boleh diabaikan menurut dokter gigi.


Gusi Berdarah saat Menyikat Gigi, Ini Penyebab dan Cara Mengatasi

12 Februari 2024

Ilustrasi wanita menyikat gigi. Foto: Unsplash.com/Diana Polekhina
Gusi Berdarah saat Menyikat Gigi, Ini Penyebab dan Cara Mengatasi

Ada beberapa penyebab gusi berdarah, terutama saat menyikat gigi. Jika berlangsung lebih dari dua minggu, segera periksakan ke dokter gigi.


3 Juta Sikat Gigi Pintar Diretas dalam Serangan DDoS

7 Februari 2024

Ilustrasi Sikat Gigi Pintar. (Gizmochina)
3 Juta Sikat Gigi Pintar Diretas dalam Serangan DDoS

Serangan DDoS melalui sikat gigi pintar itu membuat situs web perusahaan mogok beberapa jam.


Berapa Biaya Cabut Gigi di Puskesmas? Segini Kisarannya

29 Januari 2024

Biaya cabut gigi di Puskesmas bagi peserta JKN atau pemegang KIS adalah gratis. Lantas, berapa biaya cabut gigi di Puskesmas bagi masyarakat umum? Foto: Canva
Berapa Biaya Cabut Gigi di Puskesmas? Segini Kisarannya

Biaya cabut gigi di Puskesmas bagi peserta JKN atau pemegang KIS adalah gratis. Lantas, berapa biaya cabut gigi di Puskesmas bagi masyarakat umum?


Cara Aman Memutihkan Gigi Menurut Dokter, Hindari Produk dengan Kandungan Berikut

28 Januari 2024

Ilustrasi gigi putih meski makan banyak. shutterstock.com
Cara Aman Memutihkan Gigi Menurut Dokter, Hindari Produk dengan Kandungan Berikut

Tak semua orang perlu memutihkan gigi. Selain itu, warna gigi tertentu dan noda tak bisa merespons pemutihan dan perlu perawatan berbeda.


Mengapa Struktur Gigi Mempengaruhi Kesehatan secara Keseluruhan?

27 Januari 2024

Ilustrasi wanita dengan bibir merah alami dan gigi sehat. Freepik.com/jannoon028
Mengapa Struktur Gigi Mempengaruhi Kesehatan secara Keseluruhan?

Struktur gigi mempengaruhi kemampuan untuk mengunyah dan mencerna makanan secara efisien.