TEMPO.CO, Jakarta - Benjolan di tepi kelopak mata merupakan kondisi bintitan. Anak-anak lebih rentan mengalami bintitan dibandingkan orang dewasa. Sebab, anak-anak cenderung sering terpapar bakteri dan mungkin tak selalu mencuci tangan secara bersih.
Benjolan bintitan ini menimbulkan rasa nyeri, dilansir Healthline. Bintitan biasanya muncul di bagian kelopak yang dekat tumbuhnya bulu mata. Risiko gejala bintitan akan meningkat jika seseorang menyentuh matanya dalam kondisi tangan yang kotor.
Faktor lainnya juga memakai lensa kontak yang belum bersih atau tangan yang masih kotor. Bekas riasan mata yang belum dibersihkan atau penggunaan kosmetik kedaluwarsa juga mempengaruhi penyebab bintitan.
Kondisi bintitan tak terlalu membahayakan mata juga tidak memengaruhi kemampuan untuk melihat secara jelas. Coba melakukan perawatan diri mengompres kelopak mata menggunakan waslap hangat selama lima menit hingga 10 menit. Setidaknya bisa dilakukan beberapa kali dalam satu hari. Beri pijatan lembut di kelopak mata.
Biasanya bintitan akan membaik setelah 48 jam. Tapi, jika gejalanya tak juga membaik atau muncul bengkak kemerahan di seluruh kelopak mata, maka sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.
Mencegah bintitan
- Cuci tangan
Baca Juga:
Mengutip Mayo Clinic, cuci tangan menggunakan sabun dan air hangat atau pembersih tangan berbasis alkohol.
- Kosmetik
Cermat sebelum menggunakan kosmetik untuk mengurangi isiko infeksi mata. Sebaiknya tidak berbagi kosmetik dengan orang lain atau membiarkan riasan mata tak dibersihkan.
- Lensa kontak
Cuci tangan sampai benar-benar bersih sebelum memegang lensa kontak dan memastikan sudah streil. Jika memakai lensa kontak dalam kondisi mata bintitan, maka kompres mata dengan kain hangat secara teratur untuk mencegah gejala makin parah. Jika mengalami radang kelopak mata (blefaritis), maka perlu untuk mengikuti saran dokter untuk prosedur perawatan.
Penyebab bintitan
Bintitan kelopak mata terbentuk ketika kelenjar minyak di kelopak mata terinfeksi. Infeksi paling sering disebabkan oleh bakteri Staphylococcus. Bakteri ini biasanya hidup di sekitar permukaan kelopak mata tanpa menyebabkan kerusakan apa pun. Namun, ketika kelenjar tersumbat oleh sel kulit mati atau minyak, bakteri ini terperangkap di dalam kelenjar dan menyebabkan infeksi.
Infeksi bisa terjadi di beberapa bagian, yaitu folikel bulu mata. Bagian kecil ini tempat tumbuhnya bulu mata. Bagian lain, kelenjar sebasea yang melekat di folikel bulu mata dan menghasilkan zat berminyak atau sebum. Zat ini melumas bulu mata untuk mencegah mengering. Adapun apokrin, kelenjar keringat ini melekat di folikel bulu mata. Itu membantu menjaga mata agar tidak terlalu kering.
YOLANDA AGNE
Baca: Apa Gejala dan Penyebab Mata Bintitan?
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.