TEMPO.CO, Jakarta -Pertentangan kakak adik dalam keluarga adalah hal yang tidak dapat dihindari, sehingga penanganannya membutuhkan tips parenting (pengasuhan) agar berakhir damai.
Namun, pertentangan atau perseteruan alias pertengkaran yang terjadi secara terus-menerus dapat menjadi tantangan yang berat bagi orang tua.
Dilansir dari Times of India, Kamis 9 Juni 2022 lalu, permusuhan kakak adik dapat disebabkan beberapa hal.
Dari Persaingan lalu Kecemburuan
Persaingan mendapatkan perhatian orang tua dapat memicu kecemburuan atau kesalahpahaman di antara saudara kandung.
Jika kakak adik memiliki kepribadian yang bertolak belakang, mereka mungkin tidak akur. Jika orang tua bias terhadap salah satu anak, maka perasaan ketidaksetaraan dapat memicu pertengkaran.
Perbedaan usia, perbedaan kebutuhan, dan kurangnya ruang pribadi juga dapat menjadi pemicu persaingan.
Berdasarkan usia anak, ada beberapa tips yang bisa dilakukan orang tua untuk mengakhiri permusuhan atau perseteruan kakak adik. Apa saja?
- Anak Usia 3-5 Tahun
Jika anak kedua lahir saat anak pertama berusia 3-5 tahun, ketahuilah bahwa anak pertama masih sangat kecil dan membutuhkan banyak perhatian orang tua. Inilah sebabnya jarak usia ideal antara kedua anak setidaknya adalah tiga tahun.
Mengabaikan kebutuhan anak yang lebih tua dapat menyebabkan mereka menjadi agresif terhadap saudaranya yang lebih muda.
- Anak Usia 4-11 Tahun
Orang tua harus adil, tegas, dan memberikan perhatian yang sama terhadap kakak dan adik. Selain itu, ingatlah untuk tidak membuat perbandingan antara saudara kandung.
Banyak orang tua membandingkan di antara anak-anaknya, terutama ketika anak tidak belajar atau berperilaku buruk. Alih-alih memberikan contoh ideal, perbandingan hanya akan membuat anak semakin putus asa dan merasa cemburu.
- Anak Usia 9-12 Tahun
Pada usia 9-12 tahun, anak-anak sedang mengembangkan rutinitas sesuai dengan kegiatan yang mereka minati. Percekcokan kakak adik masih sering terjadi, misalnya dalam memperebutkan remote TV pada jam tayang utama.
Saat anak-anak tumbuh dewasa, mereka sudah bisa diajarkan cara menyelesaikan permusuhan secara mandiri. Namun, orang tua mungkin perlu memantau bagaimana mereka melakukannya. Pengajaran tersebut merupakan keterampilan hidup yang penting dan dapat meningkatkan pemahaman mereka satu sama lain.
Doronglah anak-anak untuk memahami sudut pandang satu sama lain, tetapi pastikan mereka belajar untuk berkompromi dan saling pengertian.
- Usia 13-19 Tahun
Percekcokan berhari-hari dapat terjadi ketika saudara yang lebih muda mengganggu ruang pribadi kakaknya. Dalam kasus ini, orang tua harus membuat anak-anak mengerti bagaimana menyeimbangkan privasi dalam hubungan.
Saat anak tumbuh dewasa, mereka harus belajar menangani konflik secara mandiri. Namun, orang tua dapat ikut campur jika perkelahian sudah melewati batas.
Pastikan perselisihan dan pertengkaran yang terjadi tidak membuat anak-anak saling memukul. Selain itu, memberi waktu anak-anak untuk saling menenangkan diri juga dapat membantu.
Demikianlah beberapa tips parenting yang bisa dilakukan agar permusuhan ataupun konflik kakak adik tidak berlarut dan mengarah pada dampak negatif jangka panjang.
SITI NUR RAHMAWATI
Baca : 10 Tanda Orang Tua Terlalu Mengatur dan Apa Saja Dampaknya buat Anak