TEMPO.CO, Jakarta - Jamaah haji Indonesia diminta agar tetap mengenakan alas kaki selama melaksanakan ibadah di Tanah Suci agar kaki tidak melepuh karena cuaca panas.
"Butuh perawatan 21 hari untuk kaki melepuh. Selama itu tentu akan sulit untuk beribadah," kata Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja Mekkah, M. Imran Saleh.
Lamanya masa pemulihan karena area yang melepuh cukup luas sehingga akan mengganggu kegiatan jamaah termasuk untuk ibadah. Karena itu, jamaah haji perlu terus diedukasi dan diingatkan agar memakai alas kaki ketika masuk Masjidil Haram dan sandal harus disimpan sendiri, jangan dititipkan ke orang lain.
Kasus kaki melepuh paling sering terjadi saat di Madinah setelah jamaah dari Masjid Nabawi karena lantai di luar Masjid Nabawi sangat panas. Sementara, di Masjidil Haram tidak panas dibandingkan Masjid Nabawi namun jamaah tetap harus memakai alas kaki.
Imran menjelaskan penanganan pertama ketika kaki melepuh dengan mengguyur air ke kaki dan penanganan lanjut kulit mati di telapak kaki harus dikupas dan dibersihkan. Ia mengingatkan agar jamaah banyak minum air untuk mencegah dehidrasi karena cuaca panas di Arab Saudi. Selain itu, tetap memakai masker karena debu dan tentunya masih dalam kondisi pandemi COVID-19.
"Kalau perlu pakai payung yang warna terang agar tidak menyerap panas untuk melindungi dari sengatan matahari," sarannya.
Baca juga: Saran Ahli Gizi buat Jemaah Haji, Rutin Minum Air Putih