Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Macam Gejala Hipotensi, dari Pusing sampai Pingsan

Reporter

image-gnews
Ilustrasi wanita pusing/darah rendah. Shutterstock
Ilustrasi wanita pusing/darah rendah. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anda mungkin pernah merasa pusing atau limbung ketika berdiri tiba-tiba setelah duduk atau berbaring. Ini bisa jadi gejala hipotensi atau tekanan darah rendah.

Hipotensi terjadi ketika tekanan darah turun di bawah tingkat normal. Tekanan darah diukur dalam milimeter air raksa (mmHg) dan pembacaan dibagi dalam dua angka, tekanan darah sistolik dan diastolik. Tekanan darah sistolik adalah tekanan yang disebabkan oleh jantung berkontraksi dan mendorong keluar darah. Tekanan darah diastolik adalah tekanan ketika jantung rileks dan menerima darah beroksigen.

Istilah hipotensi ortostatik mengacu pada penurunan tekanan darah yang terjadi ketika orang berdiri. Ortostatik berarti postur tubuh yang tegak dan hipotensi mendefinisikan tekanan darah rendah. Hal ini juga dikenal sebagai hipotensi postural.

Ketika orang berdiri dari posisi duduk atau berbaring, tubuh mencoba menyesuaikan diri dengan posisi baru. Penting bagi tubuh pada saat itu untuk mendorong darah ke atas dan memberikan oksigen ke otak. Dalam kasus ketika tubuh gagal melakukannya, tekanan darah turun sehingga orang bisa pusing atau bahkan pingsan. Lakukan hal berikut:

-Berbaringlah selama 10-15 menit.
-Lakukan pembacaan tekanan darah dan denyut nadi.
-Berdiri setelah berbaring untuk waktu yang ditentukan.
-Ukur tekanan darah dan denyut nadi lagi secara instan dan lagi setelah 2-4 menit.

Gejala hipotensi ortostatik
Tekanan darah sehat yang ideal adalah antara 90/60mmHg dan 120/80mmHg. Angka di bawah 90/60mmHg diketahui sebagai tekanan darah rendah. Hipotensi ortostatik didasarkan pada tekanan darah individu.

Jika tekanan darah turun lebih dari 20mmHg pada tekanan sistolik dan 10mmHg pada tekanan diastolik, mereka diketahui mengalami hipotensi ortostatik dengan gejala:

-Tekanan darah sangat rendah
-Mual
-Pingsan setelah mengubah postur atau berdiri dalam waktu lama.
-Penglihatan kabur
-Tiba-tiba jatuh
-Lelah atau lemah
-Pusing
-Sakit kepala

Gejala pasien hipotensi ortostatik berangsur-angsur hilang ketika tubuh mulai menyesuaikan diri dengan posisi baru. Gejala tersebut berpotensi menjadi gejala dari banyak penyakit serius lain, seperti penyakit kardiovaskular, gagal jantung, dan detak jantung tidak teratur. Penurunan tekanan darah secara tiba-tiba juga bisa menjadi faktor risiko stroke karena pasokan darah ke otak tidak mencukupi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Diagnosis hipotensi ortostatik
Tes HUTT: Tes tabel kemiringan kepala digunakan untuk mencatat pengukuran tekanan darah dan denyut nadi setiap menit. Dalam tes ini pasien dimiringkan di atas meja pada tingkat yang berbeda. Seluruh prosedur memakan waktu sekitar 45–60 menit.

EKG: Elektrokardiogram adalah tes yang memantau sinyal listrik jantung. Tes ini dapat mendeteksi irama jantung yang tidak normal dan kesulitan dengan aliran darah dan oksigen ke jantung.

Ultrasound atau Echo: Echo adalah pemindaian yang dilakukan untuk melihat jantung dan pembuluh darah di dekatnya. Ini adalah pemindaian ultrasound di mana probe kecil digunakan untuk mengirimkan gelombang suara frekuensi tinggi yang memantul dari berbagai daerah tubuh, menciptakan gema.

Pasien hipotensi harus selalu tetap terhidrasi dengan minum banyak cairan. Penting untuk membatasi alkohol dan menghindari segala jenis obat-obatan karena dapat memperburuk hipotensi ortostatik.

Menambah garam dalam makanan juga dapat membantu mengelola hipotensi ortostatik karena garam dipercaya dapat meningkatkan tekanan darah. Namun, selalu disarankan agar menambah asupan garam hanya setelah berkonsultasi dengan dokter.
Jangan langsung berdiri. Saat berdiri dari posisi horisontal apapun, penting untuk duduk terlebih dulu selama beberapa waktu dan kemudian bangun sehingga tubuh mendapat cukup waktu untuk menyesuaikan diri.

Jangan berolahraga secara berlebihan, terutama selama cuaca panas. Stoking kompresi kaki dapat dipakai untuk mencegah hipotensi ortostatik karena meningkatkan sirkulasi darah. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter tentang hal ini.

Baca juga: Tekanan Darah Rendah, Apa Saja Penyebabnya?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anggota Damkar yang Gugur Usai Padamkan Api di Gedung YLBHI Sempat Pingsan saat Bertugas

11 hari lalu

Suasana Gedung Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia atau YLBHI di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, yang terbakar pada Ahad malam, 7 April 2024, sekitar pukul 22.20. Tempo/ Adil Al Hasan
Anggota Damkar yang Gugur Usai Padamkan Api di Gedung YLBHI Sempat Pingsan saat Bertugas

Kondisi korban kebakaran YLBHI terungkap pada Senin pagi. Akun @humasjakfire menyebut korban adalah anggota Sudin Gulkarmat, Samsul Triatmoko.


Manfaat Baik Jalan Cepat 11 Menit Setiap Hari, Kurangi Stres Hingga Kontrol Tekanan Darah

30 hari lalu

Ilustrasi wanita jalan kaki. Freepik.com/Yanalya
Manfaat Baik Jalan Cepat 11 Menit Setiap Hari, Kurangi Stres Hingga Kontrol Tekanan Darah

Sebuah studi dari British Journal of Sports Medicine menyebutkan satu dari sepuluh kematian dini dapat dicegah dengan jalan cepat selama 11 menit.


Dokter Sebut Manfaat Tidur Siang bagi Otak dan Tekanan Darah

33 hari lalu

Ilustrasi tidur siang. Pexels/Meruyert Gonullu
Dokter Sebut Manfaat Tidur Siang bagi Otak dan Tekanan Darah

Praktisi kesehatan menjelaskan tidur siang yang berkualitas banyak manfaatnya bagi kesehatan tubuh. Berikut di antaranya.


7 Penyebab Mata Berkunang-Kunang yang Harus Diketahui

33 hari lalu

Ilustrasi anemia. (Style Craze)
7 Penyebab Mata Berkunang-Kunang yang Harus Diketahui

Mata berkunang-kunang terkadang terasa seperti sedang melihat bintang, kilatan cahaya, atau aura.


3 Manfaat Makan Kulit Semangka untuk Kesehatan

43 hari lalu

Ilustrasi Semangka
3 Manfaat Makan Kulit Semangka untuk Kesehatan

Tak hanya sekadar bisa dimakan, kulit semangka juga memiliki kandungan yang bermanfaat untuk tubuh.


Penyakit Jantung Jadi Penyebab Petugas KPPS Meninggal, Ketahui Gejalanya

57 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
Penyakit Jantung Jadi Penyebab Petugas KPPS Meninggal, Ketahui Gejalanya

Petugas KPPS meninggal antara lain karena kelelahan dan penyakit jantung. Pahami gejalanya dan cara pencegahannya.


Sering Pusing saat Bangun Tidur, Penyebabnya Mungkin Bukan Sakit Kepala Biasa

58 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
Sering Pusing saat Bangun Tidur, Penyebabnya Mungkin Bukan Sakit Kepala Biasa

Ada beberapa penyebab orang sering pusing kala bangun tidur dan kondisi itu bisa jadi bukan sakit kepala biasa tapi terkait penyakit lebih serius.


Massa Kampanye Akbar Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di JIS Bertambah Jelang Siang, Ada Pendukung yang Pingsan

10 Februari 2024

Foto udara simpatisan capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar saat memasuki lokasi kampanye akbar di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta, Sabtu 10 Februari 2024. Kampanye tersebut merupakan penutup sebelum hari pelaksanaan Pemilu 2024 pada 14 Februari 2024. ANTARA FOTO/ Erlangga Bregas Prakoso
Massa Kampanye Akbar Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di JIS Bertambah Jelang Siang, Ada Pendukung yang Pingsan

Menjelang siang, massa kampanye akbar Anies-Cak Imin bertambah, semakin memadati kawasan seputaran JIS.


Faktor Risiko Hipertensi pada Anak yang Perlu Diwaspadai Menurut Dokter

6 Februari 2024

Ilustrasi anak hipertensi/tekanan darah tinggi. Shutterstock.com
Faktor Risiko Hipertensi pada Anak yang Perlu Diwaspadai Menurut Dokter

Dokter anak menjelaskan sejumlah faktor risiko hipertensi pada anak, mulai keturunan hingga obesitas. Ini yang perlu dilakukan orang tua.


Jenis Olahraga yang Dianjurkan untuk Turunkan Tekanan Darah

30 Januari 2024

Ilustrasi plank. Foto: Freepik.com/shurkin_son
Jenis Olahraga yang Dianjurkan untuk Turunkan Tekanan Darah

Olahraga apa yang paling baik untuk menurunkan tekanan darah? Kardio bukan satu-satunya, coba juga yang ini.