Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Umur yang Tepat untuk Sunat Anak

Reporter

image-gnews
Peserta sunat massal memainkan ponselnya saat akan disunat di Puskesmas Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis, 2 Desember 2021. Kegiatan sunat massal gratis dilaksanakan sejak Selasa, 30 November 2021 lalu hingga Jumat, 3 Desember 2021. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Peserta sunat massal memainkan ponselnya saat akan disunat di Puskesmas Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis, 2 Desember 2021. Kegiatan sunat massal gratis dilaksanakan sejak Selasa, 30 November 2021 lalu hingga Jumat, 3 Desember 2021. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sunat untuk anak laki-laki pada umumnya dilakukan sebelum akil balig. Namun, usia berapa yang paling tepat untuk mengkhitan anak? Dokter dari Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Saraf sekaligus pendiri Rumah Sunat dr. Mahdian, Mahdian Nur Nasution, mengatakan sunat bisa dilakukan sejak masih bayi bila pertimbangannya murni soal medis.

"Yang terbaik saat bayi. Kalau ada luka di sel-sel kulit bayi akan cepat sekali kembali normal," kata Mahdian.

Selain itu, berdasarkan penelitian, 40 persen anak menderita fimosis atau kelainan pada penis, di mana kulup melekat tak bisa ditarik ke belakang. Kelainan ini dapat menimbulkan demam hingga infeksi saluran kemih.

"Kalau dari bayi sudah disunat, risiko itu akan hilang," ujarnya.

Alasan lain menyunat anak sejak masih bayi adalah menghindari trauma psikologi ketika anak merasakan pengalaman tak menyenangkan selama atau setelah dikhitan, seperti merasa sakit akibat luka sunat.

"Kalau disunat saat bayi, dia tidak akan ingat dan terbebas dari trauma psikologis ke depannya," tutur Mahdian.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Itulah mengapa di negara-negara lain, seperti Australia, rata-rata proses khitan dilakukan saat bayi atau justru ketika sudah dewasa dan bisa memutuskan segala sesuatu sendiri serta siap menanggung konsekuensi. Bila orang tak cuma mementingkan soal medis, tetapi juga faktor sosial, tak masalah bila menyunat anak sebelum akil balig, rata-rata ketika duduk di sekolah dasar.

Pada umumnya, masih ada ada sebagian masyarakat yang mengadakan perayaan sunat dan menggelar pesta sebagai rasa syukur dan mengundang orang-orang terdekat.

"Ada untungnya sunat saat anak SD karena habis disunat keluarga bisa kumpul-kumpul sebab masyarakat Indonesia seperti masyarakat Melayu yang memang senang berkumpul," tuturnya.

Baca juga: Proses Sunat Tak Lagi Menakutkan, Cepat dan Lebih Aman

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


8 Tips Mengatur Bayi Agar Tak Mudah Rewel Saat Mudik

1 jam lalu

Ilustrasi mudik. TEMPO/Subekti
8 Tips Mengatur Bayi Agar Tak Mudah Rewel Saat Mudik

Ada berbagai trik dan cara supaya bayi tidak rewel saat dibawa mudik lebaran atau perjalanan jauh


Jembatan di Baltimore Ambruk Ditabrak Kapal, Psikolog Sebut Munculnya Gefirofobia. Apa Itu?

17 jam lalu

Pemandangan udara dari kapal kargo Dali yang menabrak Jembatan Francis Scott Key, menyebabkannya runtuh di Baltimore, Maryland, AS, 26 Maret 2024. Maryland National Guard/Handout via REUTERS
Jembatan di Baltimore Ambruk Ditabrak Kapal, Psikolog Sebut Munculnya Gefirofobia. Apa Itu?

Ambruknya Jembatan Francis Scott Key di Baltimore memunculkan gefirofobia atau fobia melintasi jembatan. Pakar sebut cara mengatasinya.


Warga Depok Nyaris Bentrok karena Bangunkan Sahur Dinilai Terlalu Mengganggu

1 hari lalu

Ilustrasi membangunkan sahur. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Warga Depok Nyaris Bentrok karena Bangunkan Sahur Dinilai Terlalu Mengganggu

Viral video keributan sekelompok pemuda dengan warga yang menegur cara membangunkan sahur yang dinilai terlalu mengganggu


Tega, Ibu Ini Tinggalkan Bayinya hingga Tewas di Rumah Demi Liburan 10 Hari

2 hari lalu

Ilustrasi ibu sedih saat mengasuh bayinya. Foto: Unsplash/Hollie Santos
Tega, Ibu Ini Tinggalkan Bayinya hingga Tewas di Rumah Demi Liburan 10 Hari

Seorang ibu tega meninggalkan bayinya sendirian di rumah hingga akhirnya tewas karena kelaparan demi liburan sendirian.


Cara Andien Tumbuhkan Jiwa Sosial pada Anak

7 hari lalu

Penyanyi Andien Aisyah. Foto: Instagram/@andienaisyah
Cara Andien Tumbuhkan Jiwa Sosial pada Anak

Penyanyi Andien Aisyah rajin mengajak anak-anaknya mengikuti kegiatan sosial sejak kecil untuk melihat langsung kondisi di masyarakat.


6 Tips Memberi Tahu Anak soal Masalah Keluarga

8 hari lalu

Ilustrasi Ibu dan Anak. Sumber: Getty/mirror.co.uk
6 Tips Memberi Tahu Anak soal Masalah Keluarga

Ketika ada masalah keluarga, penting bagi orang tua untuk memberitahu anak dengan cara yang baik dan sesuai usianya.


Saran Ginekolog untuk Bantu Ibu Baru Melahirkan Atasi Gangguan Tidur

9 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Foto: Unsplash/Kevin Liang
Saran Ginekolog untuk Bantu Ibu Baru Melahirkan Atasi Gangguan Tidur

Ginekolog menjelaskan pentingnya dukungan keluarga dalam upaya mengatasi gangguan tidur pada ibu yang baru melahirkan.


Kekasih David Guetta Melahirkan Anak Laki-laki, Namanya Cyan

10 hari lalu

David Guetta mengumumkan kelahiran anaknya dengan sang kekasih, Jessica Ledon pada Senin, 18 Maret 2024. Foto: Instagram/@davidguetta
Kekasih David Guetta Melahirkan Anak Laki-laki, Namanya Cyan

David Guetta mengumumkan kelahiran anaknya bersama sang kekasih, Jessica Ledon.


Anak yang Tenggelam di Kali Cirarab Tangerang Ditemukan Siang Ini, Sang Ayah Masih Dicari

11 hari lalu

Ilustrasi tenggelam di sungai/kali. northernstar.com.au
Anak yang Tenggelam di Kali Cirarab Tangerang Ditemukan Siang Ini, Sang Ayah Masih Dicari

Tim SAR gabungan akhirnya menemukan satu dari dua korban yang tenggelam di Kali Cirarab Tangerang pada Ahad siang ini, 17 Maret 2024.


Fakta Baru Kasus Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Pelaku Kerap Mengaku Nabi, Anak Dianggap Dajjal

12 hari lalu

Polisi mengungkap motif wanita bernama Siti Nurul Fazila, 26 tahun, tega membunuh anaknya, AAMS, 5 tahun.
Fakta Baru Kasus Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Pelaku Kerap Mengaku Nabi, Anak Dianggap Dajjal

Berdasarkan keterangan suami, Siti si ibu bunuh anak berperilaku aneh 2 bulan terakhir, kerap mengaku nabi dan menganggap anaknya sebagai dajjal.