Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Fakta Tuberkulosis yang Perlu Diketahui

Reporter

image-gnews
Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tuberkulosis disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberkulosis yang paling sering menyerang paru-paru. Penyakit ini merupakan penyakit dengan urutan ke–13, menjadi yang paling banyak menyebabkan kematian.

Berikut fakta-fakta terkait penyakit menular tersebut yang perlu diketahui.

Mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia
Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tuberkulosis atau TBC menjadi pembunuh menular nomor dua setelah Covid-19 dan di atas HIV/AIDS. Pada 2020, sebanyak 1,5 juta orang meninggal dunia yang disebabkan penyakit tersebut. Lalu, diperkirakan ada 10 juta orang yang jatuh sakit, sekitar lebih dari 5 juta adalah pria, lebih dari 3 juta wanita, dan sisanya anak-anak.

Indonesia masuk dalam kasus tuberkulosis tinggi
Masih menurut data WHO yang diambil pada 2020. Indonesia masuk ke dalam delapan negara yang menyumbang sekitar dua pertiga dari total 86 persen kasus baru di antara 30 negara dengan beban tuberkulosis tinggi, bersanding dengan India yang memimpin, diikuti Cina, Indonesia, Filipina, Pakistan, Nigeria, Bangladesh, dan Afrika Selatan.

Penderita HIV lebih berisiko terkena tuberkulosis
Tuberkulosis sebagian besar menyerang orang dewasa di tahun-tahun paling produktif. Namun, semua kelompok umur berisiko. Lebih dari 95 persen kasus dan kematian terjadi di negara berkembang. Namun, orang yang terinfeksi HIV 18 kali lebih mungkin mengembangkan tuberkulosis aktif. Risiko tuberkulosis aktif juga lebih besar pada orang yang menderita kondisi lain yang merusak sistem kekebalan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Batuk bisa jadi gejala TBC
Tuberkulosis dapat menyebabkan penyakit di bagian tubuh mana pun, tetapi paru-paru adalah bagian yang paling umum. Namun, Orang dengan TBC mungkin memiliki beberapa atau semua gejala seperti batuk yang berlangsung lebih dari tiga minggu dan tak kunjung membaik, mengalami demam, keringat malam, serta penurunan berat badan yang drastis. Selain itu, selalu merasa lelah, kehilangan selera makan, dan lain sebagainya.

Tuberkulosis menyebar melalui udara
Tuberkulosis menyebar melalui udara ketika orang dengan penyakit ini batuk, bersin, atau berbicara sebab dapat mengirimkan kuman ke udara. Dan ketika orang lain menghirup kuman ini, mereka bisa terinfeksi. Kebanyakan orang mendapatkan kuman TBC dari orang yang sering bersamanya, seperti anggota keluarga atau teman. Namun, tuberkulosis tidak menular melalui barang-barang rumah tangga, misalnya peralatan makan, pakaian, dan lainnya, sehingga tidak perlu menggunakan barang-barang rumah tangga yang terpisah.

DIAH RETNO ANDANI | WHO | NSW HEALTH

Baca juga: Ahli Paru di G20: Penanggulangan TBC Bisa Belajar dari Penanganan Covid-19

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


USAID Bantu Berikan Terapi Pencegahan TBC di Indonesia

1 hari lalu

Warga saat melakukan pemeriksaan Rontgen Thorax saat skrining tuberkulosis di Gelanggang Olahraga Otista, Jakarta, Kamis, 9 Februari 2023. Untuk mengurangi penularan Penyakit Tuberkulosis (TB) Paru, Dinas Kesehatan DKI Jakarta melalui Puskesmas Kecamatan Jatinegara melangsungkan kegiatan skrining tuberkulosis kepada 65 orang yang meliputi Pemeriksaan Rontgen Thorax, TCM (Test Cepat Molekuler) atau Pemeriksaan Dahak, serta TST (Tuberkulin Skin Test) atau Test Mantoux. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
USAID Bantu Berikan Terapi Pencegahan TBC di Indonesia

USAID memberikan terapi pencegahan tuberkulosis (TPT) kepada 145.070 orang di Indonesia, untuk mempercepat akses pengobatan preventif melawan TBC


Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

2 hari lalu

Ilustrasi obat Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

Anak penderita TBC harus menjalani pengobatan sampai tuntas agar bakteri penyebab infeksi bisa dibasmi sampai habis.


Saran agar Penderita TBC Tak Menulari Rekan Kerja

3 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Saran agar Penderita TBC Tak Menulari Rekan Kerja

Penderita TBC perlu bersikap disiplin agar tak menulari rekan kerja, seperti memakai masker dan ruangan kerja berventilasi baik.


Stigmatisasi Penderita TBC Berdampak pada Kesehatan Mental

4 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Stigmatisasi Penderita TBC Berdampak pada Kesehatan Mental

Penderita TBC rentan mengalami gangguan kesehatan mental karena kerap dikucilkan dari lingkungan sehingga butuh sistem pendukung.


Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

4 hari lalu

Ilustrasi obat Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

Vaksinasi tuberkulosis sebagai penanganan imunologi diharapkan bisa perpendek durasi pengobatan, sederhanakan regimen atau perbaiki hasil pengobatan


Waspada Resistensi, Pasien Tuberkulosis Harus Tetap Minum Obat Teratur Saat Ramadan

4 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Waspada Resistensi, Pasien Tuberkulosis Harus Tetap Minum Obat Teratur Saat Ramadan

Jangan sampai obat tuberkulosis terputus. Waspada penyakitnya tidak akan sembuh dan mungkin dapat terjadi resistensi antibiotik.


24 Maret Hari TBC Sedunia, Ini Sosok Ilmuwan Penemu Bakteri TBC

4 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
24 Maret Hari TBC Sedunia, Ini Sosok Ilmuwan Penemu Bakteri TBC

Ilmuwan Robert Koch adalah sosok yang berperan kunci dalam penemuan bakteri penyebab tuberkulosis alias TBC yang tak terpisahkan dari Hari TBC Sedunia


Kilas Balik Penemuan Kuman Tuberculosis Alias TBC oleh Robert Koch

5 hari lalu

Ilustrasi kuman tuberculosis atau TBC (pixabay.com)
Kilas Balik Penemuan Kuman Tuberculosis Alias TBC oleh Robert Koch

Bakteri penyebab TBC pertama kali ditemukan oleh Robert Koch. Pada saat itu, TBC membunuh satu dari setiap tujuh orang yang tinggal di Amerika Serikat dan Eropa.


Robot AI Buatan Google dan Perusahaan India Mampu Deteksi Kanker hingga TBC

8 hari lalu

Ilustrasi kecerdasan buatan untuk kesehatan. Kredit: Antaranews
Robot AI Buatan Google dan Perusahaan India Mampu Deteksi Kanker hingga TBC

Google dan sebuah perusahaan India mengembangkan robot berbasis AI yang bisa mendeteksi penyakit dalam. Terobosan di bidang radiologi.


Tak Nafsu Makan dan Lelah, Hati-hati Gejala TBC

14 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Tak Nafsu Makan dan Lelah, Hati-hati Gejala TBC

Pada 2022, sebanyak 7,5 juta orang didiagnosis tuberkulosis dan menjadi rekor tertinggi yang pernah terjadi. Berikut gejala TBC yang perlu diwaspadai.