TEMPO.CO, Jakarta - Hair cracking sempat menjadi tren di TikTok. Hair cracking melakukan memilin sejumput rambut kepala, kemudian ditarik sampai berbunyi dianggap bisa mengurangi sakit kepala.
Apakah hair cracking mengurangi sakit kepala?
Mengutip Healthline, hair cracking bukan cara efektif untuk meredakan sakit kepala. Menarik rambut hanya menimbulkan rasa sakit di luar kulit. Kondisi itu mengalihkan rasa sakit di dalam kepala. Sebab, untuk sesaat otak akan menerima isyarat berbeda yang mengalahkan rasa sakit dari dalam kepala.
Hair cracking dipastikan tak manjur meredakan sakit kepala. Hair cracking justru berisiko mengakibatkan kulit kepala pecah-pecah, rasa tidak nyaman, rambut sehat yang tercabut, merusak folikel rambut, kerontokan. Kondisi lainnya mengakibatkan peradangan atau kemerahan di kulit kepala.
Mengutip Health, terapis pijat berlisensi Jon Musgrave menjelaskan, tren hair cracking juga rentan menyebabkan ketegangan leher. Itu karena rambut ditarik bersamaan dengan kepala.
"Itu sesuatu yang dilakukan banyak orang, tapi tidak terlalu aman, dan harus diserahkan kepada seseorang yang memiliki pelatihan dan pengalaman untuk melakukannya secara," kata Musgrave.
Meski tidak diketahui pasti bunyi krek saat rambut ditarik, Musgrave mengklaim ini kemungkinan bisa diakibatkan robeknya pembuluh darah, jaringan, maupun otot di kulit kepala.
DELFI ANA HARAHAP
Baca: Satu Helai Rambut Mampu Menahan Berapa Berat Beban?
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.