Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

3 Jenis Deja Reve, Merasakan Cerita dalam Mimpi Terpendam di Kenyataan

Reporter

Editor

Bram Setiawan

image-gnews
Ilustrasi tidur. Unsplash.com/Kinga Cichewicz
Ilustrasi tidur. Unsplash.com/Kinga Cichewicz
Iklan

TEMPO.CO, JakartaDeja reve sebagai dunia mimpi yang misterius, menarik, dan terpendam. Mimpi ini bisa menjadi dorongan untuk menjalani kehidupan di dunia nyata. Itu terutama jika mimpi terkait perasaan senang, kreatif, pemaknaan, dan wawasan.

Deja reve dalam Bahasa Prancis berarti, sudah pernah bermimpi. Penyebutan kata itu merujuk kondisi ingatan mimpi tertentu. Deja reve sebagai mimpi yang pernah dialami, kemudian dilupakan terpendam jauh dalam diri. Ingatan tentang mimpi itu bangkit ketika dipicu sesuatu di dunia nyata.

Merujuk publikasi dalam National Center for Biotechnology Information, fenomena deja reve mungkin dipicu electrical brain stimulation (EBS) atau stimulasi listrik otak listrik. Penelitian yang memantau pasien epilepsi ini menemukan, deja reve terjadi ketika prosedur EBS menginduksi lobus temporal medial di bagian otak kanan yang berkaitan dengan saraf hipokampus, korteks perirhinal, korteks entorhinal dan korteks rhinal.

Namun, penelitian ini tidak menemukan persentase pasti sejauh mana EBS memicu deja reve. Pasien epilepsi yang menerima EBS juga mengalami dejavu sekaligus deja reve, kenang-kenangan tertentu, ingatan semantik, dan koneksi pribadi.

Walaupun pengalaman deja reve tergolong misterius, beberapa penelitian ilmuwan mengaitkan dengan dua lintasan berbeda di hipokampus, bagian otak tempat memproses informasi dari luar, kemudian disimpan sebagai memori, dilansir Bustle. Tapi, peneliti belum bisa menemukan tentang jika seseorang merasakan sensasi aneh, gelisah, dan perasaan lain saat mengalami deja reve.

Peneliti membagi tiga jenis deja reve

  1. Deja reve episodik

Merujuk Mind Body Green, deja reve episodik ingatan tentang mimpi tertentu. Seseorang secara spontan mengingat waktu dan tanggal saat mengalami mimpi khusus yang mirip dengan kejadian nyata yang sedang dialami.

  1. Deja reve keakraban
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Deja reve keakraban terkait dengan hal nyata yang sebelumnya pernah dirasakan lewat mimpi yang kabur. Fenomena ini memunculkan kembali ingatan mengenai karakter, adegan, dan tempat yang rasanya pernah dilihat dalam mimpi. Tapi orang yang mengalami deja reve ini tak yakin kapan mereka memimpikan peristiwa itu.

  1. Dreamy State Deja Reve

Sedikit berbeda dari dua jenis deja reve sebelumnya. Dreamy state deja reve menggambarkan pengalaman seseorang atau subjek merasa seperti sedang bermimpi. Pengalaman ini kerap dikaitkan dengan sensasi lucid dream.

DELFI ANA HARAHAP

Baca: Deja Reve, Munculnya Ingatan tentang Mimpi yang Terpendam

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Banyak Orang Masih Salah Kaprah soal Epilepsi, Cek Faktanya

4 jam lalu

Ilustrasi anak kejang/epilepsi. Redcross.org.uk
Banyak Orang Masih Salah Kaprah soal Epilepsi, Cek Faktanya

Masih banyak orang yang salah kaprah terkait epilepsi. Dokter beri faktanya untuk meluruskan.


26 Maret Diperingati Hari Epilepsi Sedunia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

3 hari lalu

Ilustrasi epilepsi. firstaidlearningforyoungpeople.redcross.org.uk
26 Maret Diperingati Hari Epilepsi Sedunia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Epilepsi merupakan gangguan sistem saraf pusat akibat pola aktivitas otak yang tidak normal.


4 Dampak Buruk Kecanduan pada Kognitif Anak

4 hari lalu

Ilustrasi video game. Sumber: Korea e-Sports Association via Facebook/asiaone.com
4 Dampak Buruk Kecanduan pada Kognitif Anak

Kecanduan game atau media sosial sangat buruk terhadap kemampuan kognitif anak. Berikut empat dampak jeleknya.


Mengenal Aneurisma Otak, Terjadinya Penipisan pada Arteri Otak

5 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Mengenal Aneurisma Otak, Terjadinya Penipisan pada Arteri Otak

Aneurisma otak yang pecah menimbulkan banyak gejala, termasuk "sakit kepala petir", yang dikenal dengan rasa sakit yang tiba-tiba dan menyiksa.


Mengenal Neuroferritinopathy, Penyakit Genetik yang Hanya Dimiliki Sekitar 100 Orang di Dunia

5 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Mengenal Neuroferritinopathy, Penyakit Genetik yang Hanya Dimiliki Sekitar 100 Orang di Dunia

Neuroferritinopathy penyakit genetik yang hanya dimiliki sekitar 100 orang di dunia. Bagaimana gejala dan pengobatannya?


Dokter Sebut Manfaat Tidur Siang bagi Otak dan Tekanan Darah

12 hari lalu

Ilustrasi tidur siang. Pexels/Meruyert Gonullu
Dokter Sebut Manfaat Tidur Siang bagi Otak dan Tekanan Darah

Praktisi kesehatan menjelaskan tidur siang yang berkualitas banyak manfaatnya bagi kesehatan tubuh. Berikut di antaranya.


Elon Musk Cerita Manusia Pertama Tanam Chip ke Otak, Bisa Kendalikan Komputer lewat Pikiran

35 hari lalu

Logo Neuralink dan foto Elon Musk terlihat dalam ilustrasi yang diambil, 19 Desember 2022. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Elon Musk Cerita Manusia Pertama Tanam Chip ke Otak, Bisa Kendalikan Komputer lewat Pikiran

Elon Musk mengatakan pasien sudah dalam kondisi pulih dengan kemajuan yang bagus.


6 Fakta Atlantis, Kota Misterius yang Hilang

35 hari lalu

Atlantis diyakini sebagai kota raksasa dengan kekuatan magis dan sejahtera. Berikut ini beberapa fakta Atlantis yang perlu diketahui. Foto: Canva
6 Fakta Atlantis, Kota Misterius yang Hilang

Atlantis diyakini sebagai kota raksasa dengan kekuatan magis dan sejahtera. Berikut ini beberapa fakta Atlantis yang perlu diketahui.


Mengenal Saraf Kranial dan Fungsinya

39 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Mengenal Saraf Kranial dan Fungsinya

Saraf kranial adalah saraf yang menghubungkan otak ke berbagai bagian kepala, leher, dan tubuh.


Tanpa Disadari, 6 Perilaku yang Tampak Tak Berbahaya Ini Bikin Otak Cepat Tua

43 hari lalu

Ilustrasi wanita makan burger. TEMPO/Subekti
Tanpa Disadari, 6 Perilaku yang Tampak Tak Berbahaya Ini Bikin Otak Cepat Tua

Pakar menyebutkan beberapa kebiasaan yang tampak tak berbahaya yang kita lakukan setiap hari yang justru menyebabkan penuaan otak.