Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Inilah Perbedaan Air Mineral dan Air Demineral

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Air minum kemasan yang dijual di Indonesia terbagi menjadi dua, yakni air mineral dan air demineral. Kedua jenis air minum ini memiliki karakteristik yang berbeda. Lantas, apa perbedaan dari keduanya?

Air Mineral

Air mineral merupakan jenis air yang paling umum ditemui di pasaran. Seperti namanya, air mineral mengandung beragam mineral, di antaranya kalsium, magnesium, natrium, serta selenium. 

Melansir dari laman Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), yang dimaksud dengan air mineral adalah air minum yang didapat langsung dari sumber alami melalui proses yang terkendali.

Air mineral bersumber dari mata air alami bawah tanah. Faktanya, tidak semua sumber air menghasilkan air mineral. Air mineral hanya bisa diperoleh dari sumber air pada daerah yang kaya akan mineral.

Air Demineral

Berkebalikan dengan air mineral, air demineral merupakan air yang diperoleh melalui proses pemurnian seperti destilasi, deionisasi, dan proses yang setara sehingga memiliki sedikit atau bahkan tak memiliki sama sekali kandungan ion mineral dan garam di dalamnya seperti kalsium, klorida, sulfat, magnesium dan natrium. 

Melansir dari Bronkhorst, selain dapat dikonsumsi, air demineral juga sering digunakan untuk keperluan pada bidang industri dan ilmiah. Dalam kegiatan sehari-hari penggunaan air demineral dapat ditemukan. Contohnya untuk disemprotkan ke badan mobil untuk mencegah tetesan air yang mengering. Air demineral juga bisa dipakai untuk menghilangkan limescale pada besi setrika.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mana yang lebih baik?

Sejauh ini terdapat berbagai pendapat terkait hal ini. Menurut Allan E. Bani dalam karya tulisnya berjudul ‘Your Water and Your Health’, mengonsumsi air nonmineral lebih banyak manfaatnya karena tidak menambah kadar mineral anorganik yang telah menumpuk serta berperan membersihkan mineral anorganik yang ada di dalam tubuh.

Melansir Mayo Clinic, mineral yang ada dalam air biasa adalah mineral anorganik yang sebetulnya tidak dibutuhkan tubuh sementara manusia membutuhkan mineral organik yang bisa didapat dari sayur, buah, maupun daging. Mineral jenis ini membuat sel tubuh bekerja lebih berat. Karena itu, minum air yang tidak mengandung mineral atau sedikit mineral akan lebih bermanfaat bagi kesehatan.

Namun, jika merujuk pada penelitian yang dilakukan World Health Organization, mengonsumsi air yang tidak mengandung mineral bisa memperbesar risiko osteoporosis, hipertensi, serangan jantung, dan hipotiroid. Selain itu, tidak adanya unsur elektrolit dalam air demineral dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh.

HATTA MUARABAGJA

Baca juga: Tidak Semua Air Minum Dalam Kemasan adalah Air Mineral

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


IBI Lakukan Edukasi Air Mineral Bebas BPA di OPOR Bu Bidan

9 hari lalu

IBI Lakukan Edukasi Air Mineral Bebas BPA di OPOR Bu Bidan

Ikatan Bidan Indonesia (IBI) membuka Posko Mudik Posko Organisasi Profesi Pro Perempuan atau OPOR Bu Bidan di beberapa titik lokasi.


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

12 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).


4 Jenis Batu Ginjal dan Cara Terbentuknya

18 hari lalu

Batu ginjal.
4 Jenis Batu Ginjal dan Cara Terbentuknya

Dalam kebanyakan kasus, batu ginjal terbentuk karena penurunan volume urine atau peningkatan mineral pembentuk batu dalam urine.


Bahaya Minum Air Kelapa Muda Secara Berlebihan, Kenaikan Gula Darah hingga Kelebihan Berat Badan

21 hari lalu

Ilustrasi kelapa muda (Pixabay.com)
Bahaya Minum Air Kelapa Muda Secara Berlebihan, Kenaikan Gula Darah hingga Kelebihan Berat Badan

Minum air kelapa muda secara berlebihan bisa menimbulkan risiko dan bahaya bagi kesehatan, antara lain kenaikan gula darah dan kelebihan berat badan.


Berbuka Puasa di MRT dan Transjakarta, Begini Aturannya Selama Ramadan

35 hari lalu

Seorang penumpang tidak menggunakan masker saat di dalam kereta MRT di Jakarta, Senin, 12 Juni 2023. Pengguna Mass Rapid Transit atau MRT kini diperbolehkan untuk tidak menggunakan masker. Hal itu diatur dalam Surat Edaran Dinas Perhubungan Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Nomor 26/SE/2023. TEMPO/Tony Hartawan
Berbuka Puasa di MRT dan Transjakarta, Begini Aturannya Selama Ramadan

MRT dan Transjakarta keluarkan aturan selama Ramadan bagi masyarakat yang berbuka puasa saat berada dalam moda transportasi ini.


Pertumbuhan Industri Air Minum dalam Kemasan Ditopang Air Mineral dan Teh Kemasan

36 hari lalu

idem
Pertumbuhan Industri Air Minum dalam Kemasan Ditopang Air Mineral dan Teh Kemasan

Industri air minum dalam kemasan (AMDK) memberikan kontribusi besar dalam pertumbuhan penjualan minuman ringan periode 2022 hingga 2023.


Le Minerale Aman Dikonsumsi, Teruji oleh Badan Terakreditasi

55 hari lalu

Le Minerale Aman Dikonsumsi, Teruji oleh Badan Terakreditasi

Le Minerale mengecam hoaks yang tidak berdasar pada fakta dan data, yang dapat menyesatkan masyarakat.


Mengenal Garam Celtic dan Manfaatnya bagi Kesehatan

10 Februari 2024

Ilustrasi garam. Shutterstock
Mengenal Garam Celtic dan Manfaatnya bagi Kesehatan

Dipanen secara alami, garam celtic kaya akan magnesium dan mengandung semua mineral yang biasanya hilang dalam garam biasa.


ESDM Ungkap Fokus Pengembangan Mineral, Dari Kendaraan Listrik sampai Kesehatan

6 Februari 2024

Aktivitas bongkar muat tambang nikel ke atas kapal tongkang PT Tiran Mineral di Kecamatan Lasolo, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, Jumat, 11 Juni 2021. ANTARA/Jojon
ESDM Ungkap Fokus Pengembangan Mineral, Dari Kendaraan Listrik sampai Kesehatan

ESDM memfokuskan pengembangamineral kritis dan strategis ke tiga industri utama, yakni kendaraan listrik, energi solar serta pertahanan dan kesehatan.


5 Bahan Alami untuk Membuat Bio Baterai

2 Februari 2024

Mahasiswa anggota Tim Gantari Engineering Research Club dari Universitas Sumatera Utara (USU) menyelesaikan pembuatan bio baterai dari kulit jeruk di Laboratorium Kimia Fisika Departemen Teknik Kimia USU, Medan, Rabu, 22 Desember 2021. ANTARA FOTO/Fransisco Carolio
5 Bahan Alami untuk Membuat Bio Baterai

Bahan-bahan alami yang menjadi limbah di sekitar kita dapat dimanfaatkan sebagai bio baterai. Diklaim lebih ramah lingkungan.