TEMPO.CO, Jakarta - Mengutak-atik untuk kesesuaian suhu ruangan tak hanya bermanfaat untuk kenyamanan tidur. Tapi, suhu ruangan pun mempengaruhi mimpi orang yang tertidur. Mengutip Geekswipe, suhu ruangan mempengaruhi titik setel otak. Setiap malam, titik setel otak untuk suhu tubuh turun.
Jika suhu ruangan tidak normal, misalnya panas tubuh akan berusaha untuk mencapai kondisi itu. Kondisi yang tidak nyama menyebabkan tidur yang tidak normal. Perubahan suhu mempengaruhi mimpi.
Suhu ruangan mempengaruhi tidur
Mengutip Healthline, suhu internal tubuh berubah selama 24 jam. Ini dikenal sebagai ritme sirkadian. Tubuh mulai melepaskan kehangatan tepat pada saat tidur, kemudian terus mendingin hingga mencapai titik terendah menjelang waktu sebelum matahari terbit, sekitar pukul 5 pagi.
Tubuh yang mendingin memperluas pembuluh darah di kulit. Ketika suhu mulai turun pada malam hari, mungkin tangan dan kaki menjadi hangat pada awalnya. Itu karena tubuh membiarkan panas keluar untuk mengurangi suhu inti. Jika suhu di ruangan tidur terlalu panas atau dingin itu mempengaruhi penurunan suhu internal tubuh yang menyebabkan tidur terganggu.
Ilustrasi wanita tidur. Freepik.com
Merujuk publikasi ilmiah Effects of Thermal Environment on Sleep and Circadian Rhythm suhu ruangansalah satu faktor terpenting mencapai kualitas tidur. Melihat data dari 765.000 responden survei, kebanyakan orang mengalami pola tidur yang tidak normal selama bulan-bulan musim panas ketika mungkin sulit menjaga ruang tidur di suhu yang optimal. Hal ini berdampak kemampuan tubuh untuk mendinginkan diri saat malam hari.
Terlalu panas
Tidur yang gelisah ketika kamar di atas suhu tidur optimal. Tidur akan terasa gelisah di ruangan yang panas. Itu bisa tersebab penurunan gelombang tidur rapid eye movement (REM). Kelembapan, selain panas, juga menyebabkan masalah tidur.
Terlalu dingin
Laporan penelitian pada 2012 memeriksa peserta yang setengah tubuhnya tanpa busana, tidur mereka dipengaruhi suhu dingin daripada yang hangat. Tapi, para peserta ini tak memiliki selimut untuk menghangatkan diri. Jika terlalu kedinginan saat tertidur, tubuh bisa mengubah respons jantung secara otonom.
Baca: Rutinitas Pagi yang Membantu Tidur Lebih Nyenyak di Malam Hari
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.