TEMPO.CO, Jakarta - Orang yang overthinking atau berpikir berlebihan seringkali tenggelam dalam pikirannya sendiri. Ia cenderung berpikir sesuatu yang sudah terjadi, maupun yang belum terjadi. Overthinking tidak hanya berdampak pada kesehatan mental, tapi juga pada kesehatan fisik. Berikut adalah dampak berpikir berlebihan:
Dampak overthinking bagi kesehatan mental
Baca Juga:
Dilansir dari laman rsjmenur.jatimprov.go.id, overthinking bisa membuat orang dengan kondisi ini merasa kelelahan. Sebab, orang dengan overthinking kerap mengalami insomnia dan terbangun di malam hari karena anxiety dreams atau mimpi buruk akibat perasaan negatif dari diri sendiri.
Overthinking yang tidak segera diatasi bisa menyebabkan stres, gangguan kecemasan, dan depresi. Akibatnya, orang dengan kondisi ini menjadi pribadi yang tertutup, suka mengurung diri, mudah panik, dan insecure. Ini juga mengakibatkan kesulitan berkonsentrasi dan bahkan kesulitan berkomunikasi.
Selain itu, menukil dari Health Shots, overthinking juga bisa mempengaruhi aktivitas sehari-hari seseorang. Orang dengan overthinking mungkin mengalami penurunan produktivitas, kemacetan kreativitas, dan kesulitan memecahkan masalah, serta mengambil keputusan.
Dampak overthinking bagi kesehatan fisik
Overthinking juga bisa mempengaruhi kesehatan fisik. Menurut laman The Health Site, overthinking bisa menyebabkan stres yang kemudian mempengaruhi sistem pencernaan seseorang. Lebih lanjut, ini akan menyebabkan masalah gastrointestinal, seperti penyakit radang usus, sindrom iritasi usus, perubahan motilitas gastrointestinal dan sekresi lambung, peningkatan permeabilitas usus, serta perubahan mikrobiota usus.
Selain itu, overthinking kronis bisa membahayakan kesehatan kardiovaskular seseorang. Beberapa masalah yang bisa ditimbulkan dari hal ini adalah nyeri dada, pusing, dan sebagainya. Sedangkan faktor risiko, seperti depresi, penyalahgunaan zat, dan kesulitan tidur yang terkait overthinking kronis juga bisa menambah masalah.
Ketika seseorang overthinking, sistem kekebalan tubuhnya bisa melemah sehingga ia akan sering jatuh sakit. Ini karena terjadi pelepasan kortisol dalam tubuh, yang pada gilirannya melemahkan sistem kekebalan tubuh. Tak heran orang dengan overthinking dan stres lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.
Overthinking juga bisa mempengaruhi kesehatan kulit. Stres emosional karena kekhawatiran bisa mempengaruhi atau bahkan memperburuk sejumlah gangguan kulit, seperti psoriasis, dermatitis atopik, pruritus, alopecia, areata, dermatitis seboroik, serta menyebabkan peradangan pada kulit.
AMELIA RAHIMA SARI
Baca juga: 4 Cara untuk Berhenti Overthinking