Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

3 Kondisi Ini Apakah Butuh Menggunakan Selimut Pemberat?

image-gnews
Ilustrasi tidur. Unsplash.com/Kinga Cichewicz
Ilustrasi tidur. Unsplash.com/Kinga Cichewicz
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Produk selimut pemberat atau wighted blanket. Selimut itu dirancang untuk mengatasi masalah tidur, seperti stres dan cemas. Mengutip Healthline, selimut pemberat atau wighted blanket bermanfaat untuk terapeutik.

Ada dua tipe selimut pemberat, yaitu rajutan dan gaya. Selimut pemberat rajutan ditenun menggunakan benang padat. Adapun gaya selimut pemberat menambah bobot menggunakan manik-manik plastik, bantalan bola, atau atau bahan pengisi berat lainnya. 

Selimut pemberat berrmanfaat terapeutik untuk gangguan kecemasan, depresi, dan gangguan pemusatan perhatian hiperaktif (ADHD). Verywell Health merujuk riset yang terhadap 37 orang dewasa, dan 48 anak-anak dan remaja dengan ADHD dan gangguan spektrum autisme. Mereka menggunakan selimut pemberat di beberapa bagian selama rentang empat tahun, walaupun caranya berbeda.

Adapun 78 persen menggunakan untuk tidur saat malam hari. Sedangkan 24 persen menggunakannya di siang saat bersantai sambil membaca, menonton televisi. Dari 85 peserta, sekitar 59 persen mengatakan, selimut pemberat membantu mereka untuk tidur. Sedangkan 45,8 persen menjelaskan, menggunakan selimut agaknya membantu dalam rutinitas sehari-hari.

Siapa yang cocok menggunakan selimut pemberat?

1. Gangguan kecemasan

Mengutip Sleep Foundation, gangguan kecemasan dan depresi mempengaruhi tidur secara buruk. Efek menenangkan dari selimut pemberat membantu meningkatkan kualitas tidur. Selimut pemberat salah satu strategi terapi meredakan insomnia dan kecemasan yang terkait kelebihan sensorik. 

2. Gangguan spektrum autisme

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Orang dengan gangguan spektrum autisme mengalami kesulitan mengatasi input sensorik yang meliputi suara, cahaya, dan gerakan. Selimut pemberat membantu orang dengan gangguan spektrum autisme berfokus tekanan selimut daripada rangsangan sensorik lain dari lingkungan mereka. Penggunaan selimut pemberat mengaktifkan indra peraba. Tekanan ini memberi kenyamanan dan memungkinkan untuk bersantai.

3. ADHD

Mengutip Verywell Health, anak yang ADHD mengalami sulit tidur dan terbangun beberapa kali sepanjang malam.  Ada beberapa laporan, selimut pemberat berguna membantu beberapa anak dengan ADHD yang mengalami kesulitan tidur.

Adapun bukti terbatas dari penelitian, tapi para ilmuwan belajar lebih banyak. Laporan riset pada 2021, berdasarkan wawancara dengan 24 orang tua dari anak-anak yang menggunakan selimut pemberat selama 16 pekan menemukan hasil bermanfaat. Manfaat selimut pemberat membuat tidur lebih nyenyak. Berkurang kecemasan dan peningkatan relaksasi. Kondisi itu berdampak dalam aktivitas sehari-hari, termasuk sekolah dan di rumah. Para peneliti masih terus meriset manfaat selimut pemberat itu.

Baca: Selimut Pemberat, Apakah Bermanfaat untuk Mengatasi Gangguan Tidur?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemain Timnas Brasil Richarlison Blakblakan Soal Perjuangan Melawan Depresi yang Nyaris Membuatnya Menyerah

13 jam lalu

Pemain Tottenham Hotspur Richarlison. Action Images via Reuters/Paul Childs
Pemain Timnas Brasil Richarlison Blakblakan Soal Perjuangan Melawan Depresi yang Nyaris Membuatnya Menyerah

Penyerang Timnas Brasil, Richarlison, berbagi kisah soal usahanya berjuang melawan depresi yang membuatnya hampir menyerah.


6 Tips Agar Tidak Cemas Karena Terpicu Masalah Kesehatan Orang

4 hari lalu

Ilustrasi Depresi (Pixabay.com)
6 Tips Agar Tidak Cemas Karena Terpicu Masalah Kesehatan Orang

Orang dengan masalah kecemasan dapat terpicu dan menjadi khawatir ketika mendengar masalah kesehatan orang lain. Ini 6 tips agar tidak ikut cemas.


Ted Danson Ungkap Kisahnya Berjuang Melawan Psoriasis

6 hari lalu

Ted Danson. LUCAS JACKSON/REUTERS
Ted Danson Ungkap Kisahnya Berjuang Melawan Psoriasis

Ted Danson mengaku pernah berjuang melawan psoriasis plak, masalah kulit kronis yang bisa menurunkan kepercayaan diri seseorang.


Perbedaan Stres dengan Depresi, Masing-masing Punya Ciri-ciri Khas

9 hari lalu

Depresi adalah gangguan kesehatan mental yang bisa terjadi karena berbagai pemicu. (Pexels/Ivan Samkov)
Perbedaan Stres dengan Depresi, Masing-masing Punya Ciri-ciri Khas

Gangguan stres kronis dan depresi merupakan dua hal yang berbeda. Stres merupakan sebuah tekanan psikologis oleh sebab apapun.


Kenali Gejala Gangguan Mental pada Ibu Pasca Melahirkan, Kurangnya Nafsu Makan Hingga Sulit Tidur

10 hari lalu

Ibu sedang pompa ASI. Foto : Motherly
Kenali Gejala Gangguan Mental pada Ibu Pasca Melahirkan, Kurangnya Nafsu Makan Hingga Sulit Tidur

Perubahan besar dalam proses melahirkan dapat menyebabkan beban mental dan emosional yang signifikan pada ibu. Ini gejala gangguan mental pada ibu.


Stigma Negatif pada Penderita Psoriasis yang Berdampak ke Psikologis

11 hari lalu

imgslide.health.com
Stigma Negatif pada Penderita Psoriasis yang Berdampak ke Psikologis

Penderita psoriasis kerap mendapatkan stigma negatif dalam kehidupan sehari-hari sehingga berdampak ke psikologis.


Park Hyung Sik dan Park Shin Hye Ungkap Bocoran Episode Terakhir Doctor Slump

14 hari lalu

Park Shin Hye dan Park Hyung Sik dalam drama Doctor Slump. Instagram.com/@ssin7
Park Hyung Sik dan Park Shin Hye Ungkap Bocoran Episode Terakhir Doctor Slump

Jelang penanyangan episode terakhir Doctor Slump, Park Shin Hye dan Park Hyung Sik berterima kasih mendapat sambutan positif dari penonton


Studi: Menopause Tidak Selalu Meningkatkan Depresi dan Masalah Kesehatan Mental Lainnya

21 hari lalu

Ilustrasi menopause. shutterstock.com
Studi: Menopause Tidak Selalu Meningkatkan Depresi dan Masalah Kesehatan Mental Lainnya

Kajian dari Brigham and Women's Hospital Boston menyatakan, menopause tidak selalu meningkatkan depresi dan masalah kesehatan mental lainnya.


Bahaya Burnout bagi Kesehatan Fisik dan Psikis Menurut Psikolog

23 hari lalu

Ilustrasi wanita kelelahan. shutterstock.com
Bahaya Burnout bagi Kesehatan Fisik dan Psikis Menurut Psikolog

Psikolog mengatakan kondisi burnout akibat pekerjaan dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, baik fisik maupun psikis.


Tips Mengelola Stres Agar Terhindar Depresi Seperti Kasus Caleg Stres

24 hari lalu

Ilustrasi pekerja stres. Shutterstock
Tips Mengelola Stres Agar Terhindar Depresi Seperti Kasus Caleg Stres

Efek stres kronis bisa berbahaya juga menyebabkan depresi seperti yang dialami beberapa kasus caleg stres, maka penting mengelola stres sejak awal.