TEMPO.CO, Jakarta - Kram perut dapat dialami oleh siapa saja. Untuk mereka yang mengalaminya akan merasakan hal yang tidak nyaman dan terkadang membuat luka pada perut.
Biasanya, kram perut bukanlah permasalahan medis yang serius dan tidak memerlukan diagnosa dokter secara mendalam. Kendati demikian, jika Anda sudah terlalu sering mengalami dan kondisinya belum juga membaik maka dapat menjadi masalah medis yang berbahaya. Segeralah, bawa ke dokter.
Gejala Umum Kram Perut
Untuk bisa lebih waspada, apakah Anda mengalami kram perut atau tidak. Anda bisa perhatikan gejala umum dari kram perut berikut ini.
1. Keracunan makanan
Dilansir dalam laman WebMD, kram perut dapat terjadi karena Anda mengonsumsi makanan yang sudah terkontaminasi oleh kuman tertentu. Selain kram, perut Anda mungkin akan mengalami gejala lainnya, seperti sakit perut, mual, muntah, diare, bahkan demam. Gejala ini akan muncul paling cepat sekitar beberapa menit setelah mengonsumsi dan paling lambat sekitar 1-2 hari.
Untuk orang dewasa yang sudah berusia lanjut, wanita hamil, anak di bawah lima tahun, dan beberapa orang dengan sistem imun yang rendah lebih rentan mengalami keracunan makanan. Biasanya, mereka yang mengalami hal seperti ini akan sembuh sendirinya, tanpa berkonsultasi dengan dokter.
Namun, jika mereka belum sembuh selama beberapa hari. Mereka juga mengalami tanda-tanda dehidrasi, seperti buang air kecil yang sedikit, pusing, dan tenggorokan kering dan demam di atas 39 Celcius maka Anda disarankan pergi ke dokter.
2. Virus dalam perut
Beberapa dokter menyebut bahwa kram perut terjadi karena ada virus yang bernama gastroenteritis. Namun, beberapa orang menyebutnya dengan istilah flu perut, tetapi bukan disebabkan karena virus flu. Selain itu, terdapat salah satu jenis virus perut yang paling umum dijumpai di Amerika Serikat, yaitu norovirus.
Tidak seperti keracunan makanan, virus ini menyebar dengan mudah dari seseorang yang sudah terinfeksi terlebih dahulu. Namun, tidak ada perawatan medis untuk menyangkal virus ini. Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan di rumah untuk menangkalnya, di antaranya adalah dengan menghindari makanan padat, minum air putih, atau hindari minuman yang memiliki kafein.
3. Menstruasi
Dikutip dari Jurnal Kesehatan Masyarakat UNDIP, kram perut dapat terjadi ketika Anda sedang menstruasi. Biasanya, para perempuan mengalaminya di bagian bawah perut dan terjadi sebelum atau saat menstruasi berlangsung. Diduga faktor pada kram perut ketika menstruasi terjadi karena stres, hormon, kekurangan beberapa nutrisi, dan aktivitas fisik yang melelahkan. Untuk meredakannya, Anda bisa mengonsumsi obat yang mengandung antasida.
4. Alergi makanan
Kram perut juga dapat terjadi karena tubuh Anda memiliki sistem kekebalan yang lemah untuk mempertahankan diri dari makanan yang berbahaya. Alergi yang paling umum terjadi disebabkan karena makanan-makanan yang mengandung protein, seperti kerang, ikan, telur, berbagai macam kacang, atau susu. Hindarilah jenis makanan tersebut, jika Anda secara terus-menerus mengalami kram perut yang hebat.
5. Intoleransi makanan
Penyebab umum yang terakhir dari kram perut adalah ketika makanan yang Anda konsumsi mengiritasi sistem pencernaan. Gejala akan muncul ketika Anda mengonsumsi makanan yang mengandung laktosa terlalu berlebihan dan dalam jumlah yang banyak. Sama seperti kram perut akibat menstruasi, Anda juga bisa mengatasi penyebab ini dengan mengonsumsi obat yang mengandung antasida.
RACHEL FARAHDIBA R
Baca: 6 Penyebab Kram Perut Berlainan, Apa Saja?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.