TEMPO.CO, Jakarta - Stroke biasanya menyerang tiba-tiba. Hal kedua dan paling penting untuk diingat adalah hubungi layanan medis darurat setempat terlebih dulu jika Anda menduga mengalami stroke.
Stroke terjadi ketika ada penyumbatan di otak, menyebabkan sel-sel otak mulai mati. Semakin lama menunggu, semakin besar kerusakan pada otak dan semakin rendah peluang untuk pulih, bahkan bertahan hidup. Berikut gejala stroke yang sebaiknya tidak diabaikan, dilansir dari Health Diggest.
Sulit bicara atau memahami orang lain
Tiba-tiba bicara kacau, sulit menemukan kata-kata, atau kesulitan memahami apa yang dikatakan orang lain merupakan tanda mengalami stroke di sisi kiri otak, yang merupakan pusat kendali untuk bicara dan bahasa.
Fitur wajah tidak biasa
Kelopak mata yang kendur, senyum bengkok, atau fitur wajah yang asimetris adalah salah satu gejala stroke yang paling terkenal. Gejala tersebut disebabkan oleh saraf yang mengontrol otot-otot wajah rusak ketika oksigen ke otak tersumbat (stroke iskemik) atau ketika pendarahan di otak menciptakan terlalu banyak tekanan (stroke hemoragik).
Kelemahan atau kelumpuhan di satu sisi tubuh
Jika kaki kanan tiba-tiba menjadi sangat lemah sehingga tidak dapat berjalan atau Anda tidak dapat menggerakkan lengan kanan sama sekali, ini adalah tanda-tanda umum stroke dan bahwa stroke tersebut merusak bagian tubuh.
Pusing, vertigo, dan kehilangan keseimbangan
Pusing dengan sendirinya bukan tanda penyakit stroke. Tapi pusing yang disertai dengan vertigo, kehilangan keseimbangan, atau gejala stroke lain menandakan stroke batang otak. Batang otak mengontrol sistem saraf pusat, termasuk keterampilan motorik, dan Anda berisiko lebih tinggi terkena stroke jenis ini jika menderita diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, fibrilasi atrium, atau perokok.
Perubahan penglihatan
Perubahan penglihatan seringnya merupakan gejala dari serangan iskemik transien (TIA), juga dikenal sebagai stroke mini atau stroke peringatan karena cenderung menjadi pendahulu dari stroke besar. Kehilangan penglihatan yang terkait dengan TIA sering melibatkan penglihatan buram di satu mata tetapi juga bisa bermanifestasi sebagai kehilangan penglihatan total, kabur, atau kepekaan terhadap cahaya terang.
Sakit kepala
Sebanyak 65 persen orang yang mengalami stroke mengalami sakit kepala parah sebagai salah satu gejalanya. Sakit kepala yang berhubungan dengan stroke muncul dalam hitungan menit atau bahkan detik, bukan perlahan-lahan. Rasa sakit berpusat di mana saja di kepala, seperti dahi atau ke arah belakang kepala, tergantung di mana stroke terjadi di otak.
Cegukan
Dalam kebanyakan kasus, cegukan tidak perlu dikhawatirkan. Namun, jika mengalami cegukan besar dan serius yang tidak dapat dijelaskan oleh penyebab biasa, seperti minum minuman berkarbonasi atau menelan udara saat mengunyah permen karet, Anda bisa jadi mengalami stroke.
Mual atau muntah
Mual dan muntah bukan gejala stroke yang paling umum dan sering disalahartikan sebagai flu atau keracunan makanan. Namun, gejala ini juga bisa menandakan stroke hemoragik, yang berarti ada pendarahan yang mengancam jiwa yang terjadi di otak.
Kelelahan, kejang, dan gejala lain khusus wanita
Wanita dan pria mengalami banyak gejala stroke yang sama. Tetapi wanita memiliki beberapa gejala umum tambahan, termasuk kelelahan, pingsan, atau kehilangan kesadaran, kejang, sesak napas, dan bahkan halusinasi.
Kejang dan gejala stroke lain pada anak-anak
Stroke dapat terjadi pada usia berapa pun meski lebih umum seiring bertambahnya usia. Bahkan, anak-anak dapat mengalami stroke, serta bayi sebelum lahir dan baru lahir berada pada risiko tertinggi dari semua anak. Anak-anak juga dapat menunjukkan kehilangan kesadaran, kejang, atau masalah pernapasan. Stroke pada janin dapat menyebabkan bayi lahir dengan cerebral palsy.
Berkurangnya kemampuan bergerak dan berpikir jernih
Ada stroke senyap yang tidak memiliki gejala sama sekali. Anda tidak merasa sekuat dulu atau mengalami lebih banyak kesulitan menemukan kata-kata yang tepat. Saat pemindaian otak seperti MRI atau CT, bintik-bintik putih terlihat di otak yang menunjukkan jaringan parut yang ditinggalkan oleh stroke senyap. Pemindaian dapat digunakan sebagai alat diagnostik untuk gejala seperti pusing atau sakit kepala.
Baca juga: Bahaya Plak Pembuluh Darah, Berikut 5 Cara Mengatasinya