TEMPO.CO, Jakarta - Pelaku usaha sering melakukan kesalahan di media sosial yang berimbas pada produk. Tergantung pada bagaimana menggunakannya, media sosial dapat menjadi andalan pemasaran digital yang konsisten menumbuhkan kepercayaan kuat pada pelanggan atau malah menguras sumber daya.
Karena itu, penting mempelajari kecerobohan media sosial yang paling umum dan cara mencegah krisis online sebelum dimulai. Berikut tujuh kesalahan terbesar yang dapat menjatuhkan strategi pemasaran media sosial dan bagaimana menghindarinya di masa datang, dilansir dari Entrepreneur.
Mengunggah dari perspektif yang salah
Mengunggah perasaan atau bias pribadi pada akhirnya merusak pesan. Apapun merek atau industrinya, menjaga strategi media sosial tetap pada jalurnya berarti mempertahankan suara merek yang konsisten. Pastikan pemasar selalu mengunggah dari sudut pandang perusahaan dan bukan dari sudut pandang sendiri.
Memanfaatkan tren yang salah
Memanfaatkan tren yang salah adalah salah satu cara membuat manajemen media sosial keluar jalur. Sayangnya, ini juga merupakan tren yang terlalu umum di kalangan pemasar sosial dan usaha kecil yang mencari peningkatan visibilitas dengan cepat. Dengan setiap platform baru, meme, tagar, atau video viral yang muncul di mata publik, pastikan menghindari tren yang salah agar tidak terjadi bencana produk.
Masuk ke percakapan yang salah
Ada beberapa kasus di mana bergabung dalam grup percakapan dapat memperkuat pesan Anda. Namun, sangat penting untuk mencari tahu lebih dulu. Percakapan yang selaras dengan merek, pelanggan, dan budaya adalah hal yang bagus. Tetapi, pastikan agar tidak salah sehingga menjadi bahan tertawaan di media sosial atau sampai merusak integritas merek.
Menggunakan berita untuk mempromosikan merek
Berita secara kredibel dapat dimasukkan ke dalam bauran pemasaran media sosial dan memberikan peluang yang kuat untuk promosi merek. Meski demikian, tidak jarang bisnis menggunakan barang-barang tersebut secara tidak tepat, menggunakan peristiwa dunia dengan cara yang bertentangan dengan sentimen publik. Newsjacking adalah kecerobohan platform sosial utama.
Menghindari berita dan acara sama sekali
Faktanya, mengunggah tanpa memperhatikan peristiwa dunia dapat menjadi bumerang bagi usaha. Jangan memposisikan merek sebagai hal yang tidak peka dan mengabaikan masalah. Sentimen pelanggan, perolehan prospek, dan bahkan loyalitas pelanggan dapat terpukul sebagai hasilnya.
Menerima komentar negatif
Umpan balik negatif di media sosial dapat menjadi bumerang dengan cepat, menjadi krisis publik yang viral dan lepas kendali. Respons agresif dan tipe eye-for-an-eye-seharusnya tidak pernah menjadi pilihan di platform media sosial mana pun. Sebaliknya, yang terbaik adalah menetapkan aturan untuk menangani komentar negatif.
Unggahan robot
Orang-orang bermain media sosial untuk membuat hubungan yang bermakna dan untuk berinteraksi dengan konten yang memberikan nilai aktual, bukan unggahan robot yang kaku dan hanya untuk memenuhi aktivitas sosial. Terlibat dengan pelanggan dan menunjukkan empati melalui interaksi pribadi adalah kunci untuk menghindari hal yang terkesan dipaksakan.