TEMPO.CO, Jakarta - Cerebral palsy (CP) adalah gangguan yang mempengaruhi keseimbangan, gerakan, dan tonus otot. Mengutip dari laman WebMD, secara harfiah, ‘cerebral’ berarti gangguan terkait otak, sedangkan ‘palsy’ mengacu pada kelemahan atau masalah otot. Kebanyakan orang dengan cerebral palsy dilahirkan dengan kondisi tersebut sehingga disebut cerebral palsy bawaan. Tetapi, ada juga yang mendapatkan gangguan ini setelah lahir.
Penyebab Cerebral Palsy
Cerebral palsy dimulai di area otak yang mengontrol kemampuan untuk menggerakkan otot. Penyakit ini terjadi saat bagian otak itu tidak berkembang sebagaimana mestinya atau ketika rusak tepat saat kelahiran atau fase awal kehidupan.
Dilansir dari laman Mayo Clinic, ada banyak faktor yang bisa menyebabkan masalah dengan perkembangan otak, termasuk:
- mutasi gen, sehingga terjadi kelainan genetik atau perbedaan perkembangan otak;
- infeksi ibu yang mempengaruhi perkembangan janin;
- stroke janin, sehingga suplai darah ke otak yang sedang berkembang terganggu;
- pendarahan ke otak di dalam rahim atau saat bayi baru lahir;
- infeksi bayi, sehingga terjadi peradangan di dalam atau di sekitar otak;
- cedera kepala traumatis pada bayi, seperti dari kecelakaan kendaraan bermotor, jatuh, atau kekerasan fisik;
- kurangnya oksigen ke otak karena persalinan atau kelahiran yang sulit.
Jenis-jenis Cerebral Palsy
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), ada empat jenis cerebral palsy berdasarkan gangguan gerakan yang terlibat, yaitu:
- Cerebral palsy spastik
Ini mempengaruhi sekitar 80 persen orang dengan cerebral palsy. Orang dengan CP spastik mengalami peningkatan tonus otot sehingga otot-otot kaku. Akibatnya, gerakan pun jadi canggung.
- Cerebral palsy diskinetik
Seseorang dengan CP diskinetik memiliki tonus otot yang berubah dan bervariasi dari terlalu kencang hingga terlalu longgar. Ini mengakibatkan ia memiliki masalah dalam mengontrol gerakan tangan, lengan, kaki, dan tungkai sehingga kesulitan duduk dan berjalan.
Selain itu, gerakannya tidak terkendali dan bisa lambat atau cepat dan tersentak-sentak. Terkadang wajah dan lidah ikut terpengaruh, sehingga ia kesulitan mengisap, menelan, dan berbicara.
- Cerebral palsy ataksia
Orang dengan CP ataxic memiliki masalah dengan keseimbangan dan koordinasi. Tak heran ia terlihat goyah saat berjalan. Selain itu, mungkin juga kesulitan dengan gerakan cepat atau gerakan yang membutuhkan banyak kontrol, seperti menulis.
- Cerebral palsy campuran.
Beberapa orang memiliki gejala lebih dari satu jenis cerebral palsy. Jenis cerebral palsy campuran paling umum adalah CP spastik-diskinetik.
Sementara itu, beberapa orang dengan cerebral palsy memiliki cacat intelektual. Beberapa orang mungkin mengalami epilepsi, kebutaan, atau ketulian.
Cerebral palsy adalah gangguan seumur hidup dan tidak ada obatnya. Meskipun begitu, perawatan kesehatan tetap bisa membantu.
AMELIA RAHIMA SARI
Baca juga: 7 Tanda Awal Anak Penderita Cerebral Palsy