Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perlunya Orang Tua Memahami Perkembangan Sosial Emosional Anak

Reporter

image-gnews
Ilustrasi main dengan keluarga/Tokopedia
Ilustrasi main dengan keluarga/Tokopedia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Orang tua perlu memahami perkembangan sosial emosional anak, khususnya di masa transisi pasca pandemi COVID-19. Tujuannya agar anak-anak dapat beradaptasi kembali dengan normal, memiliki keterampilan sosial emosional yang memadai, serta memiliki kemampuan berpikir yang baik.

"Maka orang tua perlu memantau perkembangan sosial emosional anak secara berkala," kata spesialis tumbuh kembang anak dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Dr. dr. Bernie Endyarni Medise, Sp.A(K).

Ia menjelaskan perkembangan sosial dan emosi berkaitan erat dengan kecerdasan otak dan sistem pencernaan yang sehat. Ketiganya saling terkait dan berpengaruh signifikan terhadap tumbuh kembang anak. Namun, di masa transisi, Bernie  mengatakan anak-anak mungkin akan kebingungan menghadapi perubahan ruang dan rutinitas baru saat kembali menjalani kehidupan dan melakukan interaksi sosial. Hal tersebut, dapat meningkatkan masalah sosial emosional yang dampaknya bisa berbeda, tergantung usia anak dan dukungan dari lingkungannya.

"Gangguan perkembangan emosi dan sosial dapat mempengaruhi terjadinya masalah kesehatan di masa dewasa seperti gangguan kognitif, depresi, dan potensi penyakit tidak menular," ujar Bernie.

Untuk mengajarkan sosial emosional pada anak, Bernie mengatakan orang tua perlu memberikan contoh yang baik sebab anak suka meniru orang dewasa. Selain itu, penting juga melibatkan anak sejak dini dalam melakukan tugas-tugas sederhana. Kemudian, biarkan anak terlibat dalam keputusan keluarga, dorong empati terhadap teman sebaya, perluas wawasan anak, dan pelihara kepekaan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kita juga menggunakan bed talk. Sebelum tidur, dibacakan cerita, ditanya bagaimana tadi siangnya. Ini akan terjadi pengembangan sosial emosional," ujar Bernie.

Selain memantau perkembangan sosial emosional, Bernie juga mengingatkan pentingnya orang tua untuk memberikan stimulasi nutrisi yang tepat untuk anak. Menurutnya, stimulasi harus dilakukan sesuai usia secara berulang kali dengan tujuan untuk merangsang semua fungsi dan kemampuan anak agar berkembang optimal. Caranya, dapat melalui suara, musik, getaran, perabaan, bicara, bernyanyi, bermain, hingga memecahkan masalah. Sedangkan pemberian nutrisi yang tepat tentunya melalui makanan-makanan dengan gizi seimbang.

"Selain makanan, juga pola hidup yang lain perlu diperhatikan seperti olahraga," ujarnya.

Baca juga: Simak, Inilah Tanda-tanda dan Gejala Overthinking

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

1 hari lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.


Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

1 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.


Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

2 hari lalu

Ilustrasi anak marah atau berteriak. shutterstock.com
Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

Perhatian buat orang tua, bermain gawai dalam waktu lama dapat memicu perilaku negatif seperti tantrum pada anak.


OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

2 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. TEMPO/Tony Hartawan
OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?


Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

6 hari lalu

Kebiasaan Anak Berbohong
Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.


Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

6 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Unsplash.com/Sharon Muccutcheon
Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

8 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


3 Ucapan Sungkeman dalam Tradisi Jawa Saat Lebaran

16 hari lalu

Reino Barack melakukan sungkem pada ibu mertuanya Wati Nurhayati saat prosesi sungkeman pada acara penikahan dengan Syahrini yang digelar di Masjid Camii, Tokyo, Jepang, 27 Ferbruari 2019.  Syahrini dan Reino Barack kompak membagikan foto lamaran, kali ini keduanya mengunggah momen sungkeman sebelum menjalani prosesi akad nikah. Instagram/@reinobarack
3 Ucapan Sungkeman dalam Tradisi Jawa Saat Lebaran

Tradisi sungkeman biasanya dilakukan oleh anak kehadapan orang tuanya saat lebaran.


Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

17 hari lalu

Ilustrasi Baby Sister / pengasuh anak / penjaga anak yang galak. youtube.com
Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

Psikolog menyarankan selain menitipkan pada orang yang bertanggung jawab dan dapat dipercaya, perhatikan ini saat menyerahkan tugas mengasuh anak.


Perempuan Lebih Rentan Terserang Burnout, Berikut Saran Psikoterapis

20 hari lalu

Ilustrasi perempuan alami social burnout. Foto: Freepik.com/Jcomp
Perempuan Lebih Rentan Terserang Burnout, Berikut Saran Psikoterapis

Perempuan disebut lebih rentan terserang burnout. Psikoterapis membagi tips untuk meredakannya.