Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Benarkah Petai Bisa Jadi Alternatif Obat Penyakit Diabetes?

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi petai. (Pixabay.com/Endry Yana)
Ilustrasi petai. (Pixabay.com/Endry Yana)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Apakah Anda suka mengonsumsi olahan petai? Makanan dengan aroma khas ini tidak hanya lezat bagi sebagian orang, namun ternyata aman jika dikonsumsi oleh penderita diabetes. Bahkan, terdapat kandungan manfaat yang didapat dari petai bagi penderita diabetes.

Petai atau yang bernama latin Parkia speciosa ini tumbuh subur di wilayah Asia Tenggara. Orang-orang biasanya mengolah petai untuk dijadikan masakan tertentu atau dijadikan sebagai lalapan.

Di samping aromanya yang menusuk dan membekas, terdapat banyak kandungan manfaat di dalamnya. Melansir dari National Library of Medicine, biji petai mengandung nilai gizi seperti protein, lemak, dan karbohidrat. Petai juga merupakan sumber mineral yang baik.

Petai mengandung vitamin C dan vitamin E. Selain itu, biji petai juga memiliki kandungan thiamin yang tinggi. Bahkan, konsentrasi tannin pada kulit biji dan polongnya jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan sayuran buah lainnya.

Mengutip kanal Data Komposisi Pangan Indonesia, dalam 100 gram petai terdapat kandungan nutrisi yang melimpah. Berikut adalah rincian berat yang terkandung di dalamnya:

  • Air (77,2 gram)
  • Protein (5,4 gram)
  • Energi (92 Kal)
  • Lemak (1,1 gram)
  • Karbohidrat (15,2 gram)
  • Serat (2,0 gram)
  • Kalsium (14 mg)
  • Fosfor (170 mg)
  • Kalium (221,0 mg)
  • Natrium (55 mg)
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Petai merupakan salah satu makanan yang bisa mengontrol kadar gula darah. Hal ini karena biji petai mengandung antioksidan dan zat-zat kimia beta-sitosterol dan stigmasterol. Kedua kandungan ini berfungsi menjaga kadar gula darah tidak meningkat sehingga mengonsumsi petai terbilang aman dan kaya manfaat bagi penderita diabetes.

Tidak hanya kaya manfaat bagi penderita diabetes, petai juga merupakan sumber serat yang baik bagi organ pencernaan. Dengan tercukupinya asupan serat dalam tubuh, maka Anda bisa terhindar dari masalah pencernaan seperti sembelit. Serat juga membuat Anda merasa kenyang lebih lama sehingga bisa menjadi alternatif makanan untuk menjaga berat badan ideal.

RISMA DAMAYNTI

Baca juga: Jangan Takut Makan Petai, Banyak Manfaatnya lho!

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Saran Pakar Tetap Makan Enak saat Lebaran tanpa Masalah Pencernaan

1 jam lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Saran Pakar Tetap Makan Enak saat Lebaran tanpa Masalah Pencernaan

Berikut tips tetap bisa makan enak saat Lebaran tanpa menimbulkan rasa tak nyaman di pencernaan dari Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam FKUI RSCM.


Makan Almond Mentah Sebelum Makan Dapat Membantu Kurangi Lonjakan Glukosa, Ini Penjelasannya

1 hari lalu

Kacang Almond. Foto: sheknows.com
Makan Almond Mentah Sebelum Makan Dapat Membantu Kurangi Lonjakan Glukosa, Ini Penjelasannya

Almond memiliki kandungan seng dan magnesium tinggi yang dapat merangsang reseptor tirosin kinase di jaringan adiposa sehingga meningkatkan sensitivitas insulin.


Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Diklaim Bisa Tekan Penyakit Diabetes, Jantung dan Stroke

4 hari lalu

Puluhan massa dari organisasi CISDI bersama dengan Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA) dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) melakukan aksi demo mendukung diberlakukannya cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) di kawasan Patung Kuda, Monas,  Jakarta, Rabu 18 Oktober 2023. Studi meta analisis pada 2021 dan 2023 mengestimasi setiap konsumsi 250 mililiter MBDK akan meningkatkan risiko obesitas sebesar 12 persen, risiko diabetes tipe 2 sebesar 27 persen, dan risiko hipertensi sebesar 10 persen (Meng et al, 2021; Qin et al, 2021; Li et al, 2023). Mengadaptasi temuan World Bank (2020), penerapan cukai diprediksi meningkatkan harga dan mendorong reformulasi produk industri menjadi rendah gula sehingga menurunkan konsumsi MBDK. Penurunan konsumsi MBDK akan berkontribusi terhadap berkurangnya tingkat obesitas dan penyakit tidak menular seperti diabetes, stroke, hingga penyakit jantung koroner. TEMPO/Subekti.
Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Diklaim Bisa Tekan Penyakit Diabetes, Jantung dan Stroke

Bappenas mengklaim penerapan cukai minuman berpemanis dalam kemasan akan menekan penyakit diabetes, jantung dan stroke di masyarakat.


Dokter Sarankan Penderita Diabetes Bawa Alat Cek Gula Darah saat Mudik Lebaran

4 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Dokter Sarankan Penderita Diabetes Bawa Alat Cek Gula Darah saat Mudik Lebaran

Penderita diabetes yang ingin mudik Lebaran disarankan membawa alat cek gula darah mandiri untuk mencegah perubahan gejala.


Hindari Gula Darah Naik, Jangan Langsung Tidur setelah Sahur

4 hari lalu

Ilustrasi Sahur. Shutterstock
Hindari Gula Darah Naik, Jangan Langsung Tidur setelah Sahur

Langsung tidur setelah sahur dapat berpotensi kenaikan gula darah di tubuh. Simak penjelasan spesialis penyakit dalam berikut.


8 Menu Sahur Sehat untuk Ibu Hamil yang Baik untuk Janin

5 hari lalu

Ada beberapa menu sahur sehat untuk ibu hamil yang bagus untuk janin. Menu ini kaya akan protein dan serat, serta kandungan nutrisi penting lainnya. Foto: Canva
8 Menu Sahur Sehat untuk Ibu Hamil yang Baik untuk Janin

Ada beberapa menu sahur sehat untuk ibu hamil yang bagus untuk janin. Menu ini kaya akan protein dan serat, serta kandungan nutrisi penting lainnya.


Guru Besar FKUI Sebut Kaitan Puasa Ramadan dan Upaya Mencegah Glaukoma

6 hari lalu

Visualisasi orang dengan glaukoma/JEC
Guru Besar FKUI Sebut Kaitan Puasa Ramadan dan Upaya Mencegah Glaukoma

Pakar sebut Puasa Ramadan jadi momen tepat menghindari glaukoma dengan mengurangi makanan manis pemicu diabetes.


Pentingnya Pasien Diabetes Cek Gula Darah Mandiri saat Puasa Ramadan

8 hari lalu

Ilustrasi tes gula darah penderita diabetes (pixabay.com)
Pentingnya Pasien Diabetes Cek Gula Darah Mandiri saat Puasa Ramadan

Penderita diabetes perlu mengecek gula darah secara mandiri saat berpuasa karena perubahan pola hidup selama Ramadan dapat mempengaruhi gula darah.


Nia Ramadhani Masuk UGD karena Cantengan, Ini Penyebab dan Bahaya Kuku Kaki Cantengan

8 hari lalu

Nia Ramadhani/Foto: Instagram/Nia Ramadhani
Nia Ramadhani Masuk UGD karena Cantengan, Ini Penyebab dan Bahaya Kuku Kaki Cantengan

Kuku jempol kaki kiri Nia Ramadhani harus dicabut karena alami cantengan. Apa penyebab dan bahaya kuku kaki cantengan?


Benarkah Santan Bisa Menyebabkan Diare?

9 hari lalu

ilustrasi makanan bersantan (pixabay.com)
Benarkah Santan Bisa Menyebabkan Diare?

Sebagai bahan makanan yang mengandung lemak, santan memang dapat memicu gangguan pencernaan pada sebagian orang, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan atau oleh orang yang memiliki sensitivitas pencernaan tertentu.