TEMPO.CO, Jakarta - Ketika seseorang merasa yakin ada yang jatuh cinta kepadanya, tapi tak ada bukti pasti bisa saja menandakan delusi. Mengutip publikasi dalam Journal European Psychiatry, delusi semacam itu menandakan erotomania yang tergolong masalah kesehatan mental langka.
Orang yang mengalami erotomania sangat terobsesi selebritas kondang. Terkadang merasa selebritas idolanya itu jatuh cinta kepadanya, padahal tak saling mengenal. Orang yang mengalami erotomania bisa sampai beranggapan sedang menjalin hubungan spesial.
Perasaan terikat atau terpusat secara berlebihan untuk dicintai oleh orang lain dianggap delusi karena tidak berdasarkan kenyataan yang ada. Orang yang erotomania tidak bisa menerima fakta yang membuktikan sebaliknya, karena merasa tidak mungkin untuk melepaskan keyakinan sedang dicintai seseorang.
Erotomania dihubungkan dengan kondisi kesehatan mental lain, yaitu delusi atau perilaku manik. Meskipun erotomania jarang terjadi, tetapi kondisi ini bisa muncul secara sendirinya.
Penyebab erotomania
Orang yang mengalami erotomania bermungkinan tak bisa memproses aktivitas sosial secara semestinya. Biasanya, cenderung keliru mengartikan mimik wajah atau bahasa tubuh seseorang. Mungkin saja ia merasa ada yang menggodanya, tapi sebenarnya tidak. Persepsi itu yang menganggap ada orang lain yang sedang jatuh cinta kepadanya. Kondisi ini bisa terus berkembang dalam diri, terlebih lagi jika sering menghabiskan waktu sendirian.
Mengutip WebMd, penelitian menunjukkan media sosial rentan memperburuk keyakinan delusi. Sebab, tanpa disadari orang memiliki kemudahan untuk mengetahui aktivitas figur secara daring (online), sehingga meningkatkan rasa obsesi dalam diri menimbulkan erotomania. Stres juga mempengaruhi erotomania ketika kehilangan orang terdekat, misalnya sahabat atau kekasih.
Merujuk Healthline, gejala utama erotomania keyakinan palsu ada orang lain sangat mencintai atau terobsesi. Kondisi ini delusi ini menandakan orang yang erotomania akan kesal jika seseorang memberi tahu apa yang dirasakannya itu tidak benar.
Apa saja gejala erotomania?
1. Obsesi yang berlebihan
Obsesi terjadi karena mengonsumsi informasi media yang berhubungan dengan orang lain, selebritas atau tokoh papan atas lainnya. Gejala ini akan tercermin sikap yang terus-menerus mengirim pesan, hadiah, atau berusaha menelepon orang yang dianggap sedang jatuh cinta itu.
2. Merasa dekat
Seiring berkembang delusi, orang yang erotomania merasa sedang mencoba berkomunikasi secara diam-diam melalui media sosial, gerak tubuh, atau pandangan. Kondisi lainnya muncul keinginan membuat situasi yang rumit, tapi keliru. Misalnya, keinginan untuk menguntit. Orang yang erotomania juga bisa saja muncul rasa cemburu tanpa sebab, karena berkeyakinan selebritas yang sedang jatuh cinta kepadanya punya kekasih lain.
3. Malas beraktivitas
Kehilangan minat untuk melakukan aktivitas. Kondisi ini ditandai kehilangan semangat untuk melakukan aktivitas yang bukan berhubungan dengan orang yang dianggap sedang jatuh cinta itu.
Baca: Delusi, Kondisi Apa yang Mempengaruhi Gangguan Psikotik Ini?
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.