Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hipertensi Termasuk Silent Killer dapat Membunuh Secara Perlahan, Kenali Penyebabnya

image-gnews
Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, JakartaHipertensi merupakan suatu kondisi pada tubuh dengan tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg atau tekanan darah diastolik  ≥ 90 mmHg. Hipertensi sering disebut sebagai the silent killer karena penyakit tersebut datang secara perlahan, tanpa adanya keluhan. Akibatnya, penderita tidak mengetahui dirinya sedang mengidap hipertensi. Namun, secara tiba-tiba sudah mendapatkan efek samping yang berupa komplikasi penyakit dari hipertensi. 

Dikutip dari healthline, hipertensi terjadi ketika kekuatan darah yang mendorong melalui pembuluh darah terlalu tinggi dan ini terjadi secara konsisten. Semakin sempit arteri maka semakin banyak resistensi yang ada sehingga tekanan darah pun semakin tinggi. Jika, tidak teratasi dalam waktu dekat, peningkatan tekanan darah akan menyebabkan masalah kesehatan lain, seperti penyakit jantung, otak, mata, dan ginjal.

Hipertensi merupakan penyakit yang umum dijumpai di berbagai negara. Faktanya, hampir 1 milyar orang di setiap negara memiliki penyakit ini. Dikutip dari laman www.who.int, pada tahun 2021, estimasi prevalensi hipertensi di negara berkembang mencapai angka 1,28 juta, di antaranya adalah kelompok umur 30-79 tahun. 

Sementara itu, dalam laman kemkes.go, prevalensi penderita hipertensi di Indonesia lebih banyak menjangkit kelompok umur di atas 75 tahun sebanyak 69,5 persen, kelompok umur 65-74 Tahun sebanyak 63,2 persen, dan kelompok umur 55-64 Tahun sebanyak 55,2 persen. Terlihat bahwa kelompok lansia memiliki kerentanan terhadap penyakit silent killer.

Deteksi dini untuk mengetahui hipertensi sangat penting. Salah satu yang dapat dilakukan untuk mendeteksi silent killer ini adalah dengan mengetahui penyebabnya. Hipertensi terdiri dari dua jenis. Masing-masing jenisnya memiliki penyebab yang berbeda. Berikut penyebab kedua jenis tersebut yang dikutip dalam laman healthline.

Hipertensi esensial atau primer

Biasanya, kombinasi dari beberapa faktor memberikan pengaruh yang besar dalam hipertensi esensial. Faktor-faktor tersebut, yakni:

1. Gen

Sebagian orang secara genetik cenderung mengalami hipertensi karena adanya mutasi atau kelainan genetik yang diwarisi dari orang tua.

2. Usia

Bagi seseorang yang berusia di atas 65 tahun memiliki risiko yang lebih besar terkena hipertensi. 

3. Ras

Orang kulit hitam Non-Hispanic memiliki riwayat hipertensi yang lebih tinggi.

4. Obesitas

Hidup dengan obesitas dapat menjadi penyebab masalah jantung akibat hipertensi.

5. Konsumsi alkohol yang tinggi

Untuk perempuan yang sudah biasa mengonsumsi alkohol lebih dari satu gelas per hari memiliki risiko yang lebih tinggi terkena hipertensi. Selain itu, untuk pria yang mengonsumsi alkohol lebih dari dua gelas per hari juga memiliki risiko yang sama.

6. Gaya hidup yang sangat tidak aktif

Tidak sering melakukan aktivitas untuk menjaga kebugaran tubuh dapat.

7. Diabetes atau sindrom metabolik

Individu yang didiagnosis diabetes atau sindrom metabolik memiliki risiko lebih tinggi terkena hipertensi.

8. Asupan natrium tinggi

Meskipun hubungan antara asupan natrium yang tinggi setiap harinya (lebih dari 1,5 g) dengan hipertensi terbilang kecil, tetapi setiap individu harus tetap waspada akan hal ini.

Hipertensi sekunder

Hipertensi sekunder terjadi dengan cepat dan dapat menjadi lebih berbahaya daripada hipertensi primer. Berikut kondisi yang menyebabkan terjadinya hipertensi ini. 

  1. Memiliki riwayat penyakit ginjal
  2. Kelainan jantung bawaan
  3. Terdapat masalah dengan tiroid 
  4. Efek samping obat, terutama obat-obatan terlarang
  5. Konsumsi alkohol kronis
  6. Masalah kelenjar adrenal
  7. Tumor endokrin 

RACHEL FARAHDIBA R 

Baca: Manfaat Serai Mengatasi Gangguan Menstruasi, Mengapa Dijauhi Penderita Hipertensi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

1 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

Berikut makanan yang sebaiknya Anda hindari jika Anda menderita diabetes.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

4 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

4 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

5 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com
Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, suatu kondisi yang mengakibatkan kurangnya sel darah merah yang sehat.


Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

5 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.


5 Menu Lebaran Ini Sebaiknya Dihindari Penderita Hipertensi

7 hari lalu

Resep gulai kambing ala India yang bisa menjadi alternatif menu idul adha
5 Menu Lebaran Ini Sebaiknya Dihindari Penderita Hipertensi

Orang yang menderita hipertensi sangat disarankan menghindari 5 menu lebaran berikut ini.


Anjuran Konsumsi Hidangan Lebaran bagi Pasien Diabetes

9 hari lalu

Ilustrasi kue lebaran. Facebook.com
Anjuran Konsumsi Hidangan Lebaran bagi Pasien Diabetes

Pasien diabetes perlu berhati-hati dalam memilih hidangan Lebaran untuk menjaga kadar gula darah tetap normal tanpa lonjakan.


Manfaat Buah Manggis bagi Penderita Diabetes, Begini Penjelasan Ilmiahnya

9 hari lalu

Ilustrasi buah manggis (Pixabay.com)
Manfaat Buah Manggis bagi Penderita Diabetes, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Buah manggis dengan rasa asam manis cocok dikonsumsi penderita diabetes. Mengapa demikian?


5 Asupan Makanan yang Cocok Dikonsumsi Penderita Hipertensi

12 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
5 Asupan Makanan yang Cocok Dikonsumsi Penderita Hipertensi

Dengan memperhatikan asupan makanan sehari-hari, penderita hipertensi dapat mengurangi risiko komplikasi yang mungkin timbul akibat kondisi tersebut.


Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

15 hari lalu

ilustrasi periksa mata (pixabay.com)
Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

Papiledema adalah pembengkakan kepala saraf kedua yang terjadi secara bersamaan antara dua mata. Cek gejalanya.