Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Apa yang Terjadi jika Seseorang Tidak Bisa Kentut?

Reporter

Editor

Nurhadi

Ilustrasi wanita tahan buang angin. shutterstock.com
Ilustrasi wanita tahan buang angin. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Orang-orang sering menyembunyikan kentut. Mereka berusaha supaya kentut tidak terlalu keras atau bahkan tidak keluar. Ini karena kentut di depan umum dianggap tidak sopan.

Meski begitu, kentut adalah hal yang wajar terjadi. Dilansir dari laman Healthline, kentut adalah produk sampingan sistem pencernaan tubuh. Tubuh menghasilkan gas sebagai bagian dari pemecahan dan pemrosesan makanan.

Ketika orang-orang makan, mengunyah, atau menelan makanan, mereka secara tidak langsung juga menelan udara. Udara dan gas lantas menumpuk di sistem pencernaan.

Beberapa di antaranya diserap secara alami, tetapi sisa gas perlu dilepaskan dengan cara tertentu, entah sebagai kentut atau sendawa. Jika tidak mengeluarkan gas, bisa timbul masalah kesehatan yang tidak nyaman bahkan menyakitkan, seperti kembung.

Dilansir dari Everyday Health, kentut disertai kembung berkepanjangan, penurunan berat badan, anoreksia, diare berlebihan, muntah, demam, dan sakit perut parah bisa menjadi tanda gangguan pencernaan yang perlu diperhatikan. Ini meliputi:

  • sindrom iritasi usus (IBS);
  • intoleransi laktosa;
  • pankreatitis;
  • bisul;
  • penyakit celiac;
  • batu empedu;
  • divertikulitis.
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, dikutip dari laman Verywell Health, kentut 8-14 kali sehari dianggap sebagai jumlah normal. Sedangkan sumber lain mengatakan kentut hingga 25 kali masih dalam batas normal.

Kunjungilah dokter bila tidak bisa kentut atau kentut terlalu banyak. Diagnosis yang cepat dan tepat bisa membantu menyembuhkan penyakit.

AMELIA RAHIMA SARI

Baca juga: Inilah 6 Penyebab Kentut Berbau Busuk

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Alasan Dokter Enggan Ditugaskan di Daerah Terpencil

4 hari lalu

Ilustrasi dokter. Sumber: Getty Images/iStockphoto/mirror.co.uk
Alasan Dokter Enggan Ditugaskan di Daerah Terpencil

Ketua umum PB-IDI menyebut sejumlah alasan dokter enggan bekerja di wilayah pedesaan dan terpencil sehingga berdampak pada layanan kesehatan.


Ini Sederet Alasan untuk Tidak Menahan Kentut

10 hari lalu

healthandcaresolution.com
Ini Sederet Alasan untuk Tidak Menahan Kentut

Kebiasaan menahan kentut dapat menimbulkan berbagai persoalan, mulai dari terganggunnya fungsi pencernaan hingga masalah kesehatan lainnya.


Apa yang Akan Terjadi jika Sering Menahan Kentut?

11 hari lalu

Ilustrasi Bau. Livescience.com
Apa yang Akan Terjadi jika Sering Menahan Kentut?

Menahan kentut dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan.


Susah Kentut? Hati-Hati Bisa Jadi Gejala Penyakit Berikut

11 hari lalu

Ilustrasi perut kembung. Sina.com
Susah Kentut? Hati-Hati Bisa Jadi Gejala Penyakit Berikut

Kesulitan buang angin atau kentut bisa jadi merupakan tanda atas suatu penyakit.


6 Jenis Kentut dan Ketahui Masing-masing Artinya bagi Kesehatan

11 hari lalu

healthandcaresolution.com
6 Jenis Kentut dan Ketahui Masing-masing Artinya bagi Kesehatan

Kentut dapat menunjukkan banyak hal lain yang terjadi di dalam tubuh.


Inilah 5 Penyebab Kentut Anda Berbau Tidak Enak

12 hari lalu

healthandcaresolution.com
Inilah 5 Penyebab Kentut Anda Berbau Tidak Enak

Ada banyak penyebab kentut seseorang berbau tidak enak. Simak penjelasannya berikut.


Bayi-bayi Lahir dengan DNA 3 Orang Tua, Bagaimana Bisa Terjadi?

14 hari lalu

Ilustrasi DNA (Pixabay.com)
Bayi-bayi Lahir dengan DNA 3 Orang Tua, Bagaimana Bisa Terjadi?

Diperkenalkan pertama di Inggris, teknik tiga-bagian DNA ini diterapkan pertama oleh tim dokter Amerika di Meksiko.


Lampaui Target, Pertagas Catat Laba Bersih USD 164,7 Juta pada 2022

18 hari lalu

Tangki penampungan di Booster Station KM 77, Banyuasin, milik PT Pertamina Gas Ahad kemarin terbakar. Saat ini aktifitas kembali berjalan normal. dok PT Pertagas
Lampaui Target, Pertagas Catat Laba Bersih USD 164,7 Juta pada 2022

Lini bisnis utama Pertagas memberikan kinerja terbaik pada 2022 dengan realisasi volume penyaluran masing-masing 485.808 MMSCF untuk transportasi gas.


Dokter Muda Sebut Manfaat RUU Kesehatan

19 hari lalu

Ribuan tenaga kesehatan saat melakukan aksi damai di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, Senin 8 Mei 2023. Dalam aksinya 5 Organisasi Profesi Kesehatan yang terdiri dari Ikatan Dokter Indonesia, Persatuan Dokter Gigi Indonesia, Persatuan Perawat Nasional Indonesia, Ikatan Apoteker Indonesia, dan Ikatan Bidan Indonesia melakukan penolakan atas RUU Kesehatan Omnibuslaw. TEMPO/Subekti.
Dokter Muda Sebut Manfaat RUU Kesehatan

Koordinator JDMI mengungkapkan RUU Kesehatan menguntungkan dokter muda untuk mempermudah karir dan memberi perlindungan hukum profesi.


Alasan RUU Kesehatan 2023 Dinilai Tidak Adil dan Banyak Masalah

20 hari lalu

Ribuan tenaga kesehatan saat melakukan aksi damai di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, Senin 8 Mei 2023. Dalam aksinya 5 Organisasi Profesi Kesehatan yang terdiri dari Ikatan Dokter Indonesia, Persatuan Dokter Gigi Indonesia, Persatuan Perawat Nasional Indonesia, Ikatan Apoteker Indonesia, dan Ikatan Bidan Indonesia melakukan penolakan atas RUU Kesehatan Omnibuslaw. TEMPO/Subekti.
Alasan RUU Kesehatan 2023 Dinilai Tidak Adil dan Banyak Masalah

RUU Kesehatan dinilai tidak adil dan banyak masalah. Pasal-pasal yang dinilai mengandung kriminalisasi disorot.