Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kenali Perbedaan Maag dan GERD dari Penyebab dan Gejalanya

Reporter

Editor

Nurhadi

Ilustrasi maag. freepik.com
Ilustrasi maag. freepik.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Orang-orang sering menganggap maag dan GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) sebagai penyakit yang sama. Padahal, keduanya memiliki penyebab dan gejala yang berbeda.

"Sakit maag dan GERD bisa dibilang 11-12, seringkali mirip atau tumpang tindih dengan sedikit perbedaan. Pengobatan dan manajemennya serupa," kata dokter dari Departemen Penyakit Dalam-Gastroenterologi RSCM dan RSUI, Muhammad Firhat Idrus, dikutip dari Koran Tempo edisi Minggu, 26 Juni 2022.

Penyebab 

Dilansir dari Everyday Health, maag adalah luka kecil di lapisan perut atau bagian pertama dari usus (duodenum). Maag sering diperparah oleh asam lambung, tapi biasanya tidak disebabkan oleh asam itu sendiri. Kemungkinan besar penyebabnya adalah bakteri Helicobacter pylori (H. pylori) atau mengonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID).

Sedangkan GERD merupakan kondisi asam lambung naik dari perut ke kerongkongan. Ini biasa disebut dengan asam lambung. GERD lebih sering disebabkan gaya hidup, sehingga asam lambung mudah naik ke kerongkongan. Misalnya, konsumsi makanan tinggi lemak dan makanan pedas, sering terpapar asap rokok, kegemukan, serta kehamilan.

Gejala 

Gejala maag adalah rasa tidak nyaman di perut, nyeri di ulu hati, mual, muntah, kembung, begah, cepat kenyang, dan muntah. Sementara gejala GERD umumnya rasa terbakar di dada dan sendawa asam di mulut.

Meski begitu, tidak semua yang mengalami hal ini bisa didiagnosis terkena GERD. Jika kondisi ini terjadi setidaknya dua kali seminggu, baru bisa dianggap GERD.

Meski maag dan GERD berbeda, namun ada cara untuk menghindari keduanya. Cobalah menghindari makanan pemicu asam lambung, seperti makanan tinggi lemak, pedas, asam, gorengan, dan cokelat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, makanlah teratur tiga kali sehari. Beri jeda antara makan dan istirahat. Jangan langsung tidur setelah makan.

Terapkan gaya hidup sehat dengan makan sayur dan buah, cukup istirahat, serta berolahraga. Cobalah menurunkan berat badan bila obesitas.

Terakhir, cobalah mengelola stres. Melakukan hal-hal ini akan membuat terhindar dari masalah lambung, seperti maag dan GERD.

AMELIA RAHIMA SARI

Baca juga: Mengenali Sakit Maag dan GERD, serta Cara Menghadapinya

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


6 Cara Menurunkan Asam Lambung Tanpa Obat, Mengapa Harus Hindari Makanan Pedas?

3 hari lalu

Ilustrasi maag. freepik.com
6 Cara Menurunkan Asam Lambung Tanpa Obat, Mengapa Harus Hindari Makanan Pedas?

Ini beberapa cara alami yang dapat membantu menurunkan kadar asam lambung dalam tubuh yang menyebabkan maag hingga GERD.


Pengaruh Gaya Hidup Aktif dan Toleransi terhadap Rasa Sakit

3 hari lalu

Ilustrasi dua orang sedang berolahraga di stadion (Sumber: shutterstock.com)
Pengaruh Gaya Hidup Aktif dan Toleransi terhadap Rasa Sakit

Orang dengan gaya hidup aktif secara fisik memiliki toleransi yang lebih baik terhadap rasa sakit jika dibandingkan yang tidak banyak bergerak.


Alasan Asam Lambung Sejumlah ASN Kabupaten Meranti Tak Penuhi Panggilan KPK, Stres Sebab Asam Lambung?

4 hari lalu

Ilustrasi gerd. Pexels/Cottonbro
Alasan Asam Lambung Sejumlah ASN Kabupaten Meranti Tak Penuhi Panggilan KPK, Stres Sebab Asam Lambung?

Sejumlah pejabat dan ASN Kabupaten Meranti tidak menghadiri panggilan KPK dengan alasan sedang mengalami sakit asam lambung. Apa sebabnya?


Makanan Pantangan Penderita Asam Lambung

4 hari lalu

Ilustrasi gerd. Pexels/Cottonbro
Makanan Pantangan Penderita Asam Lambung

Asam lambung berkaitan dengan apa yang Anda konsumsi sehari-hari. Berikut makanan pantangan penderita asam lambung


Jangan Panik bila Anak Menelan Benda Asing, Segera Bawa ke Rumah Sakit

5 hari lalu

Ilustrasi anak tersedak. rebelcircus.com
Jangan Panik bila Anak Menelan Benda Asing, Segera Bawa ke Rumah Sakit

Orang tua disarankan segera membawa anak ke rumah sakit jika ia menelan benda asing tanpa perlu panik berlebihan.


Inilah Gejala Umum Kanker Payudara yang Perlu Diketahui

5 hari lalu

Ilustrasi kanker payudara. Shutterstock.com
Inilah Gejala Umum Kanker Payudara yang Perlu Diketahui

Kanker payudara adalah jenis kanker yang terjadi ketika sel-sel di dalam payudara mengalami pertumbuhan yang tidak terkendali.


Tips Menemukan Kebahagiaan lewat Gaya Hidup Slow Living

6 hari lalu

Ilustrasi wisata kebugaran. Dok. Pegipegi
Tips Menemukan Kebahagiaan lewat Gaya Hidup Slow Living

Dalam mempersiapkan penerapan gaya hidup santai serta slow living, sejumlah langkah berikut mungkin dapat diikuti.


Memahami Gaya Hidup Slow Living dan Kelebihannya

6 hari lalu

Ilustrasi karyawati bahagia. unsplash.com/Brooke Cagle
Memahami Gaya Hidup Slow Living dan Kelebihannya

Berikut pengertian gaya hidup slow living untuk melepaskan diri dari kepenatan kehidupan sehari-hari yang mengganggu kesehatan mental.


Gaya Hidup yang Memicu Hipertensi

7 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Gaya Hidup yang Memicu Hipertensi

Munculnya hipertensi atau tekanan darah tinggi sangat dipengaruhi pola atau gaya hidup. Yang seperti apa?


Pentingnya Jaga Daya Tahan Tubuh, Apakah Itu Kekebalan Tubuh Bawaan?

14 hari lalu

Petugas medis berolahraga untuk meningkatkan daya tahan tubuh di RS Darurat COVID-19 Wisma Atlet, Jakarta, Rabu, 18 November 2020. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Pentingnya Jaga Daya Tahan Tubuh, Apakah Itu Kekebalan Tubuh Bawaan?

Daya tahan tubuh juga dikenal sebagai sistem kekebalan tubuh, merujuk pada kemampuan tubuh untuk melawan infeksi, penyakit, dan agen patogen lainnya