TEMPO.CO, Jakarta - Terlambat bicara atau speech delay dan bahasa yang tak sesuai dengan usia perkembangan anak kerap terjadi karena perkembangan tiap anak berbeda-beda. Ini tantangan untuk membedakan antara keterlambatan dan gangguan bicara atau bahasa.
Merujuk Healthline, di antara 10 dan 20 persen anak usia 2 tahun terlambat mengembangkan bahasa, dengan laki-laki tiga kali lebih mungkin termasuk dalam kelompok ini. Sebagian besar sebenarnya tidak memiliki gangguan berbicara atau bahasa pada usia 3 tahun.
Gejala Keterlambatan Bicara
Bila bayi Anda tak bersuara pada usia 2 bulan, itu bisa menjadi tanda awal keterlambatan bicara. Pada usia 18 bulan, kebanyakan bayi dapat mengucapkan kata sederhana seperti “mama” atau “papa”. Tanda-tanda keterlambatan bicara pada balita yang lebih tua adalah:
- Usia 2: mengucapkan setidaknya 25 kata.
- Usia 2,5: mengucapkan frasa dua kata yang unik atau kombinasi kata benda-kata kerja.
- Usia 3: mengucapkan setidaknya 200 kata
Ilustrasi anak bicara pada orang tua. shutterstock.com
Terapi Wicara
Bila anak memiliki masalah ketelambatan bicara, penting untuk segera menemui ahli patologi wicara-bahasa untuk terapi wicara. Mengutip Kids Health, terapi wicara akan memeriksa kemampuan bicara dan bahasa anak.
Terapis akan melakukan tes standar dan mencari “tonggak” dalam perkembangan bicara dan bahasa. Terapis akan memeriksa beberapa hal penting, seperti berikut:
- Hal yang dipahami anak
- Hal yang bisa dikatakan anak.
- Perkembangan suara dan kejernihan bicara
- Mengecek status oral-motorik anak, dengan melihat bagaimana mulut, lidah, dan langit-langit, bekerja sama untuk berbicara serta makan dan menelan.
Orang tua dapat mendorong perkembangan bicara anak di rumah, seperti berfokus pada komunikasi, membacakan cerita, dan memanfaatkan situasi sehari-hari seperti menjelaskan makna istilah-istilah dan nama-nama benda di sekitar.
KAKAK INDRA PURNAMA
Baca juga: Sebab-sebab Anak Terlambat Bicara