Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Duck Syndrome, Mengapa Sindrom Ini Mengumpamakan Seperti Bebek Berenang?

Reporter

Editor

Bram Setiawan

image-gnews
Gerombolan Bebek berenang sambil makan serangga dan gulma di sawah Ushio, Ichikawa, Jepang, 8 Juli 2014. (Buddhika Weerasinghe/Getty Images)
Gerombolan Bebek berenang sambil makan serangga dan gulma di sawah Ushio, Ichikawa, Jepang, 8 Juli 2014. (Buddhika Weerasinghe/Getty Images)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sindrom bebek (duck syndrome) istilah ini digunakan untuk menggambarkan orang yang ingin terlihat memiliki semuanya. Perumpamaan itu seperti bebek yang tampak tenang di permukaan air, tapi kakinya mendayung.

Mengutip Psych Central istilah duck syndrome pertama kali digunakan di Universitas Stanford. Penyebutan itu digunakan kalangan mahasiswa. Tapi, bukan berarti duck syndrome hanya terbatas mahasiswa. Merujuk Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders tanda dan gejalanya bervariasi, namun beberapa orang yang mengalami duck syndrome, biasanya berciri membandingkan diri dengan orang lain.

Ada kecenderungan pula merasa seperti orang lain yang lebih baik. Ia juga menganggap  seolah-olah gagal memenuhi tuntutan hidup. Orang yang duck syndrome tak diawasi dan dikritik. Ada pula kecenderungan memganggap orang lain memanipulasi situasi untuk menguji kinerja.

Faktor risiko duck syndrome

1. Pengalaman pertama tinggal jauh dari keluarga

Faktor risiko duck syndrome diperkirakan mencakup banyak aspek dari pengalaman kuliah, termasuk tinggal jauh dari keluarga untuk pertama kalinya. Peningkatan yang signifikan dalam tuntutan akademik dibandingkan saat sekolah menengah dan tekanan sosial terkait  kuliah.

2. Ingin tampak sempurna

Penyebab kekinian duck syndrome termasuk tekanan yang dipengaruhi media sosial untuk tampak mencapai kesempurnaan terlepas dari semua tekanannya.

3. Minim ketahanan menerima tantangan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Faktor risiko keluarga, kecenderungan menuntut dan sangat kompetitif, menempatkan nilai tinggi kesempurnaan, dan orang tua yang terlalu protektif terhadap anak-anak. Kondisi itu membuat anak-anak minim pengalaman untuk ketahanan dan menerima tantangan untuk kekuatan mereka.

4. Depresi dan kecemasan

Duck syndrome bisa saja makin serius kondisinya jika memunculkan depresi dan gangguan kecemasan, karena reaksi stres. Risiko kondisi duck syndrome perlu dipertimbangkan sebagai jika terkait depresi dan kecemasan. Orang dengan kondisi duck syndrome biasanya memiliki sejumlah pengaruh secara biologis, psikologis, dan lingkungan. Secara biologis, depresi dan kecemasan, karena itu mungkin duck syndrome bisa dikaitkan dengan tingkat neurotransmiter yang tidak normal di otak. 

Merujuk publikasi ilmiah A Study of Loneliness and Academic Anxiety Among College Students, psikoterapi berguna untuk membimbing atau perawatan orang yang mengalami duck syndrome.

Baca: Mengenal Duck Syndrome: Terlihat Tenang Padahal Tertekan

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


KPU Ungkap Alasan Launching Pendaftaran Badan Ad Hoc untuk Pilkada 2024 di Depok

14 jam lalu

Ketua KPU Hasyim Asyari (tengah) didampingi anggota KPU (kiri ke kanan) Mochammad Afifuddin, Parsadaan Harahap, Betty Epsilon Idroos dan August Mellaz memimpin rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat nasional Pemilu 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Sabtu 16 Maret 2024. Pada hari ke-18 rapat pleno rekapitulasi tingkat nasional Pemilu 2024, KPU telah mengesahkan perolehan suara nasional pada 32 provinsi. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
KPU Ungkap Alasan Launching Pendaftaran Badan Ad Hoc untuk Pilkada 2024 di Depok

KPU menilai Depok memiliki banyak kampus besar sehingga diharapkan mereka terlibat sebagai penyelenggara dalam pelaksanaan Pilkada 2024.


Cerita Mahasiswa Unas Diminta Cantumkan Nama Dosen di Artikel Ilmiahnya

16 jam lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Cerita Mahasiswa Unas Diminta Cantumkan Nama Dosen di Artikel Ilmiahnya

Mahasiswa Unas sebetulnya tidak diwajibkan untuk membuat jurnal.


Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

2 hari lalu

Ilustrasi anak pemalu. thrivingnow.com
Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

Kecemasan sosial pada anak bukan hanya sekadar berdampak menjadi pemalu, namun dapat menyebabkan anak merasa takut dan menghindari situasi sosial


Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

3 hari lalu

Ilustrasi sakit punggung. Freepik.com/Gpointstudio
Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

Stres sebabkan sakit punggung bisa terjadi lantaran tubuh Anda mengalami reaksi kimia sebagai respons terhadap stres.


Tak Hanya Diduga jadi Joki Nilai, Dosen Untan Manfaatkan Mahasiswa S1 untuk Kepentingan Pribadi

3 hari lalu

Ilustrasi Universitas Tanjungpura. Sumber: Untan.ac.id
Tak Hanya Diduga jadi Joki Nilai, Dosen Untan Manfaatkan Mahasiswa S1 untuk Kepentingan Pribadi

Dosen yang sebelumnya diduga jadi joki mahasiswa S2 FISIP Untan juga kerap memanfaatkan mahasiswa S1 dalam penulisan jurnal tanpa mencantumkan nama.


Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

5 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Unsplash.com/Sharon Muccutcheon
Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.


Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

5 hari lalu

Mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta untuk memperingati Hari Warisan Dunia Kamis 18 April 2024. Dok.istimewa
Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

Tak kurang 80 mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta pada Kamis 18 April 2024.


Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

5 hari lalu

Ferienjob. Istimewa
Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

Kini di media sosial muncul berbagai keluhan menyangkut magang mahasiswa di Hungaria dan Republik Ceko.


Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

6 hari lalu

Ilustrasi cek kesehatan (Pixabay,com)
Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

Kenaikan berat badan seringkali diikuti dengan kenaikan kolesterol karena pola konsumsi yang berlebihan saat berlibur panjang dan menu Lebaran 2024.


PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

6 hari lalu

Musyawarah Nasional ke-6 Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII), menyepakati Akhmad Muqowam sebagai Ketua Umum dan Hanif Dhakiri sebagai Sekretaris Jenderal IKA PMII periode 2018-2023. | Istimewa
PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

Ini alasan berdirinya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII pada 1960.