Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

7 Tujuan Berbeda dari Hasil Tes Psikotes, Apa Saja?

image-gnews
Ilustrasi wawancara kerja. shutterstock.com
Ilustrasi wawancara kerja. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Psikotes merupakan serangkaian pertanyaan atau tes tertulis, visual atau verbal yang dilakukan oleh profesional terhadap seseorang untuk menilai fungsi kognitif dan emosional atau memberikan gambaran menyeluruh mengenai kepribadian.

Psikotes atau tes psikologi seringkali dilakukan sebagai tahapan perekrutan karyawan di banyak perusahaan. Psikotes juga kini digunakan sebagai syarat seleksi masuk universitas bagi calon mahasiswa. Psikotes juga bertujuan memahami fungsi dan perilaku individu untuk sampai pada diagnosis masalah kesehatan mental dan perawatan yang sesuai.

7 Tujuan Psikotes

Dilansir dari whiteswanfoundation.org, hasil tes psikologi mencakup sejumlah bidang yang berbeda, yaitu:

1. Penilaian kesehatan mental

Penilaian kesehatan mental mencakup informasi tentang riwayat medis seseorang, riwayat keluarga, dan status kesehatan mental saat ini. Penilaian membantu mengidentifikasi apakah ada masalah kesehatan mental, dan menentukan diagnosis dan pengobatan yang sesuai.

2. Penilaian perilaku adaptif

Ini mengukur keterampilan sosial dan praktis seseorang, untuk menentukan kemampuan mereka di rumah, sekolah atau tempat kerja dan biasanya dilakukan bersamaan dengan tes kognitif. Misalnya, dapat digunakan untuk menilai kemampuan anak dalam kegiatan sosial dengan siswa lain di sekolah.

3. Tes bakat

Tes bakat bertujuan mengukur kemampuan seseorang untuk melakukan berbagai jenis tugas. Ini dilakukan untuk menentukan keterampilan mereka paling kuat. Beberapa orang mungkin lebih baik dengan tugas-tugas kuantitatif yang membutuhkan matematika dan keterampilan penalaran logis, beberapa di bahasa, dan beberapa di pemikiran kreatif.

Tes-tes ini digunakan oleh terapis kejuruan untuk mengukur kemampuan, dan mencari tahu jenis profesi atau peran pekerjaan yang cocok untuk seseorang. Mereka juga dapat digunakan oleh konselor karir untuk membimbing orang menuju pendidikan tinggi di bidang di mana mereka menunjukkan kemampuan tinggi.

4. Tes kognitif

Tes kognitif bertujuan mengukur kemampuan kognitif seseorang dalam pemecahan masalah, penalaran, kosa kata, pemahaman, dan memori. Tes ini lebih dikenal sebagai tes kecerdasan atau IQ, dan digunakan di bidang pendidikan untuk mengidentifikasi kekuatan dan potensi seseorang.

Misalnya, seorang anak mungkin diberikan tes kognitif untuk mengukur kemampuan mereka dalam mata pelajaran yang berbeda yabg memungkinkan pendidik membantu anak tersebut mengerjakan mata pelajaran yang bermasalah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

5. Tes pendidikan atau prestasi

Tes pendidikan dilakukan untuk menguji seberapa banyak kemajuan seseorang dalam mempelajari mata pelajaran tertentu, seperti matematika, pemahaman bacaan, untuk mengidentifikasi kesulitan apa yang mungkin mereka alami di dalamnya. Tes prestasi adalah ujian yang diikuti siswa di sekolah dan perguruan tinggi.

5. Tes psikologi forensik

Pengujian forensik digunakan dalam bidang hukum untuk menentukan apakah seorang tersangka mampu melakukan kejahatan yang dituduhkan kepadanya. Ini terdiri dari tes kognitif, kepribadian, dan neuropsikologis.

6. Tes neuropsikologis

Tes neuropsikologi menganalisis cara kerja otak seseorang, untuk mengidentifikasi masalah dalam fungsinya. Misalnya, seseorang dengan cedera kepala mungkin harus menjalani tes neuropsikologis untuk memeriksa kemampuan otak mereka dalam menyimpan informasi.

7. Penilaian kepribadian

Tes kepribadian berfokus pada ciri-ciri kepribadian seseorang. Ini membantu mengevaluasi apakah seseorang lebih introvert atau ekstrovert, berhati-hati atau spontan, dan bagaimana mereka dapat bereaksi atau merespons berbagai situasi kehidupan.

ANNISA FIRDAUSI 

Baca: Apa Itu Psikotes yang Dijadikan Tahapan Ujian Calon Karyawan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

2 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan (kedua dari kanan) dan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi (kedua dari kiri) saat acara High Level Dialogue and Cooperation Mechanism (HDCM) Indonesia dan Tiongkok ke-4 di Labuan Bajo, Timur Nusa Tenggara, Jumat (19 April 2024). ANTARA/HO-Kementerian Koordinator Bidang Kelautan dan Perikanan
Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia dan Tiongkok telah sepakat untuk membentuk tim ihwal penggarapan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.


Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

3 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah


Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

3 hari lalu

Ilustrasi anak pemalu. thrivingnow.com
Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

Kecemasan sosial pada anak bukan hanya sekadar berdampak menjadi pemalu, namun dapat menyebabkan anak merasa takut dan menghindari situasi sosial


Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

4 hari lalu

Ilustrasi wanita depresi. (Pixabay.com)
Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.


Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

8 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com/Priscilla du Preez
Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

Psikolog mengatakan kondisi kesehatan mental seseorang ditentukan oleh berbagai faktor. Apa saja?


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

8 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


Karyawan Alami Burnout, Ini yang Perlu Dilakukan Atasan

10 hari lalu

Ilustrasi wanita lelah bekerja. Freepik.com
Karyawan Alami Burnout, Ini yang Perlu Dilakukan Atasan

Jika karyawan mengalami burnout, bukan hanya ia sendiri yang harus mencari solusi mengatasinya. Atasan juga perlu memperhatikan hal ini.


Sinyal Bos Jatuh Hati pada Karyawan, Tak Cuma Bahas Pekerjaan

12 hari lalu

Ilustrasi bos dan karyawan. Foto: Freepik.com
Sinyal Bos Jatuh Hati pada Karyawan, Tak Cuma Bahas Pekerjaan

Bos jatuh hati pada bawahannya namun tak menunjukkannya dengan terang-terangan dengan alasan profesionalisme. Cek tanda berikut.


Kak Seto Minta Game Mengandung Kekerasan dan Konten Negatif Diberantas

13 hari lalu

Ilustrasi anak main game. Shutterstock.com
Kak Seto Minta Game Mengandung Kekerasan dan Konten Negatif Diberantas

Kak Seto mengatakan game atau permainan dengan kekerasan dan konten negatif mesti dibersihkan karena berdampak buruk pada anak.


Dampak Buruk Kesepian di Masa Pensiun dan Cara Mengatasinya

13 hari lalu

Ilustrasi lansia. Mirror.co.uk
Dampak Buruk Kesepian di Masa Pensiun dan Cara Mengatasinya

Banyak warga senior yang merasa kesepian setelah masa pensiun sehingga mempengaruhi kesehatan mental dan fisik. Apa yang perlu dilakukan?