Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Self Compassion, Kenapa Belas Kasih kepada Diri Sendiri Perlu Dilakukan?

image-gnews
Ilustrasi wanita melamun sambil tersenyum. shutterstock.com
Ilustrasi wanita melamun sambil tersenyum. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, JakartaMerasa kasihan pada orang lain dapat terjadi saat melihat seseorang tersebut mendapat musibah atau dalam kondisi yang tidak baik. Tapi pernahkah Anda merasa menaruh belas kasih pada diri sendiri? Rasa tersebut disebut self compassion atau welas asih. 

Welas asih atau self compassion menurut Dr Kristin Neff, profesor psikologi di Universitas Texas tidak berbeda dengan memiliki rasa belas kasih pada orang lain. Dikutip dari self-compassion.org, belas kasih yang secara harfiah berarti menderita bersama, saat merasakannya terdapat perasaan hangat, perhatian dan keinginan untuk membantu orang lain. 

Welas asih merupakan perasaan di mana kita sadar akan penderitaan, kegagalan, dan ketidaksempurnaan merupakan bagian dari pengalaman manusia. Welas asih juga bukan mengasihani diri sendiri dengan memikirkan masalahnya sendiri dan lupa jika orang lain memiliki masalah yang sama. 

Mengasihani diri sendiri cenderung memunculkan perasaan egosentris dan membesar-besarkan ataupun membandingkan penderitaan yang dialami dengan orang lain. Bersikap welas asih juga bukan berarti memanjakan diri atau self indulgence. Misalnya saja setelah melewati suatu ujian atau pekerjaan berat bersikap memanjakan diri seperti, “Hari ini aku mau rebahan dan santai seharian, nggak mau ngapa-ngapain pokoknya”.

Memanjakan diri sendiri akan menjadi bumerang karena sulit menghadapi kenyataan atau realita yang dijalani. Hal ini juga berpotensi takut membenci diri sendiri karena tidak melakukan apa yang sedang diinginkan. 

Konsep welas asih berbeda, kepedulian terhadap diri sendiri dapat memberikan motivasi untuk bertumbuh dan berubah menjadi lebih baik lagi. Welas asih juga memberikan rasa aman dalam menerima diri sendiri karena tidak khawatir atas self censure dan self condemnation. 

Terdapat tiga elemen menurut Dr. Kristin dalam laman resminya untuk membentuk dan membedakan welas asih atau self compassion dengan pemanjaan diri maupun mengasihani diri sendiri. 

Self-kindness vs Self-judgment

Welas asih memerlukan sifat hangat dan pengertian pada diri sendiri ketika mengalami kegagalan atau merasa tidak dengan menyadari jika tidak ada hal yang sempurna dibandingkan mengkritik dan menyalahkan diri sendiri atas kegagalan tersebut. Untuk menjadi welas asih, dibutuhkan sifat yang lembut pada diri sendiri saat mengalami hal yang buruk atau sesuatu tidak berjalan sesuai rencana. Ketika menyangkal saat gagal, akan menyebabkan stres dan frustasi. Sebaliknya, jika kenyataan dihadapi dengan pemahaman yang dingin dan lembut akan tercipta keseimbangan emosional. 

Common humanity vs Isolation

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat gagal atau mendapat masalah besar mungkin terpikir jika kita adalah orang paling menderita atau satu-satunya orang yang tidak memiliki kemampuan untuk berhasil dalam mengerjakan sesuatu. Padahal kita lupa, semua adalah manusia yang fana dan tidak sempurna. Sehingga welas asih menjadikan diri lebih memahami bahwa penderitaan dan ketidakmampuan melakukan sesuatu adalah hal yang wajar dan bagian dari pengalaman menjadi manusia. 

Mindfulness vs Over-identification

Welas asih juga membutuhkan keseimbangan terhadap emosi negatif sehingga perasaan tidak respon berlebihan. Keseimbangan berpikir ini bisa didapatkan dengan menghubungkan masalah yang sedang dialami dengan orang lain yang memiliki masalah serupa, sehingga dapat melihat dari perspektif yang lebih besar. 

Meski begitu, keseimbangan ini sulit didapat jika kita tidak bersedia untuk memahami pikiran dan emosi negatif pada diri sendiri dengan pikiran yang jernih dan terbuka. Selain itu mindfulness merupakan kondisi di mana pikiran tidak menghakimi, menyangkal, maupun menekan perasaan dan melihat perasaan serta emosi secara apa adanya. Meski rasa sakit dan mengasihani diri sendiri pasti muncul, mindfulness dapat mengontrol diri untuk tidak terlalu ‘mengambil hati’ atas emosi dan pikiran negatif yang muncul.

Neff juga menyebut, welas asih tidak berpatok pada harga diri dan penilaian orang lain. Misalkan melihat seseorang disukai karena paras atau kemampuannya. Namun self compassion melihat seseorang mendapat rasa suka dan kasih sayang bukan karena sifat tertentu melainkan setiap manusia memiliki hak untuk itu. 

TATA FERLIANA 

Baca: 5 Cara Meningkatkan Harga Diri dan Bangkit Kembali dengan Cepat

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

1 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Unsplash.com/Sharon Muccutcheon
Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.


Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

2 hari lalu

Ilustrasi cek kesehatan (Pixabay,com)
Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

Kenaikan berat badan seringkali diikuti dengan kenaikan kolesterol karena pola konsumsi yang berlebihan saat berlibur panjang dan menu Lebaran 2024.


Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

2 hari lalu

Ilustrasi liburan (Pixabay.com)
Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

Ternyata terdapat berbagai faktor psikologis dan eksternal yang dapat membuat waktu terasa semakin cepat berlalu selama liburan.


10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

2 hari lalu

Ilustrasi pria makan sehat atau sayur. shutterstock.com
10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

Peradangan bisa memicu berbagai penyakit kronis bila didiamkan, seperti penyakit jantung dan kanker. Namun, ada cara untuk mencegahnya.


Bagaimana Bisa Stres Orang Tua Menyakiti Anak? Begini Kiat Mengatasi Self Harm

3 hari lalu

Ilustrasi stres/bingung. Shutterstock.com
Bagaimana Bisa Stres Orang Tua Menyakiti Anak? Begini Kiat Mengatasi Self Harm

Tindakan ini dipandang sebagai cara untuk meluapkan rasa sakit dan stres psikologis hingga mengembalikan rasa tenang.


Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

4 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.


Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

12 hari lalu

Ilustrasi wanita berlatih yoga. shutterstock.com
Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

Berikut cara melakukan teknik pernapasan 4-7-8 untuk membantu meredakan stres dan mengurangi kecemasan. Bagaimana tahapannya?


Macet Pengaruhi Kesehatan Tubuh, Ini Tips Kurangi Stres Saat Mudik Lebaran

13 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Macet Pengaruhi Kesehatan Tubuh, Ini Tips Kurangi Stres Saat Mudik Lebaran

Stres saat mudik biasanya terjadi ketika kita terjebak dalam kemacetan yang panjang dalam perjalanan menuju kampung halaman. Simak tips kurangi stres.


Mengenal Penyakit Autoimun, Gejala dan Cara Mengurangi Risikonya

14 hari lalu

Ilustrasi autoimun. Shutterstock
Mengenal Penyakit Autoimun, Gejala dan Cara Mengurangi Risikonya

Penyakit autoimun tidak dapat dicegah namun terdapat cara untuk mengurangi risikonya. Bagaimana pula gejalanya?


Perempuan Lebih Rentan Terserang Burnout, Berikut Saran Psikoterapis

14 hari lalu

Ilustrasi perempuan alami social burnout. Foto: Freepik.com/Jcomp
Perempuan Lebih Rentan Terserang Burnout, Berikut Saran Psikoterapis

Perempuan disebut lebih rentan terserang burnout. Psikoterapis membagi tips untuk meredakannya.