Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Agar Pasien Tuberkulosis Resisten Obat Bisa Berobat Lebih Dekat

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Iklan

Menjalani proses pengobatan TBC RO cukup sulit bagi J. Menurut NH, pada awal pengobatan, J memuntahkan kembali berbagai makanan dan obat yang sudah diminumnya. Ia pun susah sekali makan sehingga berat badannya terus saja menyusut. Melihat kesulitan itu, pihak keluarga menyetop pengobatan Tuberkulosis dari dokter dan akhirnya mengalihkan pengobatan J dengan alternatif. J diminta meninggalkan obat dokter demi mengkonsumsi berbagai ramuan herbal. Sayang, hasilnya nihil. Kondisi J terus saja memburuk. Akhirnya NH pun kembali membawa J menemui tim medis. 

TBC RO dan HIV

Tim Ahli Klinis TBC RO RSUD Tarakan, Dokter Spesialis Paru dr. Rantih Intani Afrilia Damita Sp.P menjelaskan ada beberapa faktor seseorang bisa alami TBC RO. Salah satu penyebabnya karena tertular droplet pada batuk atau bersin pasien TBC RO lainnya. "Kita kan tidak tahu ketika di tempat umum, seperti bis atau kereta, orang batuk apakah menularkan kuman TBC RO atau tidak," katanya.

TBC RO juga bisa dialami seseorang karena tidak teratur menelan obat anti TBC sesuai panduan petugas kesehatan. Faktor lainnya adalah karena menghentikan pengobatan secara sepihak sebelum waktunya. TBC RO juga bisa dialami pasien karena tidak mematuhi anjuran tenaga kesehatan serta gangguan penyebaran obat.

Tim Ahli Klinis TB RO RSUD Tarakan Jakarta Pusat, Dokter Spesialis Paru dr Rantih Intani Afrilia Damita Sp.P pada 29 Juni 2022/Tempo-Mitra Tarigan


Walau begitu, perlu diluruskan juga bahwa TBC RO tidak akan menular dengan menjabat tangan, penggunaan baju bersama yang bersih, atau penggunaan alat makan bersama yang bersih.

Rantih mengingatkan bahwa saat ini Indonesia endemi penyakit tuberkulosis. Bahkan data menyebutkan Indonesia adalah negara ketiga dengan kasus TB terbanyak di dunia setelah India dan Cina. Indeks kasus tuberkulosis di Indonesia mencapai 824 ribu kasus per tahun dengan jumlah kematian mencapai 93 ribu per tahun. "Artinya ada banyak sekali kuman TBC yang beredar dan seorang pasien HIV lebih rentan lagi terinfeksi kuman TBC," kata Rantih.

Rantih menjelaskan bahwa penyakit HIV menyerang daya tahan tubuh seseorang. Ketika kuman Tuberkulosis mendekat ke tubuh pasien HIV yang daya tahan pasien lemah, maka kuman TBC akan diterima dengan suka cita. "Penyakit tuberkulosis  merupakan infeksi oportunistik yang banyak atau sering ditemukan pada pasien dengan HIV positif," kata Rantih. 

Yang sering menjadi masalah, kata Rantih, adalah tingkat kepatuhan pasien dalam meminum obat setiap hari. Selain jumlah obat TBC RO yang banyak, dampaknya pun tergantung individu masing-masing. "Toleransi orang terhadap obat TBC berbeda-beda. Ada yang tidak kuat sehingga muntah setelah minum obat," kata Rantih.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam memastikan agar para pasien meninum obat TBC RO yang diberikan, ia dan tenaga kesehatan di rumah sakit itu melakukan pemantauan minum obat kepada setiap pasien tuberkulosis. “Jadi pasien harus mengirimkan video kepada kami sebagai bukti dia sudah menelan obat TBC RO,” katanya.

Mendekatkan Layanan Kesehatan TBC RO

Rantih menjelaskan bahwa di RSUD Tarakan terdapat Klinik Aster (Atasi Tuberkulosis Resisten). Layanan rawat jalan ini baru diresmikan pada Desember 2021. Dulu pasien TBC RO harus menempuh jarak jauh demi mendatangi rumah sakit tertentu untuk mengambil obat harian mereka. Namun pemerintah akhirnya menetapkan lebih banyak rumah sakit untuk mendekatkan layanan TBC RO ke masyarakat.

Di Provinsi DKI Jakarta sendiri, berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 350 Tahun 2017 tentang Rumah Sakit dan Balai Kesehatan Pelaksana Layanan Tuberkulosis Resisten Obat, sudah ada 18 rumah sakit yang bisa melayani pasien kasus TBC RO. 3 rumah sakit di antaranya ada di Jakarta Pusat, yaitu RSUD Tarakan dan RSI Jakarta Cempaka Putih serta RSUD Kemayoran.

Pasien Tuberkulosis Resisten Obat , J (35) yang duduk di kursi roda, dan kakanya NH (48) pada 29 Juni 2022/Tempo-Mitra Tarigan

Walau begitu hingga 2022, masih ada 11 rumah sakit lagi yang diharapkan segera membuka layanan untuk pasien TBC RO di antaranya adalah Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, RSPAD Gatot Subroto, RSAL dr Mintohardjo.  "Layanan kesehatan yang jauh berhubungan dengan ongkos yang harus dikeluarkan pasien. Masalah ekonomi ini juga bisa menjadi tantangan tersendiri bagi pasien dalam proses penyembuhannya," katanya.

Benar saja. NH bercerita awalnya ia harus membawa J berobat TBC RO di RS Islam Jakarta Cempaka Putih. Ongkos yang harus dia keluarkan dari kawasan Palmerah itu 100 ribu untuk bolak-balik dengan taxi atau go-car. Maklum ia tidak bisa lagi memboyong J dengan angkutan umum seperti Transjakarta karena kondisi adiknya sangat lemah. NH pun senang ketika diarahkan berobat rutin ke RSUD Tarakan karena jaraknya yang lebih dekat dari rumah, sehinga ia hanya perlu mengeluarkan ongkos setengahnya dibanding ke Cempaka Putih. "Berat sekali pengeluaran ongkos ini," kata NH.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ciri-ciri Batuk TBC Menurut Dokter

12 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Ciri-ciri Batuk TBC Menurut Dokter

Dokter menjelaskan batuk berkepanjangan selama dua minggu atau lebih adalah gejala utama TBC, waspadalah.


Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

20 hari lalu

Ilustrasi obat Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

Anak penderita TBC harus menjalani pengobatan sampai tuntas agar bakteri penyebab infeksi bisa dibasmi sampai habis.


Saran agar Penderita TBC Tak Menulari Rekan Kerja

21 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Saran agar Penderita TBC Tak Menulari Rekan Kerja

Penderita TBC perlu bersikap disiplin agar tak menulari rekan kerja, seperti memakai masker dan ruangan kerja berventilasi baik.


Stigmatisasi Penderita TBC Berdampak pada Kesehatan Mental

22 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Stigmatisasi Penderita TBC Berdampak pada Kesehatan Mental

Penderita TBC rentan mengalami gangguan kesehatan mental karena kerap dikucilkan dari lingkungan sehingga butuh sistem pendukung.


Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

22 hari lalu

Ilustrasi obat Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

Vaksinasi tuberkulosis sebagai penanganan imunologi diharapkan bisa perpendek durasi pengobatan, sederhanakan regimen atau perbaiki hasil pengobatan


Waspada Resistensi, Pasien Tuberkulosis Harus Tetap Minum Obat Teratur Saat Ramadan

22 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Waspada Resistensi, Pasien Tuberkulosis Harus Tetap Minum Obat Teratur Saat Ramadan

Jangan sampai obat tuberkulosis terputus. Waspada penyakitnya tidak akan sembuh dan mungkin dapat terjadi resistensi antibiotik.


Stigma Negatif pada Penderita Psoriasis yang Berdampak ke Psikologis

30 hari lalu

imgslide.health.com
Stigma Negatif pada Penderita Psoriasis yang Berdampak ke Psikologis

Penderita psoriasis kerap mendapatkan stigma negatif dalam kehidupan sehari-hari sehingga berdampak ke psikologis.


Tak Nafsu Makan dan Lelah, Hati-hati Gejala TBC

33 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Tak Nafsu Makan dan Lelah, Hati-hati Gejala TBC

Pada 2022, sebanyak 7,5 juta orang didiagnosis tuberkulosis dan menjadi rekor tertinggi yang pernah terjadi. Berikut gejala TBC yang perlu diwaspadai.


Pentingnya Edukasi untuk Hilangkan Stigma tentang TBC Menurut Kemenkes

38 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Pentingnya Edukasi untuk Hilangkan Stigma tentang TBC Menurut Kemenkes

Edukasi dan kepedulian terkait tuberkulosis (TBC) perlu ditingkatkan karena masih ada stigma di masyarakat tentang penyakit menular itu.


Waspadai TB Laten, Simak Penjelasan Spesialis Paru tentang TBC tanpa Gejala Ini

41 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Waspadai TB Laten, Simak Penjelasan Spesialis Paru tentang TBC tanpa Gejala Ini

Masyarakat diminta mewaspadai bahaya TBC laten yang bisa tanpa gejala. Bagaimana mengetahui kita tertular penyakit ini?